5 Cara Menyikapi Pertengkaran dalam Hubungan Asmara, Yuk Renungkan!

Jadi, kamu harus sadar dulu bahwa pertengkaran adalah fase dalam hubungan yang normal terjadi. Saat kamu membangun hubungan, artinya ada dua usaha dari kamu dan dia untuk membuat hubungan supaya berhasil. Namun, kamu dan dia sebenarnya adalah dua manusia yang memiliki latar belakang berbeda. 

Sehingga pasti akan timbul gesekan yang akan menjadi warna dalam hubungan. Jadi, jangan kira orang yang bisa langgeng lama pun, tak pernah berantem. Ini wajar dan memang harus siap dihadapi. 

Saat pertengkaran terjadi, emosi akan ikut bercampur di dalamnya. Biasanya saat sudah emosi, kamu langsung ingin membuat lawan kamu jadi kalah dengan opini atau sanggahan yang kamu buat. Namun, dalam hubungan asmara yang perlu diingat adalah doi bukan musuh kamu. Doi adalah pasangan kamu. 

Jadi, rasanya tidak baik ketika pertengkaran malah jadi momen menyudutkan pasangan. Apalagi memiliki motivasi sampai doi merasakan kesakitan yang kamu rasakan. Sadarlah, bahwa kamu sedang emosi. Semua perkataan dan keputusan yang diambil saat emosi biasanya akan membawa penyesalan. 

Saat kamu bertengkar, intinya sebenarnya bukan untuk menyakiti pasangan. Namun untuk membicarakan masalah apa yang sedang terjadi. Namun, kebanyakan orang malah membuat pertengkaran jadi momen di mana bisa mengeluarkan kata-kata yang saling menyakiti. Hal inilah yang membuat kadar cinta bisa mati, lho.

Maka dari itu, pertengkaran yang bijak justru hanya akan fokus sama masalah yang sedang terjadi. Tanpa perlu saling menyakiti. Jangan sampai hanya karena pertengkaran kemudian kata-kata tidak terkontrol, kamu jadi putus sama dia. 

Setelah terjadi pertengkaran, biasanya hal yang kamu rasakan adalah merefleksikan diri sendiri. Pasti ada rasa penyesalan, mengapa sampai harus bertengkar. Maka dari itu, inilah manfaat tidak membiarkan emosi merasuki pikiran. Karena kamu juga akan merefleksikan kesalahan diri dalam menjalani hubungan. 

Apalagi sebenarnya cinta masih sangat kamu rasakan terhadap dirinya. Jadi, jadikan momen perselisihan ini sebagai bahan refleksi diri, di mana bagian yang harus diperbaiki lagi. 

Nah setelah semuanya berlalu, maka selanjutnya teori forgive dan forget harus kamu lakukan. Jika memang ingin hubungan langgeng, maka dirimu harus memaafkan dan juga melupakan kesalahan yang sudah menjadi masa lalu. Karena jika tidak, saat ada masalah berikutnya, kamu malahan akan mengungkit kembali masalah yang telah lalu.

Hal ini ibaratnya sudah tahu kebakaran, namun masih disiram dengan bensin. Karena kamu membuka masalah yang sudah berlalu. Jadi, pastikan semuanya itu beres dan sepakati untuk tak pernah membahas masalah yang telah usai.

Jadi, pertengkaran sebenarnya bukan momen di mana kamu bisa seenaknya sama pasangan. Ada hal yang harus dibicarakan, yakni masalah intinya. Ketimbang cinta jadi berkurang karena saat bertengkar malah saling menyakiti satu sama lain.