5 Manfaat Mengikuti Bimbingan Pranikah sebelum Menikah

Sesi pranikah yang dibimbing oleh konselor atau psikolog akan mengajak pasangan untuk berdiskusi mengenai keinginan dan harapan setelah nanti menikah. Dikutip Very Well Mind, konselor akan membimbing pasangan untuk mengutarakan harapan atau cita-cita setelah nanti resmi menikah. Melalui sesi ini, masing-masing juga akan mengetahui kelebihan dan kekurangan baik secara individu maupun berdua (suami-istri).

Misalnya, saat sesi didapati bahwa salah satu pasangan mempunyai keinginan untuk bisa berlibur dua kali dalam setahun. Namun, melalui diskusi yang dipandu oleh konselor, keduanya menyadari bahwa hal ini kurang realistis karena faktor keuangan. Keinginan dapat terpenuhi setelah satu atau kedua belah pihak mendapatkan bonus atau kenaikan gaji dari perusahaan.

Tanpa mengikuti bimbingan pranikah bisa jadi masing-masing pihak tidak menyadari bahwa satu atau beberapa keinginan mereka kurang realistis. Namun, setelah mengikuti sesi yang dibimbing oleh konselor mereka dapat melihat dan membentuk "goal" yang lebih realistis.

Komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam hubungan asmara, khususnya di kehidupan pernikahan. Laman Marriage menyebutkan bahwa pasangan yang tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan baik kepada pasangannya berisiko mengakibatkan kehidupan pernikahan mereka gagal.

Merujuk sumber yang sama, menghadiri bimbingan pranikah akan membantu pasangan untuk belajar berkomunikasi misalnya merencanakan kegiatan sehari-hari (work life balance) dan membahas topik keuangan. Sesi ini akan membantu kedua belah pihak untuk mewujudkan kehidupan pernikahan dan rumah tangga yang sehat.

Mengikuti bimbingan pranikah juga akan membantu pasangan yang akan menikah untuk menyelesaikan dan berdamai dengan isu atau masalah yang sering diributkan saat masih berpacaran. Konselor akan memberikan saran dan arahan kepada pasangan terkait topik permasalahan yang kerap muncul saat berpacaran.

Laman Family Psychiatry and Therapy menyebutkan tidak ada hubungan asmara yang sempurna dan ada kemungkinan masalah lama dapat berdampak pada hubungan. Alih-alih terpaku pada masalah lama, pasangan sebaiknya berdamai dan memfokuskan diri untuk membentuk kehidupan rumah tangga yang baik.

Terkait poin sebelumnya, konselor melalui observasi dan kuesioner dapat mengidentifikasi perilaku atau cara interaksi di dalam hubungan asmara yang kurang baik. Konselor kemudian akan membahas ini dengan pasangan yang akan menikah termasuk strategi untuk mengatasinya.

Tidak jauh berbeda dari fungsi skrining tes medis di klinik, aktivitas di dalam sesi pranikah ini akan membantu masing-masing pihak untuk menghentikan perilaku yang kurang baik atau berkomunikasi lebih baik terhadap pasangan. Dikutip Marriage, asesmen atau kuesioner yang diberikan oleh konselor akan membantu pasangan untuk mengidentifikasi area yang berpotensi menjadi sumber konflik saat nanti menikah.

Sama seperti seseorang yang menjadi lebih percaya diri dan paham akan arah mengemudi setelah mengikuti kursus, pasangan yang mengikuti bimbingan pranikah juga menjadi lebih yakin akan hubungan yang akan mereka lalui. Mengutip sebuah artikel dari Biola University di California, Amerika Serikat, bimbingan pranikah akan memberikan efek stabilitas, keamanan,dan tujuan bagi pasangan yang akan menikah.

Yang dimaksud dengan tujuan adalah pasangan menjadi tahu apa saja yang harus dilakukan setelah menikah. Saat menghadapi persoalan, mereka tahu harus bertindak seperti apa.

Kelima manfaat dari mengikuti bimbingan pranikah untuk pasangan yang akan menikah di atas akan sangat bermanfaat. Selain belajar bagaimana cara menyelesaikan konflik, masing-masing pihak juga akan mengenal pasangan lebih baik lagi. Sesi yang dipimpin oleh konselor atau psikolog juga akan membantu pasangan untuk mengidentikasi hal/topik yang berpotensi menjadi sumber konflik termasuk cita-cita yang tidak realistis.