Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cinta sejati (pixabay.com/theproofphotography)

Dalam hidup, cinta memiliki perspektif masing-masing. Setiap orang mengalami yang namanya cinta. Namun, tidak semua orang mengalami kondisi saat dia secara sadar bisa tahu apa yang membuat dirinya mencintai pasangan. Terkadang, semua berjalan begitu saja, sampai pada akhirnya kamu merasa dirinya sangat berharga.

Lantas, kenapa, sih, kamu bisa tidak mengetahui apa yang jadi alasan pasti dalam mencintai pasangan? Benarkah kamu mencintai dirinya? Yuk, simak pembahasan berikut ini.

1. Cinta bisa tumbuh tanpa perencanaan

ilustrasi pacaran (pixabay.com/instant-shooting)

Terkadang, mungkin kamu awalnya hanya menganggap dia sebagai teman biasa. Atau sering terjadi, bahwa kamu PDKT sama orang terdekat calon pasangan, namun seiring berjalannya waktu malah jadi dekat sama temannya ini. Semua karena cinta tak pernah dapat direncanakan. Semua tergantung feeling saat menjalani.

Jadi, kamu pun tidak akan pernah tahu kapan tepatnya mulai mencintai dirinya. Yang pasti, kamu nyaman berada di dekatnya. Saat dia menghilang, sosoknya kamu rindukan. Bukannya, kah, begitu, sayang?

2. Cinta tidak perlu memenuhi semua kriteria

ilustrasi pasangan (pixabay.com/Sammy-Williams)

Memang setiap orang itu memiliki kriteria masing-masing. Ada yang hanya satu, bahkan ada yang lebih dari sepuluh. Tapi pada kenyataannya, orang yang menjadi pasanganmu kadang tidak memenuhi semua kriteria yang sudah kamu susun sedemikian rupa. Mungkin hanya satu atau dua kriteria yang dapat dipenuhi. 

Hal ini membuktikan, bahwa yang terpenting adalah dia memenuhi kriteria yang esensial. Misalnya saja, satu keyakinan, mapan, atau sikap dan karakternya sesuai dengan apa yang kamu mau. Selebihnya, dirimu akan mencintai segala kelebihan dan kekurangannya. 

3. Cinta tidak bisa dipelajari, hanya bisa diupayakan

ilustrasi kegiatan pasangan (pixabay.com/StockSnap)

Kamu mungkin sering melihat kiat-kiat membuat agar orang menyukai dirimu. Tapi, formulanya tidak bisa semua diterapkan begitu saja. Kamu hanya bisa mengupayakan, namun perasaan seseorang itu berada di luar kendali dirimu. Sehingga, semua orang tidak mungkin menerima dirimu saat melakukan trik tersebut.

Itu mengapa dirimu tidak bisa dengan pasti mendefinisikan kenapa bersedia menjalin hubungan dengan pasangan. Karena semuanya sudah terkaburkan oleh penampilan, upaya yang kamu lakukan, dan reaksi dari dia. 

4. Cinta dapat terjadi karena sudah terbiasa

ilustrasi pasangan bahagia. (pixabay.com/StockSnap)

Terbiasa bertemu dan terbiasa menghabiskan waktu bersama. Walau dia bukan tipemu, hati-hati karena suatu saat kamu bisa naksir sama dia. Syarat cinta yang pertama adalah nyaman. Maka dari itu, ada sahabat yang bisa berujung jadi teman hidup atau pasangan. Dikarenakan kenyamanan ini, kamu tanpa sadar cinta sama dia.

Mungkin awalnya biasa, namun lama-lama kamu tidak bisa jalan kalau tanpa dirinya. Kamu pun mulai merasakan selalu merindukan sosok dirinya, bahkan terkadang cemburu melihat dia sama yang lain. Ada yang pernah seperti ini?

5. Cinta yang sesungguhnya adalah saat kamu merasa ingin menjaga dirinya

ilustrasi pasangan kekasih (pixabay.com/Rebekahrae)

Lantas, dirimu pada akhirnya baru tersadar bahwa perasaanmu lebih dari sekadar teman, saat dirimu merasa ingin menjaga dia. Terlepas apa pun latar belakangnya, kamu bisa menerima semua itu. Seolah ingin pergi mencari yang lain, tapi sosoknya selalu ada di pikiranmu. Sehingga akhirnya dirimu menyadari, bahwa dirinya sangat berarti. 

Dari sini, kamu pun pasti tidak mengetahui apa yang membuat dirimu jadi begitu menganggap dia berarti. Itulah cinta, kadang tak bisa diterka. Sehingga wajar saja jika kamu tidak bisa menjelaskan kenapa bisa suka sama dia.

Jadi, cinta memang memiliki dampak yang berbeda pada masing-masing individu. Sehingga, bukan tidak mungkin, dirimu sulit menjelaskan kenapa bisa mencintainya. Hal terpenting adalah bagaimana dirimu bisa terus mempertahankan cinta bersamanya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team