Mendapatkan hati gebetan gak selalu mudah. Namun menaklukkan hati calon mertua jauh lebih sulit. Terlebih jika orangtua pacar menetapkan standar yang sangat tinggi untuk calon menantunya.
Kalau standarnya terlalu tinggi dan benar-benar gak bisa ditawar lagi, kamu dan pacarmu mungkin sampai harus berpikir ulang akan kelanjutan hubungan kalian. Akan tetapi, biasanya calon mertua masih bisa diluluhkan hatinya jika kamu ...
Punya pekerjaan yang bagus bukan berarti kamu harus menjadi direktur. Namun pastikan kamu bisa hidup berkecukupan dari pekerjaan itu. Gak cuma ngepas banget untuk makan sehari-hari, tetapi juga bisa menabung.
Seumpama menghidupi satu atau dua orang lagi juga gak kewalahan. Kenapa ini penting? Sebab meski pacarmu juga akan tetap bekerja setelah kalian menikah, ada anak yang harus dihidupi dengan layak. Calon mertuamu pasti berpikir sampai sejauh ini.
Kalau saat masih pacaran saja, kamu sudah kelihatan kurang bertanggung jawab, tentu calon mertuamu gak bisa memercayakan anaknya padamu. Mau kamu cowok atau cewek, sikap bertanggung jawab dalam hubungan tetaplah penting. Terlebih dengan hadirnya anak-anak kelak.
Kalau rasa tanggung jawabmu kurang, anak-anakmu yang akan pertama merasakan akibatnya. Sejak pacaran, kamu sudah bisa menunjukkan rasa tanggung jawabmu pada pacar dengan menjaga fisik maupun psikisnya. Juga gak meninggalkannya kala dia susah dan justru membantunya bangkit.
Sampai titik tertentu, calon mertuamu mungkin masih mudah terbuai oleh janji-janji manismu. Namun seiring gagalnya kamu menepati sebagian besarnya, luntur pula rasa percaya dan respeknya. Malah bisa berubah menjadi curiga, lho.
Kamu jadi terlihat sebagai pembual belaka. Jangan-jangan, kamu terbiasa menjanjikan banyak hal pada siapa pun sehingga kewalahan menepatinya. Maka gak usah bermodalkan omongan, ya!
Ketimbang mengulang-ulang janji akan menjadikan anaknya satu-satunya pasanganmu sampai ajal menjemput, buktikan saja kamu gak pernah berselingkuh selama berpacaran dengannya. Begitu pula daripada berjanji akan selalu membahagiakannya, tunjukkan bahwa kamu gak pernah membuatnya menangis dan justru selalu tersenyum.
Sekalipun kamu dan pacarmu satu keyakinan bahkan berasal daerah yang sama, pasti tetap ada perbedaan di antara keluarga kalian. Misalnya, perbedaan terkait berbagai kebiasaan, cara kalian dibesarkan, dan nilai-nilai keluarga.
Contoh lebih jelasnya, di keluargamu, masing-masing sibuk sendiri sudah menjadi hal biasa. Hampir gak pernah ada acara kumpul keluarga. Kalaupun ada acara, cuma keluarga inti dan semuanya dibuat praktis. Urusan konsumsi tinggal pesan dan acara berlangsung sebentar saja.
Namun di keluarga pacarmu, hubungan antaranggota keluarga besar sangat dekat. Sering sekali semuanya berkumpul dan masak-masak. Jika kamu gak bisa menjembatani perbedaan ini, saat keluarga pacarmu datang ke rumah keluargamu, mereka bisa merasa kurang dihargai.
Sikap kekanak-kanakan saat ada masalah dengan pacar misalnya, sedikit-sedikit minta putus. Atau gak minta putus, tetapi kamu heboh banget dalam bereaksi atas permasalahan itu sehingga menyulut pertengkaran hebat di antara kalian.
Lalu pacarmu selalu harus mengemis maaf darimu. Kalau sikapmu begini, bagaimana calon mertuamu akan rela melepaskan anaknya untuk selamanya hidup denganmu? Mereka pasti khawatir hidup anaknya hanya akan dipenuhi penderitaan jika menikah denganmu.
Kalau kamu sudah menunjukkan kelima hal di atas, peluangmu untuk diterima menjadi menantu akan lebih besar. Jangan merasa dirimu sedang dipersulit oleh calon mertua, ya! Wajar orangtua gak akan sembarangan melepas anak yang sangat mereka sayangi. Buktikan kamu layak untuknya.