5 Cara Agar Kamu Tidak Terjebak Sama Hubungan Friendzone

27 Des 2018, 12:15 WIB

unsplash.com/Phuoc Le

Pasti kamu bingung kan ketika seseorang yang kamu anggap sebagai sahabat tapi rasanya kok kayak pacar. Setiap akhir pekan selalu menghabiskan waktu bareng misal nonton, jalan-jalan berdua, bahkan jika kamu sedang sedih dia selalu ada buat kamu.

Mungkin jika kamu jarang ketemu atau komunikasi sama dia, kamu gak akan bingung sama perasaan kamu sendiri, tapi ini ketemunya juga sering dan tiap saat suka komunikasi.

Intensitas itulah yang bikin perasaan kamu jadi condong ke dia. Dan biasanya ketika dua orang lawan jenis menjalin persahabatan, biasanya suka ada perasaan-perasaan yang muncul ketika tengah bersama. Tapi sayangnya dia malah menganggap kedekatan itu adalah hal yang biasa dilakukan sebagai sahabat.

Agar tidak terjebak sama hubungan friendzone, simak 5 cara berikut ini yuk!

1. Jangan mudah bawa perasaan

unsplash.com/Alex Holyoake

Mungkin dia selalu memberikan perhatian yang lebih karena menganggap kamu merupakan sahabat yang sangat berarti untuknya, dan hal itu pasti membuatmu tidak nyaman dan mudah terbawa perasaan alias baper. Hal itu sangat wajar, mengingat intensitas pertemuan kamu dan dia juga sering, jadi perasaan tertarik juga pasti hadir.

Karena dia hanya menganggapmu sekedar sahabat saja, jika dia memberikan perhatian lebih padamu, utamakan agar jangan terbawa perasaan, dan yakinkan dirimu bahwa perhatian yang dia berikan hanyalah perhatian biasa untuk sahabatnya saja, tidak lebih.

2. Jangan anggap kedekatan kamu sama dia adalah sebuah PDKT

unsplash.com/freestock.org

Pastinya kamu sering diajak dia pergi nonton berdua saat akhir pekan atau jalan-jalan menyusuri tempat-tempat indah dan tertawa bareng. Hal itu pastinya membuat kamu sangat nyaman berada di sisi seseorang yang sangat mengerti kamu.

Biasanya orang menilai kamu dan dia adalah sepasang kekasih yang bahagia. Mungkin pendapat seperti itu mempengaruhimu, melihat hampir setiap waktumu dihabiskan dengannya, sedang kamu menganggap kebersamaanmu dengan dia adalah sebuah pendekatan yang manis.

Namun sayangnya dia hanya beranggapan bahwa kamu adalah sahabat yang menyenangkan baginya. Maka berhentilah beranggapan bahwa kedekatan kalian adalah sebuah PDKT agar hatimu tidak terlalu sakit nantinya.

3. Jangan menggantungkan harapan tinggi agar tidak mudah sakit hati

unsplash.com/Milan Popovic

Saking dekatnya kamu dengan dia, sampai-sampai dia benar-benar merasa begitu tergantung padamu, hal itu menyebabkan kamu memiliki harapan bahwa dia memiliki perasaan yang sama denganmu. Padahal sebenarnya dia hanya menganggapmu tak lebih dari seorang sahabat yang berarti baginya. Pasti nyesek jika kamu mengetahuinya pasca perasaanmu sama dia begitu dalam.

Untuk mengantisipasinya, kamu jangan terlalu berharap tinggi padanya. Takutnya nanti kamu menganggap bahwa dia sekedar PHP. Meskipun baginya kamu merupakan tempat bergantung.

4. Beri perhatian sekedarnya saja

unsplash.com/sept commercial

Agar kamu tidak terjebak dalam hubungan friendzone, maka kamu jangan terlalu perhatian padanya, kalau dia sedang dilanda rasa duka, berikan sedikit perhatian yang sewajarnya saja, tidak harus dengan mengorbankan banyak waktumu yang berharga untuk sekedar memperhatikan seorang sahabat. Hal itu dilakukan agar persahabatan kamu dan dia terlihat natural.

5. Alangkah lebih baik untuk berjaga jarak agar tidak terlalu dekat

unsplash.com/Ayo Ogunseinde

Hal terakhir yang bisa dilakukan agar tidak terjebak dalam hubungan friendzone adalah dengan berjaga jarak karena dengan intensitas pertemuan serta komunikasi kalian yang jarang, maka kamu tidak akan melulu memikirkan dia.

Ada baiknya jika sesekali kamu menolak ajakan dia jalan bareng kamu berdua saja saat weekend. Mungkin dia akan berpikir tanpa kamu hari-harinya akan sulit dan bisa saja suatu saat nanti dia sadar dan membuka hatinya untukmu karena dia menganggap kamu sangat berarti lebih dari sekedar sahabat.

Nah, itulah kelima cara agar terhindar dari hubungan friendzone yang menyesakkan. Gimana, tertarik untuk mempraktikkannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.