Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Unsplash.com/Milan Popovic

Hubungan percintaan tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan ekspektasi. Ada banyak ujian yang bakal datang dan pergi, salah satunya adalah rasa posesif pasangan dalam hubungan. Posesif merupakan keadaan saat seseorang merasa tidak aman sehingga menimbulkan kecemburuan yang berlebih.

Posesif ini dapat muncul baik dalam hubungan pacaran maupun dalam pernikahan. Rasa posesif tidak timbul dengan sendirinya, tetapi ada hal yang melatarbelakangi rasa tersebut. Berikut beberapa hal di balik rasa posesif pasangan. 

1. Pernah dikecewakan begitu mendalam

Unsplash.com/Thomas Griesbeck

Hal yang paling utama dan paling umum yang dapat menimbulkan rasa posesif adalah pernah dikecewakan oleh pasangannya. Bukan hanya sekali atau dua kali, tetapi berkali-kali sehingga kekecewaan itu berubah menjadi rasa sakit. 

Rasa sakit ini akan selalu membekas dalam hati dan menimbulkan perasaan takut akan terulang kembali. Akibatnya ia akan menjadi sosok pasangan yang curigaan dan posesif. Hal ini sangat sulit sekali untuk disembuhkan dan diubah seperti sebelumnya. 

2. Sulit untuk menaruh rasa percaya lagi

Unsplash.com/Bruce Dixon

Setelah dikecewakan begitu dalam oleh pasangannya, ia tidak akan pernah percaya lagi sepenuhnya pada pasangan. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh pasangannya akan menaruh curiga. 

Kecurigaan akan terus ada dan selalu berpikiran negatif meskipun pasangannya telah berlaku jujur. Ketahuilah kepercayaan yang sudah dirusak dalam hubungan tidak akan pernah kembali seperti sebelumnya. 

3. Adanya rasa cinta dan sayang yang berlebihan

Unsplash.com/Henri Pham

Rasa cinta dan sayang yang berlebihan dapat menimbulkan perilaku posesif dalam hubungan. Hal ini disebabkan karena besarnya cinta yang ia miliki tidak ingin membuat pasangannya terluka.

Oleh sebab itu sebisa mungkin ia menjaga pasangannya dan mulai mengatur setiap kegiatan yang dilakukan oleh pasangannya. Lambat laun posesif ini pun akan terbiasa dan ia tidak akan sadar telah berbuat posesif pada pasangannya. 

4. Merasa memiliki diri pasangannya

Unsplash.com/NeONBRAND

Saat kalian sudah berkomitmen untuk menjalin hubungan, maka saat itulah dirimu menjadi milik pasanganmu. Rasa kepemilikan inilah yang menimbulkan perilaku posesif. Baginya, pasangan merupakan suatu hal yang telah dimiliki oleh dirinya sehingga tidak ada orang lain yang berhak mengatur. 

Perilaku posesif yang disebabkan oleh rasa kepemilikan perasaan ini dapat membahayakan hubungan. Hal ini dikarenakan, dia dapat berbuat hal-hal yang melebihi batas wajar. 

5. Merasa bahwa posisinya sudah tidak aman

Unsplash.com/Joanna Nix

Ketika posisi dirinya sudah tidak aman dalam hubungan dan timbul pikiran-pikiran yang negatif, maka secara spontan ia akan berlaku posesif. Perilaku ini sebenarnya bertujuan untuk menyelamatkan perasaannya dan dirinya dari sakit hati yang akan terjadi ke depannya. 

Posisi tidak aman di sini dapat diartikan bahwa posisinya sebagai pendamping hidup atau pacar dapat digeser oleh orang lain yang jauh lebih baik. 

Kelima hal di atas dapat muncul akibat dari konsekuensi yang pernah dilakukan oleh pasangannya. Oleh sebab itulah dalam hubungan perlu adanya ketulusan dan kejujuran serta komunikasi yang baik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team