Aspek yang tak kalah penting dalam hidup seseorang ialah asmara. Aspek hidup ini masih sering disepelekan, karena dianggap tidak terlalu penting, mengingat hubungan asmara kadang tak sepenuhnya menggunakan logika. Namun, sering terjadi juga bahwa hanya karena masalah asmara, dapat menghancurkan hidup seseorang.
Nah, supaya hal-hal demikian tidak terjadi, maka dirimu perlu kedewasaan dalam menyikapi asmara. Berikut ini adalah lima tanda bahwa dirimu sudah dewasa dalam hal asmara. Apa saja?
Seseorang yang belum dewasa secara pemikiran akan lebih memiliki sejuta bayangan indah bahkan saat masih pendekatan. Misalnya, diajak jalan satu kali saja sudah langsung membayangkan mau nikah di mana dan pakai adat apa. Hal ini tentunya tidaklah dewasa. Mengingat kamu dan dia belum ada hubungan apa-apa.
Sehingga tidak heran banyak anak muda yang menggunakan istilah PHP. Padahal bukan pure PHP, namun mereka membangun harapan sendiri. Ini semua disebabkan terlalu berekspektasi banyak di awal pendekatan.
Orang yang sudah dewasa secara pemikiran akan lebih mengerti bagaimana harus memisahkan antara urusan asmara dengan hal lainnya. Tidak dicampur adukkan. Tak dapat dimungkiri bahwa saat ada masalah, manusia jadi lebih mudah terbawa perasaan. Namun, seiring berjalannya waktu orang yang dewasa sudah menyadari bahwa hidup tak melulu soal cinta.
Beda halnya dengan pola pikir yang masih kekanakan. Putus cinta langsung tidak ingin sekolah lagi. Ditinggal pergi langsung terpikir bunuh diri. Sehingga pemikirannya jauh lebih dangkal dibandingkan dengan orang yang sudah dewasa secara pemikiran.
Mengapa orang yang sudah dewasa dalam asmara tidak menyukai one night stand? Karena kesenangan itu menurutnya hanya berlangsung beberapa saat saja. Sedangkan, mereka mencari seseorang yang bisa memberikan kebahagiaan setiap saat. Memang tak dapat dimungkiri saat masih muda, semua hal ingin dilakukan.
Namun saat sudah dewasa, pastilah pemikiran akan jauh lebih panjang. Sehingga orang yang sudah dewasa jarang sekali mau melakukan hubungan yang singkat hanya demi seks semata.
Memang saat masih muda belia, penampilan fisik seolah jadi tolak ukur yang pertama ketika ingin mendekati seseorang. Maka tak jarang, saat sudah dekat akhirnya menyesal sendiri karena ternyata sikap dan karakternya tidak sesuai dengan penampilannya.
Saat sudah dewasa, lama-lama pemikiran penampilan itu sudah jadi hal yang biasa. Malahan, sikap dan karakter asli gebetan akan sekeras mungkin dicari dan digali lebih dalam dibandingkan penampilannya.
Yang terakhir dan bisa jadi patokannya adalah tidak menjadi bucin. Sesuatu yang berlebihan tentunya tidak akan menjadi baik. Begitu pula dalam hal mencintai seseorang. Maka, seseorang yang dewasa akan mencintai dengan sewajarnya saja. Kenapa hal ini bisa terjadi? Karena logika dan perasaan sudah seimbang.
Orang yang sudah dewasa sudah mengerti bahwa di balik kelebihan pasangan toh ada hal yang tidak disukainya. Maka dari itu seseorang tidak akan mudah jadi bucin. Namun lebih bisa menghargai komitmen.
Jadi, kedewasaan ternyata memang lebih memudahkan seseorang dalam hal asmara. Selain bisa menekan sakit hati, kamu pun justru bisa melihat pasangan lebih dari faktor esensial bukan hanya keindahan fisik semata. Apakah kamu sudah dewasa secara asmara?