5 Tanda Pacar Sebenarnya Ingin Putus tapi Masih Ragu-ragu, Amati!

Tanda yang pertama adalah doi jadi jarang berinteraksi denganmu. Boro-boro datang ke rumah, menelepon atau kirim pesan singkat saja gak pasti sehari sekali, kok. Selalu saja kamu yang mulai menghubunginya duluan. Itu juga gak langsung mendapatkan respon.

Padahal dulu dia pernah bilang, sehari saja gak mendengar suaramu seperti ada yang kurang. Nah, sekarang kenapa malah sebaliknya? Pantas saja kamu menaruh curiga dan mikir yang tidak-tidak. 

Memang sekali waktu kalian masih saja bertemu. Misalnya seperti saat malam minggu. Kalian tetap berkencan seperti biasanya. Hanya saja sikapnya saat berhadapan denganmu tak lagi sama. Perbincangan di antara kalian terkesan hambar dan dipaksakan.

Kamu sudah mencoba mencairkan suasana, tapi seolah-olah dia yang ada di depanmu itu cuma raganya saja. Sementara pikirannya entah lagi nyangkut di mana. Apa iya, ini yang terjadi pada pasangan kekasih yang saling mencintai? 

Komunikasi memang hal terpenting dalam hubungan. Ini pula yang kalian terapkan sejak awal jadian. Apa pun masalah yang dihadapi harus mau saling terbuka satu sama lain. Eh, tapi seolah-olah sekarang janji itu sudah dia lupakan begitu saja. Baginya, kamu bukan lagi tempat berkeluh-kesah.

Bahkan belakangan, seringnya kamu tahu dia punya masalah dari orang lain. Sakit banget pasti, kalau tahu ada orang yang lebih dipercaya oleh pacar ketimbang dirimu sendiri. Kalau masih cinta harusnya dia gak bersikap tertutup begini, dong. 

Salah satu tanda kadar cinta pacar mulai menurun, adalah dengan berkurangnya kesabaran. Dia jadi gampang terpancing emosi hanya gara-gara masalah sepele. Padahal dulunya, pacarmu terkenal sabar, meskipun kadang kamu sering menyusahkannya.

Lah sekarang, baru diajak bercanda sedikit saja dia malah menanggapinya dengan serius. Alhasil, belakangan kalian jadi sering bertengkar karena masalah yang gak penting-penting amat. Capek juga lama-lama, ya?

Karena sudah paham arah pikirannya ke mana, kamu mencoba memancing dia dengan menawarkan untuk putus saja. Tapi bukannya langsung bilang iya, dia malah memberikan jawaban yang berbelit-belit. Sikapnya seolah-olah ragu mau pisah atau bertahan.

Ini juga yang membuatmu kebingungan. Sementara kondisinya hubungan kalian sudah jauh dari kata sehat. Untuk bertahan sampai sekarang saja kamu sudah kewalahan. Eh, begitu diajak putus kok dia malah mencoba mempertahankanmu. 

Hubungan yang dipaksakan begini kemungkinan besar tak lagi ada masa depannya, lho. Mustahil dua orang akan terus bersama sementara salah satunya sudah gak memiliki cinta yang sama besarnya.

Kamu harus bertindak tegas demi dirimu sendiri. Kalau memang dia masih ragu antara pisah atau lanjut, kamu yang mesti pegang kendali.

Putuskan bagaimana kelanjutan hubungan kalian. Lebih baik berpisah dari sekarang daripada memaksakan bersama tapi ujung-ujungnya harus saling menyakiti juga. Semoga kamu bisa menentukan pilihan dengan bijak, ya!