5 Cara Bertengkar Sehat dengan Pasangan, Hindari Ngambek!

03 Jan 2022, 14:18 WIB

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Budgeron Bach)

Seharmonis dan seakur apapun kamu dengan pasangan, pasti ada saatnya kamu akan berselisih paham dengannya. Dua orang dengan pola pikir, kebiasaan, dan berbagai perbedaan lainnya tentu gak akan terhindar dari yang namanya konflik. Baik dengan skala kecil ataupun besar.

Sejatinya, sebuah pertengkaran dalam hubungan justru diperlukan. Ini menandakan bahwa kalian sedang saling berusaha menyamakan visi misi dan tujuan bersama. Selain itu, ini juga jadi pertanda bahwa kalian masih saling peduli satu sama lain.

Namun sayangnya, masih banyak yang gak memahami dengan benar cara bertengkar yang baik dengan pasangan. Ini lima cara agar perseteruanmu dengan si dia justru membuat kalian semakin dekat. Simak dan ingat baik-baik, ya!

1. Menyadari bahwa kalian memiliki perbedaan

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Saat terjadi konflik antara kamu dan dia, kalian harus sama-sama menyadari bahwa itu disebabkan oleh adanya perbedaan diantara kalian. Tentunya, perbedaan ini wajar banget hadir dan memicu pertengkaran.

Gak ada yang salah dengan perselisihan, sebab itu sangat manusiawi. Paling penting adalah gak ada satupun pihak yang mengarahkan pertengkaran tersebut pada perpisahan.

2. Fokus pada solusi dan bukan malah menyalahkan

ilustrasi membantu tetangga (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Agar pertengkaran kalian masuk dalam kategori sehat, kalian berdua harus sama-sama fokus pada solusi. Sibuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar gak akan menghasilkan apa-apa selain memperpanjang perang dingin di antara kalian.

Pasangan yang kompak, akan tetap berusaha mencari titik tengah ketika dilanda perseteruan. Sehingga, konflik yang terjadi justru semakin mempererat hubungan kalian.

3. Memberi jeda bagi dirimu dan pasangan saat emosi sedang memuncak

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE production)

Emosi yang sedang meledak-ledak sangat rentan mengarahkan kalian pada keputusan yang akan disesali nantinya. Itulah sebabnya kenapa pertengkaran yang sehat gak pernah terjadi di saat seperti ini.

Kedua pasangan harus saling menenangkan diri terlebih dahulu saat tahu bahwa emosinya sedang gak bisa dikendalikan. Menghindari lebih baik dibanding mengobati, kan?

4. Gak ada perbuatan atau perkataan yang kasar

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Penting banget untuk dicatat, nih. Bahwa pertengkaran yang sehat gak pernah mengandung perbuatan dan perkataan yang kasar didalamnya. Kedua pasangan sama-sama menyadari bahwa kekasaran gak akan menyelesaikan apapun selain menciptakan masalah baru.

Rasa sakit hati yang ditimbulkan dari perbuatan dan perkataan yang kasar juga sangat traumatik. Sehingga, kalian harus banget menghindari hal satu ini saat bertengkar.

5. Setelah pertengkaran berakhir, gak ada pihak yang senang mengungkit kembali

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/RODNAE Productions)

Pertengkaran yang sehat akan selalu berakhir dengan sebuah kesimpulan. Sehingga, ketika itu berakhir, sudah ada solusi yang didapat, semuanya telah clear, dan gak ada lagi pihak yang mengungkit-ungkit hal itu di kemudian hari. Apalagi menjadikan konflik tersebut sebagai tameng untuk membuatnya terus menerus terlihat seperti korban.

Ingat, hubungan yang harmonis itu salah satu fondasinya adalah ketulusan dan saling memaafkan ketika ada yang melakukan kesalahan. Saat konflik berakhir, pun, rasa maaf sangat dibutuhkan sehingga gak ada lagi rasa sakit yang tersisa.

Alih-alih menghindari pertengkaran dalam hubungan, kalian justru bisa menjadikan sebuah konflik sebagai cara untuk semakin memupuk cinta diantara kalian. Tapi, pastikan lima syarat di atas terpenuhi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.