5 Kalimat yang Pantang Diucapkan selepas Menolak Cinta Seseorang

04 Agu 2021, 18:28 WIB

ilustrasi memberi penghiburan (pexels.com/SHVETS production)

Menerima pernyataan cinta dari seseorang yang kebetulan tidak membuatmu merasakan hal serupa pasti bikin dilema. Mau tidak mau, kamu harus menolak cintanya, meskipun ada rasa iba dan gak enak hati. Demi menebus rasa bersalahmu ini, kadang kamu jadi bertindak ceroboh. Seperti memberinya penghiburan dengan membuat pernyataan yang bisa membesarkan hatinya.

Niatnya memang baik, tapi jangan sampai salah jalan, ya. Seperti mengucapkan kelima kalimat yang sebenarnya pantang dikatakan setelah menolak cinta seseorang. Sebab itu bisa membuat dia salah paham atau parahnya malah jadi sakit hati, lho.

1. 'Tapi setelah ini kita masih bisa jadi teman baik, kok'

ilustrasi memberi harapan (pexels.com/RODNAE Productions)

Sama halnya dengan memaksakan diri berteman dengan mantan pacar, membina hubungan baik sama mantan gebetan juga gak semudah itu dilakukan. Mungkin kamu bisa bersikap ramah sama dia setelah menolak cintanya. Namun belum tentu dia sanggup tetap berada di dekatmu setelah mengalami patah hati ini.

Jadi, alangkah baiknya jika kalimat semacam ini gak perlu kamu lontarkan ke dia. Tetap baik sama dia gak ada salahnya, tapi jangan paksa dia buat berkawan lagi denganmu.

Biarkan itu menjadi keputusannya. Jika memang menjaga jarak darimu bisa membuat dia lekas move on, kamu wajib menghormati pilihannya, dong.

2. 'Mungkin sekarang kita belum berjodoh, tapi hati orang siapa yang tahu, kan?'

ilustrasi usaha meyakinkan (pexels.com/RODNAE Productions)

Kalimat barusan terdengar seperti kamu sedang memberinya harapan yang tak pasti, lho. Bisa jadi dia menangkap bahwa kamu hendak memberi kesempatan sekali lagi. Jadi dia boleh PDKT ulang ke kamu dan mungkin hasilnya nanti akan berbeda. Ingat, ini bukan ujian yang perlu dilakukan remedi jika nilainya kurang memuaskan.

Kalau memang kamu gak bisa jatuh cinta sama dia, ya untuk apa dipaksakan? Apalagi sampai memberinya harapan palsu. Lebih baik bicara terus terang tapi menyakitkan, ketimbang mengungkapkannya secara halus, namun efeknya bikin orang salah kaprah.

3. 'Jangan benci dan jadi menghindari aku, ya? Pokoknya kita harus tetap jaga komunikasi!'

ilustrasi ngobrol di jalan (pexels.com/Samson Katt)

Pernyataan ini hampir mirip dengan poin yang pertama. Hanya saja terdengar lebih terang-terangan. Kamu meminta dia untuk tetap menjalin hubungan baik denganmu. Seolah-olah gak pernah terjadi apa-apa, jadi kalian tetap bisa berkomunikasi selayaknya teman pada umumnya.

Wah, belum tentu dia sanggup bertukar kabar denganmu tanpa merasa baper, lho. Sementara kamu bisa dengan santainya mengomentari status dia di media sosial untuk sekadar lucu-lucuan.

Kalau ujung-ujungnya dia makin sayang, sementara kamu terlanjur nyaman jadi teman gimana, dong? Siapa yang mau bertanggung jawab, nih?

4. 'Kamu tuh orang baik, pasti bisa dapat yang lebih dari aku, kok'

ilustrasi bercanda ria (pexels.com/Bethany Ferr)

Logikanya, ya, mendapatkan kamu yang katamu 'biasa-biasa' saja ini gagal dan ditolak, masa iya bisa memperoleh gebetan baru yang lebih baik, sih? Rasanya, kok agak mustahil, ya. Makanya, kalimat semacam ini baiknya kamu simpan dalam hati saja, deh. Gak perlu menurunkan standar hanya demi membuat orang lain berharap berlebihan.

Lagi pula kalau memang menurutmu dia orang baik, kenapa cintanya kamu tolak? Harusnya diterima saja, dong.

Sudah, gak perlu repot-repot memberikan kalimat penghiburan kalau ujung-ujungnya cuma buat basi-basi doang.

5. 'Nanti kalau sudah punya pacar kenalin ke aku, ya!'

ilustrasi nongkrong bareng (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalimat selanjutnya ini terdengar paling kocak, deh. Bayangkan, saat dia benar-benar memperkenalkanmu dengan pacar barunya.

Kira-kira dia bakal bilang apa ke pacarnya itu? Masa iya, dia bakal ngaku bahwa kamu itu mantan gebetannya, sih? Nanti gimana perasaan sang pacar mendengar pengakuan tersebut? Kamu juga bakal merasa canggung banget berada di antara keduanya.

Jadi lebih baik urungkan idemu untuk melontarkan kalimat tersebut, ya. Mending kalau dia sadar itu cuma basa-basi saja, kalau dianggap beneran bisa panjang, kan, urusannya.

Menerima atau menolak perasaan orang yang mengaku cinta sama kamu itu hal yang wajar, kok. Jadi gak perlu merasa dirimu sudah melakukan tindakan yang jahat, ya. Asal menolaknya dengan cara halus, tidak arogan, dan tidak memberikan harapan palsu itu sudah cukup, kok. Wajar juga dia sedih atau patah hati dan itu bukan sepenuhnya salahmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.