Setiap manusia yang ada di muka bumi ini memang ditakdirkan untuk hidup secara berpasang-pasangan, ya. Oleh karena itu, banyak orang berusaha untuk mencari dan menemukan cinta sejatinya masing-masing, nih.
Sayangnya, dalam perjalanannya terkadang kamu justru bertemu dengan orang yang sangat mencintaimu, tetapi kamu tak menaruh hati padanya. Lantas, apakah kamu harus memberinya kesempatan? Ataukah langsung menolaknya saja? Untuk menjadi bahan pertimbanganmu, coba simak ulasan di bawah ini.
Sadar atau tidak, rasa cinta itu hadir tanpa bisa dikontrol oleh pelakunya, lho. Ya, kamu tidak bisa memilih ingin jatuh cinta dengan siapa, dengan orang yang salah sekalipun. Coba diingat lagi, apakah saat kamu jatuh cinta terhadap orang yang kamu cintai, apa sebelumnya sudah kamu rencanakan? Tentu saja tidak.
Secara lebih kompleks, selain rasa cinta yang tak bisa dikontrol, kamu juga berhak mencintai orang yang kamu cintai, sekalipun cintamu itu bertepuk sebelah tangan. Nah, berlaku juga sebaliknya ketika ada seseorang yang jatuh cinta padamu. Dia tak bisa mengontrol perasaannya padamu, terlebih dia juga berhak jatuh cinta dengan siapa saja, termasuk denganmu, ya.
Saat mencintai seseorang, tentu rasanya ingin membuat orang yang kita cintai bisa sebahagia mungkin, ya. Dengan begitu, ketika bahagianya ialah bukan bersamamu, tentu kamu tak akan memaksanya untuk hidup bersamamu bukan? Iya rasanya.
Hal tersebut juga berlaku sebaliknya, yakni saat ada seseorang yang mencintaimu sedang kamu tak mencintainya. Selagi rasa cintanya padamu itu tak mengganggu aktivitas keseharianmu, maka tak apa dan biarkan ia tetap mencintaimu. Ibaratnya, kamu turut membantu perasaannya dengan tidak memaksanya untuk move on secepat mungkin di saat sedang sayang-sayangnya, nih.
Sederhananya, ketika ada orang yang menaruh respek terhadapmu, tentu kamu akan merasa bahwa dirimu begitu berharga. Hal itu juga berlaku saat ada seseorang yang begitu mencintaimu dengan setulus hatinya, nih. Atas perasaan orang tersebut, maka kamu bisa menjadi sosok berharga yang begitu diistimewakan olehnya, nih.
Tentunya, kamu bisa membayangkan bukan, betapa diperlakukan spesialnya dirimu oleh orang yang sangat mencintaimu? Meski tak jatuh cinta balik, setidaknya kamu bisa merasakan bagaimana hidup berbahagia dengan dicintai orang lain.
Ketika kamu jatuh cinta pada seseorang, rasanya semua bahagianya ialah bahagiamu, pun kesedihannya ialah kesedihanmu pula bukan? Iya rasanya. Bahkan, ketika melihat orang yang kamu cintai sedang tersakiti, rasanya kamu jauh lebih tersakiti, nih.
Dengan begitu, wajar apabila muncul rasa untuk semaksimal mungkin bisa membantu orang yang kamu cintai untuk keluar dari masalah yang sedang dihadapinya. Nah, hal itu juga berlaku saat ada seseorang yang tulus mencintaimu. Yang mana ketika kamu sedang bersusah hati, maka ia akan langsung sigap untuk membantumu, nih.
Percayakah kamu dengan istilah cinta yang muncul karena terbiasa berkegiatan bersama? Kalau ragu coba gunakan rasionalitasmu. Secara rasional, kalau ada orang yang menjatuhkanmu maka otomatis akan timbul rasa tak suka, membenci, hingga ingin balas dendam.
Maka, ketika ada seseorang yang sangat mencintaimu dengan dibuktikan secara sikap maupun tindakan, bukankah juga berpeluang untuk memunculkan benih-benih cinta dalam hatimu? Coba pikirkan baik-baik. Bahkan, secara lebih lanjut, bisa jadi dia adalah jodoh terbaikmu, nih.
Setelah membaca ulasan di atas, apakah kamu ingin membiarkan orang yang menyukaimu untuk tetap jatuh hati padamu? Ataukah justru menyuruhnya untuk stop mencintaimu karena tak ingin memberi harapan palsu? Apa pun pilihannya pikirkan dan pertimbangkan secara matang, ya.