5 Kalimat Terlarang Diucapkan Saat Berniat Menghibur Teman

Meski benar-benar terkesan menghibur, tapi ada beberapa orang yang malah semakin memikirkan hal tersebut. Mereka seolah tak merasa didukung atas apa yang dialami. Mereka akan merasa tidak dimengerti oleh orang lain. Tidak ada yang bisa merasakan apa yang ia rasakan. Sehingga ia akan merasa seperti seorang diri meski kita sedang berusaha menghiburnya.

Katakan saja "aku memahami perasaanmu, aku bisa membayangkan rasanya jadi kamu". Bukan berlagak sok tahu, tapi dengan kata-kata itu kita sedang meyakinkan dia jika kita ada untuk merasakan hal yang sama dan bersedia membantunya mencari solusi dari masalah yang sedang dihadapinya.

Jika kita berniat menghiburnya, biarkan saja dia menangis. Melampiaskan emosi yang dimiliki selagi itu tidak merugikan dia atau orang lain. Menangis justru akan membantunya menjadi semakin lega dengan masalah yang dihadapinya. Biarkan dia menangis, tunggu dia selesai menunjukkan emosinya. Setelah itu rangkul dia dan katakan bahwa kamu bersedia mendengarkan semua cerita yang sedang ia pendam. Jangan memaksanya. Biarkan dia melakukan sesuai dengan kehendaknya.

Menjadi tegar dalam sebuah masalah memang impian siapapun. Tidak ada orang yang mau terus menerus merasa sedih sampai marah. Mereka ingin pulih tapi terkadang tidak tahu harus berbuat apa. Sebagai teman, ada baiknya kita menawarkan diri untuk mendengarkannya. Bukan menghakimi dia dan menuntut dia menjadi seperti kita. Bersyukurlah jika kita memang ditakdirkan untuk memiliki hati yang lebih besar. Tapi di situlah kita ditakdirkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dorongan lebih besar untuk keluar dari lukanya. 

Saat menghadapi masalah, ada orang yang membutuhkan bantuan orang lain untuk menyelesaikannya. Bukan manja, tapi hal ini diperlukan terutama bagi temanmu yang tidak dapat menentukan arah. Kita yang merasa sudah mampu menyelesaikan masalah hidup sendirian, bukan berarti tidak berhak membantu orang lain yang sedang kesulitan. Kita tidak bisa menyamakan sikap dia dengan kita yang mampu menyelesaikan semua masalah sendiri.

Bukan manja, mereka hanya membutuhkan dorongan dari orang lain seperti kita untuk memberikan dukungan, saran mungkin juga membantu dalam mengambil keputusan. 

Siapapun yang ketika dihakimi seperti ini jelas akan merasa hidup mereka sia-sia. Mereka tidak berguna dan bisa sekali putus asa dan menyerah. Harusnya dia mendapatkan dukungan dan dorongan untuk kembali berusaha, tapi yang dia dapatkan hanyalah ujaran yang menjatuhkan semangatnya. Ketahuilah, kita pun sama dengan mereka, manusia biasa yang diliputi kekurangan dan masalah yang bisa saja tidak ada henti-hentinya. Hanya waktu dan takarannya saja yang berbeda.

Jangan sombong dulu jika hidupmu terasa baik-baik saja. Bantulah temanmu yang membutuhkan, siapa tahu kamupun akan membutuhkan bantuannya suatu saat nanti.