5 Masalah yang Kerap Dialami oleh Pasangan Menikah, Mengalaminya Gak? 

Ketika sepasang suami istri bekerja di luar rumah, perempuan biasanya yang melakukan lebih banyak pekerjaan rumah. Jelas situasi ini dapat menciptakan lebih banyak stres baginya. Namun, ada hal yang lebih membuat stres, yakni perempuan biasanya di bebani tugas untuk mengingat jadwal dan aktivitas yang ada dalam pernikahan.

Misalnya saja, janji untuk bertemu dokter kandungan, jadwal berkunjung ke orangtua, dan janji menghadiri pernikahan teman. Meskipun memang gak pihak perempuan yang melakukan lebih banyak pekerjaan, tapi kurangnya keseimbangan dengan pembagian kerja dapat menyebabkan banyak masalah.

Jika satu orang adalah seorang introvert dan yang lain adalah seorang ekstrovert, maka mungkin ada ketegangan konstan mengenai seberapa kalian sering bersosialisasi. Ekstrovert mungkin merasa gak dicintai karena introvert gak pernah mau pergi ke pesta dengan mereka.

Sementara itu, si introvert mungkin merasa ditolak karena si ekstrovert selalu ingin bersosialisasi dengan orang lain selain pasangannya. Dan,  ini hanyalah salah satu aspek dari perbedaan kepribadian yang dapat menyebabkan masalah dalam pernikahan.

Meski kehadiran anak membawa kebahagiaan dalam pernikahan, tapi gak menutup kemungkinan menghadapi anak itu membuat stres. Bayi yang menangis, kurangnya waktu tidur, dan semua hal yang keteteran adalah masalah yang sangat memusingkan.

Dan, masalah anak dapat menyebabkan stres. Stres akan meningkat menjadi masalah saat pasangan memiliki gaya pengasuhan yang berbeda. Di mana, gaya pengasuhan yang saling berbeda satu sama lain dapat menjadi keretakan hubungan.

Setiap orang memiliki kebutuhan seksual yang berbeda, baik dalam frekuensi maupun jenisnya. Beberapa orang suka berhubungan seks sesering mungkin, sementara yang lain bisa menjalani pernikahan tanpa adanya aktivitas seks.

Juga, masalah bisa terjadi saat fantasi seks yang dimiliki berbeda karena akan membutuhkan usaha dan pemahaman. Terlepas dari apa yang kalian inginkan, kebanyakan pasangan memiliki masalah dengan kecocokan seksualnya.

Kekuasaan bisa datang dalam berbagai bentuk, dari kekuasaan finansial hingga kekuasaan mengasuh anak. Jika salah satu pasangan menghasilkan lebih banyak uang daripada yang lain atau mungkin salah satunya adalah orang tua yang tinggal di rumah, maka itu dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam posisi satu sama lain. Dan ketidakseimbangan ini adalah masalah pernikahan yang umum.

Ketidakseimbangan ini akan menghasilkan satu pasangan yang lebih berkuasa untuk mengambil keputusan dalam pernikahan, ini akan menimbulkan banyak masalah saat satu pihak merasa gak dihargai dari waktu ke waktu.

Gak ada yang memiliki pernikahan yang sempurna, bahkan orang yang paling bahagia pun gak. Bahagia saat menikah memang butuh usaha, tapi bukan berarti usaha itu harus susah-susah.

Jika kalian berdua berusaha memberikan 100 persen untuk mengatasi masalah pernikahan yang gak terhindarkan ini, maka pernikahan dapat berjalan dengan baik. Dibutuhkan banyak komitmen dan cinta, tetapi itu pasti bisa dilakukan jika kalian yakin.