Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Sudah Jadi 'Bego' karena Cinta

pexels

Cinta bisa membuat orang mengalami lonjakan dopamin, suasana hati jadi berbunga-bunga. Bawaannya hanya ingin menghabiskan waktu bersama pasangan. Namun, cinta yang berlebihan gak jarang membuat bumerang sendiri dalam hubungan. Bak pisau bermata dua, perasaan yang kurang terkendali membuat orang melakukan hal-hal yang gak logis. Sering gak disadari, berikut beberapa tanda apabila kamu sudah kehilangan akal karena cinta. 

1. Kamu gak punya kehidupan lain selain pacarmu

pexels/mali maeder

Berapa teman yang kamu punya selain pacarmu? Kalau kamu kesulitan dan lama menjawab ini, ada kemungkinan hidupmu hanya terpaku pada pacar. Apa yang kamu lakukan harus bersamanya, ke mana-mana selalu berdua.

Kamu pun mulai kehilangan siapa dirimu. Kamu mungkin mulai berubah, tapi kamu gak sadar telah menjadi berbeda. Tanyakan pada teman yang bisa kamu percaya, bagaimana perubahan yang terjadi denganmu setelah bersama pacar?

Memberikan perhatian atau menunjukkan cintamu pada pacar itu dibolehkan, namun jangan sampai kehilangan jati dirimu. Kalian toh juga masih pacaran, gak harus memberikan segalanya buat pacar! Setidaknya kamu tahu bagaimana bagi waktu untuk pacar, keluarga, teman, dan dirimu sendiri.

2. Pacarmu adalah satu-satunya sumber rasa aman, ujungnya kamu jadi over protektif sama dia

pexels/freestocks.org

Karena kamu hanya bisa mengandalkan dia, kamu jadi 'lumpuh' saat gak ada dia di sampingmu. Seolah-olah hanya dia yang bisa mengerti keadaanmu. Padahal, pandangan seperti ini justru bisa jadi bom waktu dalam hubungan.

Kamu jadi terlalu bergantung sama dia, menjadikan dia satu-satunya sumber rasa aman. Padahal, orang yang bertanggungjawab atas kamu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain termasuk pacar.

Kalau kamu terlalu mendewakan pasanganmu, kamu jadi gak rela melihatnya bersama orang lain. Alhasil kamu mulai over protektif dan melarang dia melakukan kegiatannya. Kayak gini nih kalo kamu sudah dibutakan oleh cinta.

3. Secara gak sadar, kamu mungkin melakukan tindakan gak wajar yang menjurus ke perilaku obsesif

pexels/Snapwire

Tanda selanjutnya saat kamu terlalu memuja pasanganmu adalah kamu merasa gak bisa hidup tanpanya, terus memikirkan, atau mungkin ngambek kalo pesan chat gak dibalas cepat. Perilaku kayak gini yang bikin kamu memelihara sikap obsesif yang mungkin gak kamu sadari selama ini. 

Kamu cemas saat dia sedang bersama orang lain, pada akhirnya kamu yang jadi insecure sendiri. Coba kalau kamu ada di posisi dia? Apakah dia akan senang kalau diperlakukan seperti ini? Gak, dia malah gak nyaman dan bisa jadi mulai gak betah sama kamu. 

4. Kamu selalu mengiyakan apa kata pacar

pexels/Tan Danh

Dia minta ini itu kamu pasti menuruti, kamu seperti gak punya filter sekarang. Kamu gak bisa lagi membedakan mana yang benar dan salah. Padahal sederhananya, kalau pasanganmu melakukan hal baik kamu bisa terus mendukung. Saat dia melakukan hal yang salah, kamu bisa menegur.

Tapi kalau kamu justru selalu nurut dan gak bisa mengutarakan apa yang kamu mau dalam hubungan, ini tanda nyata kalo kamu sudah mulai dikendalikan oleh pasanganmu. Terus kalo sudah begini, segala hal tampak seperti abu-abu. Tidak ada hitam yang benar-benar hitam, tidak ada benar dan salah bagimu.

5. Kamu jadi sulit menerima kritik mengenai hubungan kalian

pexels

Pernah gak waktu temanmu menegur kamu dengan pasangan, kamu justru menanggapi dengan santai? Kamu menganggap bahwa hubungan kalian itu hanya kalian yang tahu dan gak boleh ada orang yang ikut campur, termasuk sahabat atau keluargamu. Nah, kalo hubunganmu sudah mulai begini, kamu mungkin sudah terkungkung dalam harapan hubungan ideal yang kamu buat sendiri.

Hubungan yang membuatmu buta, tentu gak sehat dan gak bakal membuatmu bahagia. Kalaupun kamu merasa senang, itu hanya sesaat dan ada kalanya masalah yang besar bakal muncul. Coba deh mulai sekarang introspeksi, apa ada yang salah dari dirimu, pasangan, atau bagaimana hubungan kalian berjalan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita Dewi
EditorFajar Laksmita Dewi
Follow Us