Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu kunci suksesnya sebuah hubungan adalah memiliki rasa kepercayaan pada pasangan. Namun, bagaimana jadinya jika sebuah hubungan tidak ada rasa saling percaya satu sama lain?

Hubungan tanpa dilandasi rasa kepercayaan tentu dapat membuat seseorang dihantui rasa khawatir dan ketakutan saat menjalaninya. Ini jelas bisa membuat hubungan menjadi toxic dan berakhir pada perpisahan.

Lalu, apa saja tanda-tanda hubungan yang bermasalah pada kepercayaan? Yuk, kenali agar kamu bisa menghindarinya!

1. Saling mengawasi media sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Magnus Mueller)

Bagi beberapa pasangan, bertukar media sosial merupakan hal yang wajar. Padahal, ini merupakan salah satu tanda adanya masalah kepercayaan dalam sebuah hubungan.

Mereka saling mengawasi media sosial masing-masing karena adanya rasa khawatir apabila pasangan mendekati lawan jenis lain. Jika ada gerak-gerik mencurigakan, mereka akan mencari tahu secara rinci dengan bertanya berlebihan kepada pasangan hingga menghubungi langsung orang yang dianggap perusak hubungannya. 

2. Bertengkar untuk mencari perhatian

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Merasa tidak diperhatikan dengan pasangan memang dapat membuat seseorang menjadi merasa tidak disayang. Akhirnya, mereka pun membuat skenario untuk mencari perhatian dari pasangannya.

Mereka akan mencari cara untuk memvalidasi perasaannya dengan memunculkan pertengkaran. Bila ini terjadi secara terus menerus, dampaknya akan mengakibatkan terkurasnya emosi dan menghilangkan kesenangan dalam hubungan.

3. Controlling

ilustrasi controlling (pexels.com/Alex Green)

Controlling dalam hubungan merupakan tindakan mengontrol pasangan untuk mendapatkan kendali penuh dan mendominasi kehidupan pasangannya. Mereka akan memperlakukan pasangannya karena ingin menyesuaikan kebutuhan dan keinginannya sendiri.

Dilansir Verywell Health, penyebab dari controlling karena adanya rasa ketidakamanan dan kecemasan. Perilaku mengontrol termasuk ancaman yang dapat mengarah kekerasan dalam rumah tangga. 

"Ketidakamanan dan kecemasan dapat menyebabkan perilaku pengendalian. Sering kali, mengendalikan perilaku adalah hasil dari kondisi mental yang menyebabkan seseorang memiliki ekspektasi sosial yang tidak normal," ungkap seoreng terapis perkawinan,  Michelle C. Brooten-Brooks, LMFT., dilansir Verywell Health.

4. Saling memeriksa ponsel

ilustrasi memeriksa ponsel pasangan (pexels.com/Andres Ayrton)

Bagi beberapa hubungan, memeriksa ponsel pasangan bukan merupakan masalah jika sudah ada kesepakatan sebelumnya. Namun, ini termasuk masalah kepercayaan jika tidak adanya kesepakatan di awal atau hanya satu pihak yang menyetujuinya.

Dilansir Huffpost, memeriksa ponsel pasangan merupakan pelanggaran privasi. Selain itu, hal ini juga bisa merusak kepercayaan dan menimbulkan beberapa kecurigaan.

"Memeriksa telepon tanpa persetujuan menunjukkan bahwa ada gangguan komunikasi. Mencari sesuatu di ponsel pasangan tanpa izin langsung dapat merusak kepercayaan. Itu mengarah pada kecurigaan dan asumsi yang memicu rasa tidak aman dan kesal," ungkap seorang Psikolog, Shannon Chaves, dilansir Huffpost.

5. Melibatkan pihak ketiga ketika ada masalah

ilustrasi melibatkan pihak ketiga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Tiap orang pasti memiliki teman dekat untuk saling bertukar cerita, termasuk cerita tentang hubungan yang sedang dijalani. Mengandalkan mereka untuk meredakan permasalahan hubungan ternyata bisa jadi tanda ketidakpercayaan pasangan dalam menyelesaikan masalah.

Di beberapa keadaan mungkin memang dibutuhkan, tetapi jika dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan kurangnya resolusi konflik di dalam hubungan. Jalan terbaik adalah bersikap asertif ketika sedang ada masalah dalam hubungan.

Apakah lima tanda-tanda hubungan bermasalah pada kepercayaan di atas ada di hubungan kamu? Sebelum terlambat dan menyesal, yuk mulai perbaiki dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team