Hubungan yang terlihat harmonis, bahagia, dan mesra selalu bukan berarti akan aman dari gangguan. Meski kesannya nyaman, namun dalam jangka panjang akan ada risiko tidak terlihat.
Kamu dan pasangan perlu mengubah pola pikir tentang hubungan yang terlihat baik-baik saja. Siapa tahu lima risiko tak terduga ini sedang terjadi dalam hubungan kalian, yuk simak!
Pada kenyataannya setiap hubungan itu memiliki masalah. Terutama masalah menghadapi kesalahan pasangan. Hubungan yang terlihat baik-baik saja pertanda ada banyak toleransi kesalahan yang dibiarkan begitu saja. Kamu mulai terbiasa saat pasangan melakukan kesalahan.
Dan risikonya, kesalahan tersebut justru merugikan hidupmu. Ada kalanya kamu berhak untuk merasa keberatan. Sesekali mengeluh dan mengomel pada pasangan tidak ada salahnya. Justru hal ini bisa memotivasi pasangan untuk memperbaiki diri.
Mereka yang pertama kali melihat air terjun akan berseru takjub dan bahagia, berbeda dengan mereka yang tinggal di sekitar air terjun yang terbiasa dengan keindahannya.
Begitu pun dalam hubungan. Tanpa adanya pertengkaran dan masalah, maka emosi akan datar dan kaku. Semua hal indah akan terlihat biasa-biasa saja. Rasa bahagia yang kalian dapatkan terkesan tidak berarti dan tidak perlu disyukuri karena setiap hari kalian bisa mendapatkannya dengan mudah.
Bukan berarti bertengkar itu baik, namun sesekali beradu argumen dengan pasangan dan menyatakan pendapat berbeda itu baik loh untuk kualitas hubungan kalian ke depan.
Perasaan cinta bisa ditunjukkan lewat pengorbanan. Dan hasrat akan ditunjukkan lewat sifat egois. Sedangkan cita-cita akan ditunjukkan lewat semangat. Ketika hubunganmu terlihat baik-baik saja, ketiga hal tersebut sulit dibedakan karena kalian memilih memendamnya demi kesenangan pasangan.
Seharusnya ketika rasa cinta, hasrat, dan cita-cita ditunjukkan - kalian akan saling bertentangan karena perbedaan sifat. Kamu dan pasangan tentunya memiliki cara pengorbanan yang berbeda, rasa egois terhadap keinginan pribadi, dan juga tingkat semangat yang berbeda.
Rasa nyaman memiliki hubungan yang baik-baik saja membuat kita merasa puas. Namun dalam jangka panjang, tidak ada perubahan yang dilakukan. Hubungan terjalin karena ikatan dan baik kamu dan pasangan merasa tidak perlu melakukan perubahan.
Padahal perubahan dalam hubungan perlu dilakukan, salah satunya dengan keluar dari rasa nyaman. Mengubah pola pikir bersama dengan menetapkan tujuan ke depan. Pada prosesnya, akan banyak goncangan dan ujian dalam hubungan. Namun di sanalah letak dinamika hubungan yang membuat kalian semakin mencintai dalam perubahan.
Melakukan kewajiban atas nama ikatan terlihat dari hubungan yang kaku dan tanpa emosi. Kalian merasa puas saat kewajiban kepada pasangan telah dilakukan, tanpa mempertimbangkan manfaat dan keinginan dari pasangan. Kewajiban yang dilakukan atas nama ikatan akan membuat kalian melupakan tujuan memberi dalam hubungan.
Hubungan yang berjalan apa adanya tanpa masalah, justru lebih bermasalah karena terlena dengan rasa nyaman yang tidak abadi. Sedangkan hubungan yang dinamis dengan naik turunnya emosi dalam mencintai akan lebih kokoh karena perubahan ke tujuan yang lebih baik.