Saran, kritik, gesekan pendapat adalah hal yang lumrah dalam hubungan. Tidak melulu hal tersebut buruk, justru dengan adanya kritik, kamu dan pasangan bisa saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk bertumbuh.
Namun, kritik pun ada batasnya. Bila terus diucapkan dan dilemparkan dalam hubungan, malah berpotensi menghasilkan hubungan toksik. Untuk mencegah hal ini, kamu perlu mengenali kapan kritik sudah mendominasi dalam relasi. Waspada ketika lima hal ini kamu rasakan dalam hidupmu.
Coba evaluasi keadaan hubunganmu akhir-akhir ini. Bila kamu dan pasangan lebih sering bertengkar, berdebat, dan bergesekan pendapat, maka ini tanda bahwa hubunganmu tidak baik-baik saja.
Meski perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, ini bisa menjadi berbahaya ketika terlalu mendominasi. Kritikan yang berlebihan membuat pasanganmu selalu merasa ada yang kurang dengan dirinya. Alhasil, hubungan jadi penuh dengan hal negatif alih-alih kebahagiaan dan rasa cukup.
Hubungan yang sehat melibatkan keinginan dan keterlibatan masing-masing pihak untuk mau saling mengerti, memahami, dan menerima satu sama lain agar bisa bertumbuh. Tidak menutup kemungkinan ada konflik, tapi kamu dan pasangan selalu bisa menemukan penyelesaian terbaik untuk kalian.
Namun, bila kritikan sudah mendominasi, ada masa ketika kamu atau doi tidak lagi nyaman menjadi diri sendiri apa adanya. Berbuat salah sedikit, takut pasangan marah. Secara tidak langsung, kamu jadi mengenakan topeng dan berpura-pura demi terlihat baik di depan doi. Hubungan jadi tidak lagi autentik.
Seharusnya berada dekat dengan orang yang kita sayang membuat kita merasa bahagia. Namun ini berbeda ketika hubungan yang kita jalani penuh dengan keluhan dan kritik.
Alhasil, hubungan tidak lagi menjadi rumah yang nyaman untuk kalian. Setiap bertemu doi, bukannya rasa senang, tapi lelah, takut, atau bahkan khawatir yang menghinggapimu. Hati-hati, ini tanda bahwa hubungan sudah mulai toksik.
Kritik yang berlebihan dan tidak sehat menciptakan jarak dalam hubungan. Bila ini diteruskan, maka hubungan pun lambat laun akan terasa hambar. Ini adalah tanda bahwa hubunganmu sedang tidak baik-baik saja.
Tidak apa-apa memberi kritik pada pasangan, tapi jangan sampai terlalu berlebihan, kamu malah menciptakan jarak yang besar dalam hubunganmu sendiri.
Apresiasi, sesederhana apa pun, tetaplah penting. Terlebih, untuk menjaga keintiman dalam hubungan. Jangan pernah ragu atau malu untuk mengucapkan terima kasih pada pasangan, ya. Agar ia tidak merasa dicerca atau dihakimi terus kekurangannya, tapi kamu pun tetap menghargai usaha dan kebaikannya.
Lima tanda di atas seharusnya menjadi warning atau peringatan bahwa hubungan sedang tidak baik-baik saja. Boleh-boleh saja kok mengritik pasangan, tapi tetap perhatikan tutur kata. Jangan sampai kritikan yang terlalu mendominasi, hubunganmu jadi hambar dan kehilangan makna.