Dikenal sebagai si kuat, orang yang berkepribadian koleris disebut-sebut memiliki karakter yang bertolak belakang dengan orang berwatak plegmatis, si cinta damai. Meski begitu, keduanya justru bisa sangat cocok dalam urusan percintaan.
Beberapa alasan berikut membuktikan kalau tipe koleris dan plegmatis memang kombinasi pasangan yang sempurna. Setuju gak?
Terbiasa dengan target dan sangat mengerti apa tujuan hidupnya, membuat kolerismenjadi pribadi yang sangat visioner menatap masa depan. Karakter kuatnya tersebut bakal mampu jadi bahan bakar semangat plegmatis yang lebih tenang menjalani hidup karena baginya hidup dengan penuh kedamaian saja sudah lebih dari cukup.
Plegmatis bakal setia dan sabar banget memberikan telinganya untuk mendengar suara tegas dan amarah yang bisa terjadi sewaktu-waktu pada pribadi koleris. Plegmatis gak akan banyak bicara sewaktu koleris bercerita panjang lebar sambil mengomel di depan plegmatis.
Tapi di sisi lain, sekali saja plegmatis bicara, ia bisa mengeluarkan nasihat yang sangat bijak.
Karena cinta damai dan merasa aman berada di zona nyaman, membuat plegmatis cenderung let it flow saja dengan keadaan. Ia jadi gak punya prinsip hidup yang kuat layaknya pribadi korelis. Dengan karakter korelis yang teguh pada prinsip dan ambisius terhadap keinginan, bisa menjadi pendorong tipe plegmatis agar lebih punya keberanian mengambil risiko dan keluar dari zona nyaman.
Meskipun sering ragu dan takut mengambil risiko, tipe plegmatis adalah pribadi yang bijaksana. Dengan sifatnya yang tenang dan damai, plegmatis akan jauh dari kebiasaan grasa-grusu dan buru-buru. Sebaliknya, korelis merupakan karakter yang ingin semua serba cepat dan gak bertele-tele. Plegmatis akan paham gimana mengerem sifat tergesa-gesa korelis tersebut agar lebih tenang dalam menyelesaikan sesuatu.
Terkenal dengan sifatnya yang sederhana, praktis, dan gak menuntut macam-macam, membuat plegmatis menjadi pasangan ideal bagi kaum korelis yang cenderung sering menyuruh dan memerintah. Sifat korelis yang kerap mendominasi suasana bukanlah sebuah perkara bagi plegmatis yang cenderung menerima apa adanya.
Hampir gak memiliki kesamaan karakter bukan jadi alasan korelis dan plegmatis gak bisa tampil sebagai pasangan yang sempurna. Keduanya justru bisa saling mengisi dan menguatkan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kamu dan pasanganmu apakah termasuk tipe korelis-plegmatis ini?