Sejatinya kamu pasti ingin menikah dengan seseorang yang bisa membuat hidupmu bahagia walaupun kamu tahu pernikahan itu pasti ada pasangan surutnya. Keinginan tersebut adalah hal yang lumrah dan hampir semua orang menginginkannya.
Namun, bagaimana jadinya kalau kamu ternyata menikah dengan sosok yang narsis. Kamu mungkin gak akan menyadarinya, tapi lima tanda di bawah ini menunjukkannya dan kamu harus tahu cara menyikapinya.
Meski kamu telah menikah dengannya, selama menjalin rumah tangga, kamu merasa bahwa kalian gak memiliki kedekatan emosional. Ikatan yang ada gak lebih dari sekadar pernikahan ini. Bahkan, dia juga gak tahu karakter dan sifat kamu yang sebenarnya.
Gak adanya kedekatan emosional atau koneksi cinta ini kerap membuatmu gak merasa dicintai dan diistimewakan layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Kamu jadi mudah bosan dan bahkan hanya menganggapnya sebagai partner saja, bukan pasangan.
Sadar atau gak, jika kamu telah menikahi sosok yang narsis, kamu akan merasa dimanipulasi. Segala hal yang terjadi akibat oleh salahmu. Pasangan selalu menemukan caranya sendiri agar kamu selalu merasa bersalah.
Kamu akan dituntut untuk menyelesaikan semua masalah yang ada. Bukan cuma itu saja, kamu juga akan menjadi sosok yang pasangan inginkan, jauh dari dirimu yang sebenarnya.
Rumah tangga yang dijalani ini seperti hanya kamu sendiri. Selain kalian gak punya kedekatan emosional, kamu juga dibebani tanggung jawab yang begitu besar di rumah tangga ini.
Hampir semuanya kamu yang tanggung, mulai dari rumah, makanan sampai segala tagihan. Dia hanya mementingkan urusannya sendiri.
Pasangan yang narsis gak akan pernah mau disalahkan jika ada masalah yang terjadi. Umumnya, dia akan selalu menjadikanmu sebagai penyebab. Segala yang kamu lakukan juga selalu dikritik olehnya, bahkan gak ada satu pun yang membuatnya puas.
Kamu adalah kesalahan yang selalu membuatnya merasa gak nyaman. Banyak kritik yang dia layangkan dan gak hanya tentang rumah tangga saja, tapi juga personality.
Sebagai suami istri, kamu dan dia punya kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Kebutuhan dia selalu kamu penuhi, misalnya dalam hal seksual.
Kamu selalu melayani dia kapan pun dia inginkan. Sedangkan, saat kamu menginginkan untuk hal tersebut, dia menolak dengan berbagai alasan. Kebutuhanmu diabaikan olehnya dan gak dianggap penting.
Sadarlah bahwa kamu telah hidup bersama dengan dia yang narsis. Jika sudah cukup parah, pikirkan untuk ke depannya. Mulai sekarang cobalah lebih banyak ngobrol dengannya untuk mengatasi permasalahan dan menyelamatkan pernikahan kalian.