Zaman sekarang, bekerja tak melulu di kantor. Kita bisa mencari uang dari mana saja, kapan pun, bahkan hanya dengan menggunakan HP. Gak heran, bila makin banyak pula pasangan suami istri yang memutuskan untuk sama-sama bekerja.
Berbagai bidang dapat digeluti dan menghasilkan uang yang gak bisa dianggap remeh. Seperti menulis, mendesain, atau berdagang. Keputusan untuk pasutri sama-sama bekerja memang memiliki banyak sisi positif, seperti berikut ini.
Ini dapat terjadi karena meningkatnya rasa saling pengertian di antara suami istri. Mereka saling memahami kesibukan masing-masing, tuntutan profesionalitas di dunia kerja, serta sulitnya mencari uang.
Jadi, dalam kehidupan rumah tangga, masing-masing akan mengurangi tuntutan. Suami paham istri juga sudah capek bekerja sehingga gak perlu terlalu melayaninya. Istri pun paham tugas suami berat sehingga gak meminta yang neko-neko darinya.
Gak bisa dimungkiri, meski bukan satu-satunya, inilah keuntungan yang akan langsung dirasakan oleh suami istri yang memilih bekerja. Memang setelah berkeluarga, kebutuhan jadi berlipat-lipat, kan?
Makin banyak anak, makin banyak biaya rutin yang harus dikeluarkan. Makin banyak pula dana darurat yang harus disiapkan. Belum lagi terkait kewajiban pada orangtua masing-masing. Adanya dua pencari nafkah akan sangat meringankan beban keuangan keluarga.
Siapa nih, yang gak bisa tenang saat menjalani hubungan jarak jauh? Selalu memikirkan pasangan lagi ngapain dan sama siapa. Kalau telepon atau pesan gak langsung direspons, langsung curiga macam-macam.
Sedikit lagi gak bisa menahan diri, bisa-bisa rasa curiga berlebihan malah menyulut pertengkaran yang sebenarnya gak perlu terjadi. Jika kita mengalami ini, mungkin kita perlu lebih menyibukkan diri. Cara paling efektif sekaligus produktif tentu saja dengan sibuk bekerja.
Kalau kita benar-benar menikmati peran kita dalam tugas-tugas rumah tangga dan kegiatan sosial di masyarakat, ya gak apa-apa. Memang pintu untuk mengembangkan diri gak lantas seketika tertutup hanya karena kita gak mencari uang.
Akan tetapi, jika kita sebenarnya merasa gak puas dengan perkembangan diri lantaran sangat bergantung secara finansial pada orang lain sekalipun itu pasangan sendiri, ada baiknya kita bekerja saja. Daripada lama-kelamaan kita menjadi pribadi yang insecure.
Kebersamaan yang berkualitas memang gak ditentukan dari banyaknya waktu yang dihabiskan berdua. Berduaan setiap hari kalau isinya cuma bertengkar justru menjadi siksaan, kan?
Sebaliknya, meski kesibukan kerja membuat pasangan suami istri jarang bersama, sekalinya bersama malah bisa membangun kekompakan. Misalnya, sama-sama capek bekerja dan bosan selalu di luar rumah, keduanya memutuskan menghabiskan waktu luang di rumah saja.
Sekalian beres-beres rumah seperti dalam ilustrasi, misalnya. Sedang jika hanya salah satu yang bekerja, pasangannya mungkin sangat ingin mengajaknya bepergian ke mana-mana saban hari libur. Kalau tidak dituruti, nanti ngambek dan merasa gak dicintai.
Pada akhirnya, pilihan untuk sama-sama bekerja atau cukup salah satu memang ada di tangan setiap pasangan. Namun jika kamu dan pasangan masih bimbang, lima hal di atas bisa dijadikan bahan pertimbangan.