5 Hal yang Harus Kamu Bahas dengan Pasangan sebelum Memutuskan Menikah

Rumah tangga itu dibangun berdua dengan niat yang baik pula. Masing-masing orang di dalamnya memiliki peran dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Namun, dalam perjalanannya gak semua orang bisa menjalankan perannya dengan baik karena kurang memahami dan tidak mempelajarinya sebelum menikah. 

Lelaki memang memiliki tugas sebagai pemimpin dan pencari nafkah dalam keluarga. Namun, bukan berarti ia berhak membebankan urusan anak dan rumah tangga ke istrinya saja. Oleh karena itu, pembicaraan seputar pembagian tugas dalam rumah tangga sangat perlu dibicarakan agar tidak ada yang merasa hidupnya terbebani setelah menikah nanti. 

Persoalan keuangan merupakan hal yang cukup krusial dalam rumah tangga. Ditambah kebutuhan setelah menikah tentu berbeda dari saat kamu masih hidup sendiri. Wajib kamu bicarakan sebelum menikah, jangan sampai nantinya rumah tanggamu retak karena keuanganmu kacau dan tidak terkelola dengan baik. 

Perlu keterbukaan antara kamu dan pasangan tentang jumlah tabungan maupun gaji yang kalian dapatkan setiap bulan. Perlu juga kamu bicarakan siapa yang memegang peranan sebagai pengelola uang setiap bulannya. Saat menikah keuangan kalian bukan cuma milik sendiri-sendiri lagi, nantinya juga segala kebutuhan dan pengeluaran harus kamu diskusikan bersama pasangan. 

Ingin tinggal di mana usai menikah juga harus kamu bicarakan bersama pasangan. Jangan sampai hal ini jadi sumber keributan kalian karena satu sama lain berbeda pendapat. Kamu dan pasangan harus benar-benar sepakat memutuskan tempat tinggal kalian, entah itu tinggal di rumah orang tua pasangan, orang tuamu atau memilih tinggal di rumah sendiri. 

Terkesan sepele, tetapi membicarakan hal ini lebih awal bisa membantu kalian mengonsep rumah tangga impian. Ingat lho, saat berumah tangga artinya hidup kalian gak bisa lagi semaunya. Ada banyak hal baru yang perlu sama-sama diadaptasi. Kalau perkara tinggal dimana saja sudah ribut, bagaimana kalian menghadapi hal yang lebih pelik lagi? 

Menikah itu artinya kalian sama-sama menerima. Bukan hanya menerima sisi baiknya, kalian pun harus menerima kekurangan dari pasangan kalian kelak. Perlu adanya keterbukaan terkait masalah mental maupun trauma yang mungkin kalian sembunyikan dari banyak orang. 

Menceritakan masalah mentalmu kepada calon pasangan membuat pasanganmu tidak kaget jika di hari kemudian hal-hal yang tidak pernah tampak sekarang muncul ke permukaan. Bahkan kalian justru bisa sama-sama mencari solusi dan mengobati masalah mental maupun trauma yang kalian derita selama ini. Menyembunyikan masalah ini pada calon pasangan hanya akan menjadi masalah besar dan berdampak pada rumah tangga kalian kelak.

Pernah dengar perjanjian pra-nikah? Masih dianggap tabu, nyatanya hal ini memang sangat perlu dibicarakan sebelum menikah. Bukan bermaksud untuk mendahului takdir, namun perjanjian semacam ini dapat menghindarkan kalian dari percekcokan jika di kemudian hari pernikahan kalian harus kandas di tengah jalan. 

Saat seseorang menikah tentu harapannya akan hidup bahagia hingga menua bersama. Namun, pada perjalanannya kita tidak tahu rintangan apa saja yang kita terima bukan? Daripada kita terkesan sombong dan menangisi nasib di kemudian hari, ada baiknya kita mempersiapkan diri terhadap hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi sedari dini. 

Jangan gegabah dan terkesan menyepelekan obrolan sebelum menikah, ya! Kamu dan calon pasangan wajib benar-benar sepakat sebelum akhirnya memilih hidup bersama. Daripada ada penyesalan di kemudian hari, lebih baik kamu menyusun langkah antisipasi dari jauh-jauh hari.