5 Tanda Kamu Berada dalam Persahabatan yang Penuh Kekangan, Gak Bebas!

20 Mar 2022, 19:55 WIB

ilustrasi pertemanan (pexels.com/cottonbro)

Bersahabat dengan siapa aja adalah hak kita. Kita bebas menentukan siapa yang ingin dijadikan sahabat atau sekadar teman main biasa. Namun terkadang kita tanpa sadar terjebak dalam persahabatan yang toxic. Salah satunya adalah mereka yang suka mengekang dan mengatur.

Sayangnya, saking merasa nyamannya, terkadang kita memaklumi kekangan yang diberikan sahabat dan merasa seolah semua itu wajar. Ditambah lagi kita takut akan kehilangan sahabat dan hidup sendirian. Padahal, jika sudah mencapai pada lima poin berikut, itu artinya persahabatanmu penuh kekangan dan kamu perlu segera sadar, lho.

1. Sahabatmu mengatur kehidupan pribadimu

ilustrasi pertemanan (pexels.com/cottonbro)

Kehidupan pribadimu adalah sesuatu yang harusnya gak diikut campuri oleh sahabat. Sedekat apapun kalian dan selama apapun persahabatan yang terjalin di antara kalian, kehidupan pribadi tetap merupakan sesuatu yang bersifat personal.

Sahabatmu hanya boleh ikut campur jika kamu mengizinkan, begitu pula sebaliknya. Sahabat yang memasuki kehidupan pribadimu tanpa permisi berarti dia gak menghargai kamu dan bahkan mungkin berusaha mengatur hidupmu dengan cara yang keliru. Segera berikan batasan yang jelas dengan cara tegas, ya.

2. Dia atau mereka juga gak segan melarangmu melakukan hal-hal yang kamu sukai

ilustrasi sahabat (pexels.com/cottonbro)

Kamu bebas melakukan apapun yang ingin kamu lakukan. Selama itu baik dan gak melanggar nilai serta norma apapun di masyarakat, gak ada stau orang pun yang bisa melarang kamu melakukan berbagai hal. Terlebih jika itu adalah hobi atau kegiatan yang memang sangat kamu sukai.

Persahabatan yang penuh kekangan gak pernah peduli sama kebebasan satu ini. Bagi sahabatmu, mereka berhak mengatur hidupmu dan bahkan menentukan apa yang boleh dan gak boleh kamu lakukan. Yakin mau bertahan dalam persahabatan semacam ini?

3. Kamu dibuat merasa bersalah jika memiliki circle pertemanan yang lain

ilustrasi pertemanan (pexels.com/cottonbro)

Gak ada aturan yang mengatakan bahwa kamu hanya boleh punya satu circle pertemanan. Selama kamu nyaman, dan gak ada pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh lingkaran pertemanan yang sedang kamu masuki, gak pernah ada masalah kok kalaupun kamu mau punya dua, tiga, atau lebih circle pertemanan.

Namun, jika kamu berada dalam pertemanan yang penuh kekangan, memiliki lingkaran pertemanan lain adalah sebuah dosa besar bagi mereka. Kamu mungkin akan disidang habis-habisan dan dibuat merasa bersalah hanya karena hal satu ini. Pernah mengalaminya?

4. Mereka juga memanipulasi pemikiranmu soal sahabatmu yang lain

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Ron Lach)

Gak terima kalau kamu punya sahabat lain di luar mereka, sahabat yang posesif juga gak segan menjelekkan orang lain yang dekat denganmu. Mereka akan berusaha dengan berbagai cara untuk membuat kamu yakin bahwa sahabat mu selain mereka itu gak tulus dan gak ada yang benar-benar baik.

Hati-hati, termakan hasutan semacam ini bisa mengubah sudut pandangmu soal sahabatmu yang lain, lho. Meski mereka baik dan benar-benar tulus, kamu mungkin tetap akan menganggap mereka jahat dan gak ada baik-baiknya.

5. Kamu merasa tertekan berada di sekitar mereka

ilustrasi kumpul bersama teman (pexels.com/Athena)

Persahabatan yang penuh kekangan bagaimana pun juga pasti akan membuat kamu merasa gak nyaman. Pergerakanmu yang dibatasi dan gak bebas pada akhirnya akan terasa juga oleh jiwamu yang menginginkan kebebasan. Sebab, persahabatan semacam ini memang sangat toxic dan gak bikin kamu maju serta berubah jadi lebih baik.

Gak usah terlalu loyal dalam menjalin persahabatan yang penuh kekangan. Jangan juga menormalkan hal ini dan merasa semua itu sebagai bentuk kasih sayang sahabat. Mengekang sudah jadi bagian dari dirinya yang harusnya bisa kamu ubah.

Karena, kamu adalah individu yang bebas dan berhak atas dirimu sendiri. Siapa yang ingin kamu jadikan sahabat atau orang terdekat juga gak seharusnya diatur oleh seseorang berkedok sahabat. Setuju, gak?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.