Stockholm syndrome dalam hubungan mengacu pada situasi di mana seseorang mengembangkan ikatan emosional, empati, atau bahkan kesetian pada pasangan/pelaku yang melakukan kekerasan dan menimbulkan kerugian, juga bahaya. Ikatan ini bisa saja sangat kuat hingga membuat korban menyangkal dan selalu membela pelaku, sehingga sulit buat dikenali dan diatasi.
Kondisi tersebut bisa muncul karena adanya faktor psikologis dan situasional. Beberapa penyebabnya adalah ketidakseimbangan kekuasaan di mana pelaku sering melakukan kontrol kepada korban dan memanipulasi emosi, pikiran, juga tindakannya. Lalu, dia juga mungkin mengisolasi korban dari orang-orang terdekatnya, hingga melakukan pelecehan yang diikuti periode tindakan kasih sayang.
Agar gak terjebak di dalamnya, kamu perlu tahu tanda dari stockholm syndrome, juga cara menanganinya. Nah, di bawah ini ada penjelasan lengkapnya!