5 Risiko pada Hubungan jika Kerap Mengungkit Kesalahan Pasangan

Kesalahan di masa lalu seharusnya cukup dijadikan pembelajaran agar bisa lebih baik, bukan malah kerap diungkit-ungkit. Apalagi kalau kamu melakukannya di depan pasanganmu saat tengah berdiskusi alot. Tentu akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, hingga marah karena kesalahannya selalu dijadikan tameng untukmu.
Kerap mengungkit kesalahan pasangan ini menandakan kalu kamu tidak sepenuhnya mempercayainya. Dalam jangka panjang ini akan berdampak pada penurunan kepercayaan diri.
Berhenti mengungkit kesalahan pasanganmu atau kamu akan mengalami sederet risiko seperti di bawah ini.
1.Menghancurkan kepercayaan diri pasangan

Cobalah berempati, bagaimana kalau kondisinya di balik, pasanganmu mengungkit kesalahan yang dulu kamu lakukan. Bagaimana perasaanmu? Pasti marah, kan? Nah, maka dari itu mulailah mengontro diri kamu untuk flashback hal buruk di masa lalu.
Kamu harus tahu, mengungkit kesalahannya akan membuat pasanganmu kehilangan kepercayaan diri. Ia akan terus terbayang-bayang, bahkan merasa hidupnya telah berhenti akibat kesalahannya di masa lalu. Jika memang belum bisa memaafkan kesalahannya, mengapa tidak untuk berterus terang membuat keputusan terbaik.
2.Membuat suasana kerap bersitegang

Kebiasaan mengungkit-ungkit kesalahan di masa lalu akan menciptakan atmoser yang tidak mengenakkan. Tak heran kalau pasanganmu terkesan menutup diri dan menghindari interaksi, karena kamu kerap menyerang dengan kesalahannya di masa lalu. Dampak buruknya, komunikasimu dengan pasangan jadi terhambat.
Ia selalu berpasrah, karena takut sakit hati kembali dengan tindakanmu. Hubungan yang tidak sehat mulai kamu rasakan, kamu dan pasangan kerap bersitegang dengan masalah yang sama, yakni komunikasi jadi tidak efektif.
3.Kerap saling menyalahkan

Tidak ada habisnya jika membahas kesalahan di masa lalu. Tidak bisa dipungkiri kamu belum mampu bersikap dewasa. Berpikir maju ke depan, tidak kerap membahas kesalahan di masa lalu. Apalagi kalau kesalahan di masa lalu sangat menyakitkan.
Dengan kamu mengungkit kesalahan pasangan di tengah ketegangan hubunganmu, yang ada kamu dan pasangan bukan mencari solusi bersama. Namun, malah saling menyalahkan, hal ini bisa memunculkan kebiasaan defensif. Jika terus berlanjut, hampir tidak ada peluang untuk kamu dan pasangan saling memperbaiki diri.
4.Hubunganmu akan berakhir

Lebih baik berhenti mengungkit kesalahan di masa lalu jika tidak ingin hubunganm berakhir. Pasalnya, dengan kerap mengungkit kesalahan pasangan apat memperburuk hubungan. Saat kamu mengungkit kesalahan, pasangan bisa saja melakukan penyerangan balik, dan terus berlulang. Pertanyaannya, mau sampai kapan?
Jika masih kerap mengungkit kesalahan, bukan kah ini artinya kamu belum memaafkan atau menerima kondisi pasangan? Jika memang iya, berhenti menyiksanya dengan mengakhiri hubungan. Win win solution, kamu tidak lagi kerap emosi mengingat kesalahan pasangan, begitu juga dengan pasanganmu yang bisa hidup tenang.
5.Menguatkan stigma sosial

Ketika seseorang terus diingatkan terkait kesalahannya di masa lalu, akan semakin muncul stigam negatif tentangnya. Misal, di masa lalu pasanganmu pernah menggunakan uangmu tanpa izin. Dengan mengingatkan kondisi tersebut, pasanganmu merasa ia jadi tersangka pencurian, ia memilih menghindari diskusi terkait uang. Ia memandang kesalahannya sangat berat dan sulit dimaafkan.
Seseorang yang telah terstigma cenderung akan memilih menarik diri dari interaksi sosial. Stigma negatif tersebut tidak hanya menyakitkan secara emosional, namun juga dapat berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Ketidakpuasan emosional atas stigma yang bermunculan, akan membuat pasanganmu tertekan hingga depresi.
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Padahal kesalahan itu juga lah yang seharusnya bisa membuat hubunganmu semakin kuat. Jika tidak ingin mengalami sederet risiko di atas, belajarlah menerima dan mulai memberi dukungan positif pada pasanganmu. Wujudkan lingkungan yang mendukungnya menjadi pribadi yang lebih baik.