5 Jenis Patokan Memilih Pasangan yang bikin Kamu Jomblo Abadi

Semua orang pasti ingin memiliki pasangan yang mapan secara finansial. Tapi kalau kamu maunya yang kaya raya sampai tujuh turunan, sih itu namanya berlebihan. Apalagi keinginan tersebut tidak didukung sama kualitas diri yang mumpuni. Seorang yang kaya raya tentu akan mencari pasangan yang sepadan, dong.

Kalau kamu sendiri cuma ingin hidup enak tapi gak mau kerja keras, ya mana mungkin angan-angan itu bisa tercapai? Ini dunia nyata, ya bukan sinetron. Jangan halu, deh!

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, urutan lahir berperan penting dalam menentukan jodoh yang ideal. Misalnya, anak bungsu lebih baik menikah dengan si sulung. Nah, mungkin pedoman ini yang kamu gunakan dalam mencari pasangan. Sebagai anak terakhir, kamu ngotot mencari cowok yang merupakan anak tertua. Eh, begitu ditanya apa alasannya, malah bingung mau jawab apa.

Padahal, urutan lahir tidak selalu menjamin karakter seseorang, lho. Belum tentu terlahir sebagai anak sulung membuat si dia menjadi sosok yang lebih dewasa dan bisa selalu memanjakanmu. Lingkungan serta pergaulannya selama ini juga punya peran yang penting dalam pembentukan karakter seseorang. 

Ganteng atau cantik itu relatif. Boleh saja menjadikan wajah dan postur tubuh sebagai salah satu kriteria dalam memilih pasangan. Tapi jangan jadikan itu sebagai patokan yang utama, dong. Kalau gak berkulit putih dan ganteng kamu pasti langsung menolak.

Padahal bisa jadi meskipun tidak memenuhi persyaratan ini, tapi dia termasuk cowok yang pintar, pekerja keras, sayang keluarga dan juga setia. Ayo, masa iya kamu tega melepaskannya hanya karena dia gak masuk kategori tampan dan berkulit putih, sih? 

Selain harus ganteng, kamu juga menargetkan punya pasangan dengan profesi tertentu. Misalnya seperti seorang dokter. Bagimu, punya pacar dokter itu keren. Sebab otomatis dia adalah orang yang pintar, jiwa sosialnya tinggi dan kalau kamu lagi sakit jadi punya dokter pribadi, deh. Memang semua itu gak salah, tapi apa iya harus banget punya kekasih dokter? 

Kalau sampai sekarang sederet pria yang mendekatimu itu bukan berprofesi sebagai dokter, masa iya mau ditolak terus? Lantas jika sampai sepuluh tahun lagi kamu belum ketemu dokter idamanmu itu, yakin tetap mau melajang sampai selama-lamanya? Ingat umur! 

Patokan yang terakhir ini boleh dibilang paling aneh. Masa iya, kamu kepikiran punya pacar yang belum pernah pacaran sebelumnya? Alasannya adalah supaya kamu gak perlu cemburu sama mantan-mantannya. Selain itu, apa yang akan kalian lakukan berdua nanti, bakal menjadi kali pertama buat dia.

Seperti bergandengan tangan, berpelukan, nonton film berdua, sampai berciuman. Semua itu baru dia lakukan denganmu saja. Berasa ada kebanggaan tersendiri gitu, deh menjalaninya. Ya ampun!

Urusan mencari jodoh itu baiknya tidak dibuat main-main. Daripada ribet dengan daftar kriteria yang kurang penting seperti ini, lebih baik kamu fokus pada sifat dan karakternya saja. Cari seseorang yang bisa nyambung diajak ngobrol. Mau bersama-sama bekerja keras dan menerima satu sama lain apa adanya. Percaya, deh kalau kamu sudah menemukan itu semua, kelima patokan tadi akan jadi gak ada pentingnya lagi.