Sah-sah saja tetap berhubungan dengan mantan. Namun, keintiman yang melekat dalam relasi romantis yang sebenarnya sudah selesai dapat menjadi bumerang yang menghancurkan dirimu sendiri.
Penting untuk tahu batas-batas yang harus diperhatikan, agar kamu dan mantan tidak terjebak dalam relasi toksik. Hindari interaksi berlebihan seperti lima hal di bawah.
Mungkin kamu sudah menjalin hubungan yang lama dengan mantanmu. Kalian sudah menjadi sangat dekat dan mengenal satu sama lain. Namun karena satu dan lain hal, hubungan itu terpaksa harus kandas. Tapi, ini tidak seharusnya membuatmu merasa bersalah saat hendak melangkah maju dan berkencan dengan orang baru.
Sedekat-dekatnya kamu dengan mantan, kalian tahu hubungan di antara kalian sudah selesai. Tidak seharusnya kamu merasa sungkan untuk melangkah maju dan move on darinya. Bila perasaan ini masih ada, berarti harus ada batas yang sengaja dibuat dalam interaksi kalian.
Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak seharusnya bisa bertanggung jawab mengontrol perasaannya sendiri. Apalagi, kalau ia bukan lagi siapa-siapamu. Seharusnya tidak ada alasan kamu merasa canggung atau sungkan ketika dekat dengan orang lain.
Terus menyimpan perasaan ini akan menyulitkanmu untuk move on, karena kamu terus terikat dengan masa lalumu. Bukan hanya perihal dekat dengan orang, tapi saat hendak mengambil keputusan untuk masa depanmu, kamu masih tidak bisa leluasa karena takut akan menyakiti mantanmu.
Seharusnya menjadi tanda tanya apabila mantanmu malah membatasi ruang gerakmu pribadi. Karena, bukan menjadi haknya lagi untuk mengatur hidupmu. Bahkan orang yang masih terikat komitmen punya batas-batas hubungan yang harus dihormati, termasuk dalam hal memberi personal space.
Bila mantanmu sering mengatur ruang gerakmu, jangan takut untuk membatasi interaksi dengannya. Ini tanda bahwa hubungan kalian sudah masuk dalam ranah toksik.
Seimbang di sini berarti ada batas-batas dari kedua pihak yang dihormati dan dihargai. Bila ada kompromi yang membuat satu pihak merasa tidak nyaman, maka perlu ada perubahan.
Contoh, kalau kamu tidak nyaman dengan interaksinya yang terlalu dekat walau sudah jadi mantan, maka ia seharusnya menyesuaikan. Namun bila salah satu pihak tetap memaksa sementara pihak lain merasa tidak nyaman, maka ini tanda ada yang tidak beres dalam hubungan kalian.
Seharusnya apa yang sudah selesai tidak kembali diungkit-ungkit. Kalau tidak, maka akan terbiasa putus-nyambung dan itu bukan hal yang bagus. Kamu dan dia jadi tidak benar-benar tahu, apa hubungan ini selesai atau bisa dilanjutkan.
Belajarlah untuk tegas, baik pada dirimu maupun orang lain. Bila memang sudah selesai, maka tetapkan batas sebagaimana seharusnya. Lima ciri di atas tunjukkan bahwa interaksi toxic antara kamu dengan mantan. Segera hentikan, ya, agar tidak merambat pada kehidupan kalian di masa depan.