ilustrasi menatap handphone (pexels.com/Gustavo Fring)
Mengirim pesan, menelepon, bisa jadi bukti cinta seseorang. Karena hal itu merupakan salah satu bahasa cinta yang menunjukkan perhatian pada pasangan.
Akan tetapi kalau dia melakukan itu begitu sering, sampai kamu jadi keteteran dengan urusan lain, misalnya studi atau pekerjaan, hal itu sudah gak sehat, lho. Karena gesture romantis tersebut jadi membuatmu ketergantungan padanya, sehingga mengabaikan aspek penting lain dalam hidupmu.
Jadi, tetapkan batasan, ya. Kalau lagi sibuk dengan urusan lain, ya fokus saja dengan urusan itu. Kalau ternyata responsnya terhadap sikap tegasmu itu gak mengenakkan, setidaknya kamu jadi tahu, bahwa dia bukanlah tipe pasangan yang tepat untukmu.
Dari uraian tadi, kita jadi bisa belajar, bahwa aksi romantis pun bisa seperti pedang bermata dua. Kalau salah digunakan, malah berujung pada hal yang merugikan, yakni menjebakmu pada hubungan yang toksik!