Menjadi pendengar yang baik artinya kamu benar-benar menyimak ucapan lawan bicaramu. Kamu terlibat secara penuh, bukan fisikmu di dekatnya tetapi pikiranmu melayang ke mana-mana.
Belajar menjadi pendengar yang baik tidaklah susah. Kuncinya adalah memberikan perhatian penuh pada lawan bicara. Jika kamu bisa melakukannya, kamu sendiri akan memetik banyak manfaat seperti di bawah ini.
Jika mendengarkannya saja gak sepenuh hati, apa yang akan kamu kritisi? Kamu bahkan gak sepenuhnya tahu apa saja yang tadi disampaikan lawan bicara.
Padahal, sesuatu yang perlu dikritisi itu kadang gak tampak menonjol tetapi sebenarnya sangat penting. Butuh kecermatan agar kamu lekas menyadari bagian-bagian yang perlu ditanggapi dengan lebih serius.
Apalagi jika itu terkait perjanjian kerja sama, misalnya. Jangan oke-oke saja, lantas menyesal di kemudian hari karena ternyata ada yang luput dari perhatianmu.
Apakah saat diajak bicara kamu kerap menyahut dengan, "Apa tadi?" Kalau cuma sekali atau dua kali sih, orang masih bisa bersabar. Mungkin dirinya yang terlalu cepat bicara atau kurang jelas menyampaikan sesuatu.
Akan tetapi, kalau kamu sering banget bertanya seperti itu dan orang lain jadi harus mengulangi perkataan, wajar dia akan kesal. Capek banget bicara sama kamu, gak kelar-kelar!
Ya, belajar itu gak cuma dari buku. Dalam obrolanmu dengan siapa pun, kamu juga bisa memetik hikmah. Bahkan meski itu sekadar cerita sehari-hari.
Namun tentu saja, kamu akan mampu memetik pelajaran dari cerita orang hanya bila kamu menyimaknya. Kalau gak begitu, semua cerita itu gak akan sempat mengendap di pikiranmu. Kamu jadi gak bisa merenungkannya, kan?
Nah, siapa nih, yang sering merasa kekurangan ide dan bingung setengah mati ke mana harus mencarinya? Padahal, sumber ide sebenarnya selalu ada di sekitarmu, lho.
Salah satunya ialah semua yang dikatakan orang lain. Contohnya, saat seseorang mengeluhkan naiknya harga-harga kebutuhan dapur. Kamu jadi punya ide bikin tulisan tentang cara bercocok tanam di rumah untuk menghemat uang belanja.
Coba jawab, nih, kamu lebih suka dikenal sebagai orang yang paham banget cara menghargai orang lain atau malah sebaliknya? Pasti yang pertama, kan? Makanya, jadilah pendengar yang baik.
Gak cuma buat orang-orang yang lebih senior daripada kamu. Namun juga untuk mereka yang jauh lebih muda darimu atau bawahanmu di kantor. Ingat, lawan bicaramu sangat bisa merasakannya, lho.
Bagaimana, ternyata manfaatnya banyak, kan? Masih juga mau menyepelekan ucapan-ucapan orang lain? Nanti kamu sendiri yang rugi, lho.