5 Hal Bodoh yang Jangan Sampai Kamu Lakukan Hanya Demi Pacar

Namanya juga lagi jatuh cinta, pasti kamu ingin selalu melakukan yang terbaik untuknya. Bagimu, itu merupakan tindakan yang wajar sebagai seorang pacar. Hanya saja, jangan sampai niat baikmu ini jadi kelewat batas, ya. Takutnya nanti malah dirimu sendiri yang rugi.
Seperti ketika kamu sering melakukan lima hal bodoh di bawah ini, hanya demi si dia. Hati-hati saja, jika pacarmu punya maksud buruk, jatuhnya kamu malah dimanfaatkan olehnya. Cek poinnya, yuk supaya kamu gak mengulangi hal bodoh itu lagi.
1. Melawan orangtua untuk membela pacar mati-matian

Bukan sekali dua kali, ayah dan ibumu melarang kamu untuk berhubungan dengannya. Mungkin sebagai orangtua, mereka melihat semenjak dekat dengan doi, kamu jadi berubah ke arah yang kurang baik. Tapi bukannya menuruti saran dari orangtua, eh kamu justru tega melawannya.
Apalagi alasannya kalau bukan karena pacar mendesakmu untuk membelanya. Kamu pun merasa gak tega kalau harus meninggalkan si dia. Mau bagaimana lagi, saat ini kalian tengah dimabuk asmara, sih. Tapi meski begitu, harusnya saran dari ayah dan ibumu tetap dipertimbangkan, dong. Toh, belum tentu pada akhirnya kamu akan berlabuh ke pelaminan dengannya, kan?
2. Mengubah penampilanmu agar sesuai sama seleranya, walaupun kamu sendiri gak nyaman

Setiap orang pasti punya selera tersendiri untuk pacar idamannya. Begitu pula dengan kekasihmu. Akan tetapi, jika ternyata kamu merasa bahwa dirimu gak sesuai sama tipe idealnya, ya gak usah berkecil hati. Toh, saat ini kalian sudah jadian, kan? Otomatis kamu telah memenuhi kriterianya, dong.
Gak perlu lagi capek-capek mengubah penampilan, apalagi karaktermu hanya untuk membuatnya senang. Lagi pula, dia juga gak pernah memintanya. Itu artinya, pacarmu benar-benar bisa menerima kamu apa adanya. Jadi, gak usah repot-repot mengganti penampilanmu padahal sebenarnya kamu sendiri juga gak nyaman.
3. Mencurahkan lebih banyak waktu untuk pacar, ketimbang keluarga

Terkadang kamu sering merasa bahwa pacar itu lebih bisa mengerti dirimu, ketimbang keluargamu sendiri. Makanya, semenjak jadian kamu jadi jarang menyisihkan waktu bareng keluarga karena terlalu sering berduaan dengannya. Coba pikirkan dulu. Kalau suatu saat kalian putus, kamu juga bakal kembali ke pelukan ayah dan ibumu, kan?
Sayang sama pacar, sih sah-sah saja. Tapi perasaan tersebut gak boleh sampai melebihi rasa sayangmu ke keluarga, ya. Tetap sediakan waktu untuk berkumpul bersama saudara-saudaramu. Ingat, gak ada istilah mantan orangtua, tapi ada sebutan mantan pacar.
4. Membiarkan pacar mengatur keuanganmu

Belum juga jadi suami dan istri, eh doi sudah berani ikut campur masalah keuanganmu. Sampai-sampai gaji bulananmu dia yang mengatur pengeluarannya. Sebenarnya sah-sah saja, sih ketika itu doi lakukan atas permintaanmu. Sebab mungkin kamu merasa kurang ahli dalam mengatur keuangan.
Tapi jadi beda ceritanya ketika dia melakukannya secara sepihak. Ditambah lagi dengan entengnya, dia menawarkan diri untuk memegang uang bulananmu. Bodoh, sih kalau kamu sampai meloloskan permintaan tersebut. Mau kamu dibilang boros atau gak pandai mengatur keuangan, jangan sampai melepaskan penghasilanmu untuk dipegang olehnya, ya!
5. Mau memaafkan pacar, meskipun doi melakukan kesalahan fatal berulang kali

Sebagai manusia biasa, memang wajar jika pacarmu pernah melakukan kesalahan. Selama perbuatannya ini gak berlebihan, pasti kamu akan membukakan pintu maaf. Berbeda ceritanya jika apa yang telah dia perbuat sudah keterlaluan. Seperti beberapa kali ketahuan selingkuh atau suka bicara kasar kepadamu.
Bodoh namanya, jika kamu tetap bertahan dan memakluminya. Seharusnya, melihat sikap dia yang seperti itu kamu sudah meninggalkannya dari dulu. Jangan salahkan nasib, kalau sekali lagi dia mengulangi kesalahan yang sama dan bikin kamu makin sakit hati.
Berusaha membahagiakan pacar merupakan tindakan yang terpuji. Asalkan gak sampai berlebihan begini. Jatuhnya kamu jadi melakukan hal bodoh yang merugikan diri sendiri, kan? Lebih baik berkorban sewajarnya saja. Meskipun sayang sama doi, tapi kamu tetap harus lebih cinta sama dirimu sendiri, dong. Setuju, gak?