5 Cara biar Hubungan Cowok Maskulin dan Cewek Independen Minim Konflik

Seberapa sering kamu mendengar kalau cowok maskulin gak cocok menjalin hubungan sama cewek independen? Memang banyak hal yang bisa jadi pemicu konflik antara keduanya. Contoh, cowok maskulin yang punya karakter tegas biasanya ingin pasangan yang penurut. Sedangkan cewek independen yang terbiasa mandiri, terkadang punya prinsip yang membuatnya gak nurut begitu saja pada opini orang lain, meskipun itu pasangannya sendiri.
Karena sama-sama berkarakter kuat, muncul anggapan kalau hubungan cowok maskulin dan cewek independen bakal sering berantem. Tapi benarkah begitu? Sebenarnya gak ada yang mustahil dalam sebuah hubungan yang didasari rasa cinta. Semua kesenjangan antara keduanya bisa dikalahkan oleh kekuatan cinta.
Kita hanya tinggal menjaga cinta itu supaya langgeng dengan memahami apa saja yang harus dan gak boleh dilakukan pada pasangan, seperti lima poin yang dijelaskan berikut.
1. Jadikan pasanganmu sebagai tim untuk menang bersama, bukan lawan bersaing

Tapi, apa jadinya jika pasangan, entah dari pihak cewek atau cowok, selalu ingin menang sendiri? Apakah kita bisa memandangnya sebagai kawan dan bukan lawan? Jawabannya tentu saja bisa. Caranya dengan menghadirkan energi cinta. Isilah hatimu dengan rasa sayang dan penuh kasih. Gak apa-apa kok kalau kamu memilih berusaha memenuhi apa yang ia butuhkan semampumu. Tak perlu menggerutu apalagi merasa hubungan ini gak adil. Ingat, hadirkan rasa ikhlas dalam hatimu untuk mendukungnya.
Percaya deh, yang namanya ketulusan hati, pasti akan sampai dan mengetuk pintu hatinya juga. Darimu dia akan belajar untuk memberi cinta yang sama lewat perhatingan, dukungan, sikap mengalah dan gak memaksakan kehendak sendiri. Ketika kamu bahagia melihat kesuksesan pasangan, maka dia juga akan menghadirkan kebahagiaan yang sama saat melihat kemajuanmu. Inilah tim yang solid dalam hubungan. Gak ada istilah bersaing, apalagi jadi lawan.
2. Belajar skill komunikasi yang menghadirkan rasa sayang

Bagi cewek mandiri, bukan berarti dia benar-benar melakukan segalanya sendiri, tanpa butuh masukan. Begitu juga cowok maskulin, meski ia punya ketegasan, cowok maskulin juga butuh pendapat dari pasangannya saat ia keliru. Agar tak menyinggung satu sama lain, disinilah perlu skill berkomunikasi yang benar. Bagaimana pun, meski keduanya punya ego yang tinggi, mereka tetap butuh untuk saling diluruskan jika melakukan kesalahan.
Gunakan bahasa yang positif. Jangan merendahkan apalagi menyalahkan. Hindari kalimat yang menimbulkan sakit hati pasangan. Daripada mengkritik, lebih baik katakan hal-hal yang lebih fokus pada solusi. Yang terpenting, bicaralah dengan menghadirkan rasa sayang, pandang ia sebagai seseorang yang harus kamu jaga, sebab dia bisa menangkap sinyal cinta itu, lho! Ucapan yang dikatakan dengan amarah dan cinta itu jelas terasa bedanya.
3. Menghargai privasi dan batasan sehat yang disepakati bersama

Kamu bisa memanfaatkan momen pillow talk yang tenang untuk mendiskusikan batasan sehat antara kalian berdua. Sebagai cewek independen atau cowok maskulin, pasti ada keinginan, kebutuhan dan batasan pribadi yang ingin disepakati dalam hubungan. Utarakan apa yang kamu inginkan dari pasangan, begitu pun sebaliknya. Kalau sudah disepakati, maka gak ada lagi bentuk hubungan yang katakanlah terlalu terikat atau terlalu bebas.
Kita juga harus saling menghormati apa yang menjadi privasi pasangan agar tercipta keseimbangan antara ruang pribadi dan ruang bersama. Ini juga sikap kedewasaan dalam hubungan yang bisa mencegah pemicu konflik. Berikanlah waktu pada pasangan untuk menyelami dunianya sendiri, entah mengerjakan hobi, memilih proyek, merenung atau sekadar duduk santai. Langkah ini sederhana, namun penting untuk direalisasikan dalam setiap hubungan.
4. Saling menyeimbangkan hubungan dengan melengkapi kekurangan

Pada dasarnya, perempuan memang punya kecenderungan hypergamy, yaitu menikahi seorang pria yang levelnya berada lebih tinggi darinya. Entah level kecerdasannya, kekayaannya, jabatan juga status sosialnya. Cewek independen biasanya hanya kurang cocok dengan cowok yang levelnya berada di bawah mereka. Tapi bukan berarti hubungan itu gak bisa berhasil. Kalau sudah saling mencintai, tetap bisa diusahakan untuk harmonis, kok!
Karena itu buat cowok maskulin, kalau income kamu belum bisa lebih tinggi dari pasangan yang independen, make sure kamu bisa menghadirkan sikap yang lebih bijak, lebih saleh, lebih pintar dan lebih bisa memimpin. Tonjolkan kelebihanmu di sisi lain agar bisa menutupi kekurangan dan menyeimbangkan hubungan dengan pasangan. Buat cewek independen, make sure juga untuk gak bersikap mendominasi. Berikan space pada pasanganmu untuk memimpin dan menunjukkan kemaskulinannya.
5. Jika sudah menikah, sadari, sepakati dan terima peran masing-masing

Meski cewek independen punya kedudukan yang lebih tinggi entah dari kekayaan atau jabatan, dalam berumah tangga, tetaplah pria yang dianggap sebagai pemimpin keluarga. Gak mungkin kan ada dua nahkoda dalam satu kapal? Tapi balik lagi pada poin-poin sebelumnya, dimana pasangan harus kita anggap tim untuk menang bersama dan selalu berkomunikasi dengan bahasa cinta.
Ada seorang suami yang rela meninggalkan karirnya yang cerah demi menemani sang istri yang ingin menempuh pendidikan nun jauh di negeri orang. Ada pula seorang istri yang rela meninggalkan karirnya demi membersamai suami dan anak-anak secara utuh. Lihatlah, betapa cinta mampu membuat seseorang berkorban demi kebahagiaan yang dicinta. Lantas, masih pantas kah kita mengagungkan ego dan bersaing dengan pasangan?