5 Manfaat Bertahan dengan Pasangan yang Banyak Kekurangan, Kamu Hebat!

06 Nov 2023, 13:17 WIB

ilustrasi berpegangan tangan (pexels.com/Thirdman)

Jatuh cinta lalu memulai hidup baru dengan pasangan tidaklah sulit. Kamu dan dia sama-sama sedang tenggelam dalam perasaan yang menggebu-gebu. Sisi kelemahan dan kekurangan pun akan mudah dimaafkan saat masih berada di periode awal pernikahan.

Namun, perlahan perasaan itu akan berubah seiring waktu terlewati. Kamu maupun dia semakin mengenal satu sama lain. Titik lemah dan kurang dari diri pasangan mulai sulit kalian terima karena berdampak buruk bagi aktivitas, rutinitas dan pekerjaan. Kamu maupun dia jadi susah untuk bertoleransi dalam hal itu. Pada akhirnya, konflik pun pecah.

Di fase inilah kalian diuji dengan kelemahan masing-masing. Apalagi jika kekurangan pasangan sangatlah banyak. Dia tak hanya lemah dari sisi harta, tapi juga punya temperamen buruk. Wajar saja jika ada yang tak mampu bertahan maupun melanjutkan hubungan. Namun, jika kamu dan dia memilih untuk bertahan setelah semakin banyak tahu kelemahan pada pasangan, itu sangat menakjubkan. Banyak pelajaran yang akan kamu dapatkan dari proses panjang nan berliku itu.

Lantas, apa manfaat bertahan dengan pasangan yang memiliki banyak kekurangan? Simak sampai akhir, yuk!

1. Melatih kesabaran tingkat tinggi

ilustrasi bersabar dengan pasangan (pexels.com/Ahmad Ari Kurniawan)

Saat kamu mau bertahan dengan orang yang jelas-jelas punya banyak kekurangan, artinya kesabaranmu sudah sedemikian besarnya. Pasti gak mudah untuk sampai di titik itu. Betapa sulitnya mengendalikan diri agar tetap mampu berhadapan dengan orang yang sulit diandalkan dalam berbagai situasi.

Kesabaran tingkat tinggi akan berguna dalam banyak hal. Kamu tidak akan mudah emosi saat menghadapi masalah kecil. Dengan kata lain, kesabaran akan menuntunmu untuk tenang dalam beragam kondisi.

2. Belajar cara melengkapi kekurangan pasangan

ilustrasi pasangan berpakaian hitam (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Bertahan dengan pasangan yang punya banyak kekurangan akan mengajarimu cara melengkapi kekurangannya. Itulah proses seumur hidup yang akan terus terjadi jika kamu dan dia sama-sama legawa. Sebaliknya, menolak kekurangan pasangan justru hanya akan memicu konflik terus-menerus.

Namun, bukan berarti kita mengandalkan pasangan seutuhnya untuk melengkapi kesempurnaan hidup. Kita sendiri harus berusaha meningkatkan kualitas diri sebaik mungkin agar mendapatkan pasangan yang setara. Maka, gak ada salahnya jika banyak berkarya, belajar dan bekerja sebelum memutuskan untuk menikah.

3. Berlatih menerima segala sisi baik dan buruk pasangan

ilustrasi pasangan memegang bunga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat mendampingi pasangan, bukan hanya segala kelebihannya yang kita terima. Seluruh sisi kekurangan dan kelemahannya pun akan kita terima. Bukan hanya kecantikan atau ketampanannya yang kita nikmati. Luka, trauma dan masa lalunya pun harus kita akui.

Tentu gak mudah saat mendapati pasangan kita punya masa lalu yang buruk atau kelemahan yang menghambat kualitas hidup. Belajar menerima bukan berarti hanya membiarkan pasangan bertahan dengan sisi buruknya. Tapi, berusaha memperbaiki diri dan kamu juga terus memberikan dukungan.

4. Sadar bahwa kamu dan dia mesti belajar banyak hal seumur hidup

ilustrasi pasangan yang sedang berdiskusi (pexels.com/Yan Krukau)

Saat melihat pasangan dengan kekurangan maupun kelemahannya di sana sini, itu adalah cerminan bagi dirimu juga. Konon katanya, pasangan kita adalah refleksi diri kita sendiri. Letak kelemahanmu bisa jadi tak selalu sama dengannya.

Gunakanlah kesempatan itu untuk menilik diri lebih dalam. Apa saja hal yang membuat dirimu tampak kurang dan membuat kualitas hidup kalian tidak membaik? Sadari bahwa menutupi kekurangan artinya belajar memperbaiki diri seumur hidup.

5. Salah satu cara mendewasakan diri

ilustrasi pasangan yang bersikap dewasa (pexels.com/ Vlada Karpovich)

Banyak cara untuk membuat pribadi kita tambah dewasa. Salah satu caranya adalah lewat pernikahan. Saat hidup berdua saja dengan pasangan, kita akan terus ditantang bersikap bijak, bertanggung jawab dan mengelola emosi di setiap kondisi.

Menghadapi pasangan yang punya banyak kelemahan cukup menguras kesabaran. Namun, setiap hari kamu juga melihat sisi lebihnya hingga kesulitan yang kamu rasakan bisa ditanggulangi berkat bantuannya. Dari situ, cara berpikir, bersikap dan bertindakmu pun perlahan berubah. Kekurangan tak selalu membuat pasangan lemah seutuhnya. Dia punya kesempatan meraih puncak kualitas terbaik versi dirinya.

Pasangan yang punya banyak kekurangan tak seharusnya langsung kamu buang. Bisa jadi, titik-titik kelemahan itulah yang menjadi jalan juangmu selama pernikahan. Kamu dan dia sama-sama berusaha menjadi lebih baik dengan terus memperbaiki diri masing-masing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.