5 Tanda Kamu Terlalu Dominan di Dalam Hubungan Asmara, Hentikan ya!

Selama ini kalian jarang sekali berdebat. Bukan karena tidak ada masalah, akan tetapi tiap mau berdiskusi kamu selalu mengambil keputusan secara sepihak. Seolah-olah dalam hubungan ini kamu adalah pemimpinnya. Padahal, seharusnya dia juga punya hak bersuara yang sama, dong!

Bahkan meskipun pendapat dan masukan dia ada benarnya, tapi tetap diabaikan begitu saja. Pokoknya, hanya keputusanmu saja yang boleh dijalankan, titik! Duh, keras kepala banget sih!

Tak hanya memaksakan kehendak dalam pengambilan keputusan, kamu juga gemar mengatur dia dalam segala hal. Mulai dari penampilan hingga urusan pribadi pacar, semua harus melewati persetujuanmu terlebih dahulu. Ingat gak sih, kalian belum menikah, lho! Meskipun sebagai pria, kamu gak punya hak mengatur kehidupan pribadinya untuk saat ini. 

Masa iya, mau kencan saja harus kamu yang memilihkan outfit untuknya? Belum lagi soal dia yang ingin kuliah di luar kota, kamu juga yang repot mencarikan universitas terbaik, tentu saja menurut versimu. Sudah pernah tanya belum, apakah kekasihmu terima diperlakukan seperti ini?

Sebagai seorang pria, membayar bill makan malam saat berkencan bisa menunjukkan kalau kamu tuh gentleman. Akan tetapi karena status kalian masih berpacaran alias belum menikah, gak ada salahnya kok untuk bergantian mentraktir pasangan. Sayangnya, sebagai tipe dominan kamu pantang terlihat lemah di depannya dan selalu saja memaksa untuk membayar semuanya. Padahal pacarmu juga ingin, lho sekali-kali mentraktirmu makan. 

Bukan bermaksud meremehkan, justru dia hanya sedang berusaha bersikap adil. Toh, kamu belum menjadi suaminya dan tidak punya tanggung jawab penuh akan dirinya. Selain itu kekasihmu pasti juga tidak mau terlihat seperti sedang memanfaatkan harta yang kamu miliki. Pikirkan lagi deh!

Bagimu hubungan asmara ini seperti kompetisi lari, dan kamu gak mau berada jauh di belakangnya. Sebagai orang yang memiliki sikap dominan, kamu berambisi untuk terus berada di depannya dalam segala hal. Mulai dari jumlah penghasilan dalam sebulan, prestasi kerja yang didapat, hingga investasi yang dimiliki. 

Padahal sesungguhnya kekasihmu gak pernah mempermasalahkan semua itu, lho. Dia mau, kok menerima kamu apa adanya. Tapi kamu malah heboh dan pusing sendiri. Melihat si dia mendapat promosi kenaikan jabatan di kantornya, eh bukannya ikut senang kamu malah kesal karena kalah persaingan. Percaya deh, pada akhirnya kamu sendiri yang bakal menderita karena gak pernah merasa puas dan bersyukur. 

Tanda yang terakhir bisa kamu lihat sendiri di depan mata, jika mau lebih peka dan peduli. Ya, gestur orang gak bakal bisa bohong. Lama kelamaan pacarmu akan merasa kurang nyaman saat kalian lagi berduaan. Karena sikapmu yang dominan dan mulai mengekang kebebasannya, dia justru terlihat tertekan tiap kali berkencan.

Ibarat diperlakukan seperti boneka, kekasihmu ini hanya perlu diam dan nurut apa katamu saja. Siapa juga yang bakal betah? Syukur-syukur dia masih mau bertahan, lho. Entah sampai kapan, tinggal tunggu waktunya dia bakal berpaling juga darimu. 

Setiap orang tentu punya batas kesabaran masing-masing. Jangan dikira karena selalu ikut apa katamu, itu berarti dia pasrah dan kamu berhak bersikap dominan terus menerus. Bisa jadi suatu saat hatinya lelah juga menghadapimu, sebab harapannya kamu bisa berubah gak pernah terwujud.

Jangan sampai, ketika dia minta putus kamu baru sadar sudah bertindak kelewatan, ya! Makanya, mumpung masih ada kesempatan segeralah memperbaiki diri.