5 Pemikiran yang Bikin Kamu Susah Move On dari Mantan

Sebelum berpisah, kalian bukan hanya setahun dua tahun bersama dan menjalin hubungan asmara. Sudah delapan tahun lamanya kamu menemani dia dari kalian masih sama-sama remaja, hingga tumbuh jadi sosok yang lebih dewasa. Selama itu pula banyak kenangan yang kalian lewati bersama. Entah itu dalam kondisi susah maupun senang.

Memori itulah yang membuatmu jadi kesulitan melupakan doi. Karena merasa sayang, waktu yang sudah kalian lalui tersebut harus dibuang sia-sia begini. Bahkan kamu sempat berpikir, tahu bakal putus mending dulu gak usah jadian saja sekalian. Tanpa menyadari bahwa ini semua adalah bagian dari proses perjalanan hidupmu. Pasti ada hikmah yang bisa dipetik dari kandasnya hubungan ini, kok.

Mungkin saat memutuskan berpisah dulu kamu masih dikuasai emosi. Sehingga sulit berpikiran jernih dan cenderung gegabah dalam mengambil keputusan. Sekarang setelah semua amarah itu redam, barulah otakmu bisa memproses segela peristiwa yang telah terjadi dengan lebih logis lagi. Sayangnya, nasi terlanjur menjadi bubur.

Kalian kadung putus, padahal menurutmu masalah yang jadi penyebabnya itu gak termasuk fatal, lho. Sebenarnya dulu kalian masih bisa menyelesaikannya secara baik-baik, tanpa harus mengambil jalan pintas begini. Jadi menyesal, deh sudah minta putus dari doi yang sebenarnya masih amat kamu sayangi.

Usut punya usut, selama ini kamu gak fokus membenahi diri dan menyembuhkan luka di hati, pasca putus dengannya. Eh, malahan kamu sering kepikiran bagaimana jadinya kalau ternyata doi bisa move on duluan. Jangan-jangan nanti si dia bakal membanding-bandingkanmu dengan pacar barunya lagi. 

Selain itu kamu juga khawatir kalau si mantan bakal mengolok-olokmu karena belum juga menemukan tambatan hati yang baru. Praktis, kamu bakal dituduh gagal move on dan masih cinta sama dia. Terus saja berpikiran negatif begitu. Lama-lama ini bisa jadi sugesti dan benar-benar terjadi, lho! Apa gak makin menyesal, tuh?

Meskipun sudah berstatus mantan, namun nyatanya kamu masih saja mendewakan dia. Buktinya, hingga sekarang kamu terus berpikiran, bahwa gak akan ada orang lain yang bisa menggantikan posisinya di hatimu. Sebab meskipun suka marah-marah gak jelas, tapi saat masih berpacaran dulu, dia terbukti sangat sayang dan perhatian padamu, kok.

Takutnya, ketika kamu memiliki kekasih baru lagi, doi hanya akan menjadi pelarianmu semata. Sehingga sepanjang hubungan kalian, kamu terus saja membandingkan dirinya sama mantanmu ini. Padahal belum juga dicoba membuka diri, lho. Siapa tahu pemikiran burukmu ini gak terbukti sama sekali.

Diam-diam kamu optimis kalau kalian bisa balikan lagi. Pemikiran tersebut muncul bukan tanpa sebab. Tapi karena kamu melihat mantan hingga sekarang belum punya pacar. Siapa tahu, kan ternyata si dia juga memiliki pemikiran yang sama. Jadi tinggal tunggu waktu dan momen yang pas saja, nih sampai kalian benar-benar rujuk kembali.

Takutnya, kalau kamu move on duluan dan pacaran sama yang lain, nanti tahu-tahu doi ngajak rujuk lagi. Kan, jadi bingung harus pilih yang mana. Agak halu, ya jatuhnya? Padahal bisa saja mantanmu masih betah menjomlo karena memang dia lagi fokus membenahi diri. Eh, kamu malah sibuk berangan-angan begini. Siapa pula yang rugi?

Intinya, setiap orang punya potensi untuk bisa move on dari masa lalu, dan mulai menata masa depannya. Tinggal bagaimana niat dan usahamu saja. Kalau lima pemikiran semacam itu masih tertanam di kepalamu, ya jangan harap kamu bisa benar-benar berpaling dari mantan, deh! Sebaliknya, kehidupanmu akan terus terpaku pada masa lalu dan gak ada waktu buat mempersiapkan masa depan.