Terkadang memang kamu tidak bisa menduga sosok seperti apa jodohmu kelak. Walau sudah buat list kriteria pasangan hidup, terkadang takdir yang mempertemukan dengan orang yang bisa saja tidak masuk ke daftar kriteria. Salah satunya, mungkin kamu bisa menjalani hubungan dengan orang yang usianya beda jauh.
Pasangan dengan rentang usia yang jauh punya tantangan tersendiri yang hadir menyertai. Apa saja?
Hal ini jelas bisa terjadi. Karena walau tidak beda usia pun, kamu dan dia itu memiliki karakter yang berbeda. Oleh sebab itu, perbedaan pandangan mengenai sesuatu hal itu pasti terjadi. Ini juga yang bisa menyebabkan adanya perselisihan yang memicu pertengkaran.
Misalnya saja cara melihat peluang karier. Orang yang lebih dewasa biasanya lebih berhati-hati. Sedangkan orang yang lebih muda lebih mau mengambil risiko. Jika berbeda, bisa jadi kalian jadi berargumen sendiri.
Tak dapat dimungkiri masyarakat Indonesia masih suka heboh sendiri jika melihat fenomena yang aneh. Padahal sebenarnya banyak juga pasangan yang beda usianya jauh.
Nah, biasanya pandangan orang lain itu selalu menyudutkan pihak yang lebih muda. Bisa dibilang hanya memanfaatkan hartanya, numpang hidup, bahkan dianggap sebagai selingkuhan. Hal ini harus siap kamu hadapi.
Dari pihak eksternal, ada masalah restu orangtua yang menjadi kendala. Biasanya jika umurnya itu terlampau jauh, maka orangtua pasti akan ragu untuk memberikan restu. Apalagi jika salah satu pihak masih belum mapan secara karier. Kalau sudah begini memang harus butuh perjuangan untuk bisa direstui.
Nah, saat inilah kamu dan dia bisa membuktikan ketulusan dan kekuatan cinta kalian. Masalah restu ini harus bisa kamu taklukkan sebagai nilai uji dari kekokohan hubungan kalian berdua.
Sebenarnya ada baiknya juga. Mungkin saja memang pihak yang dewasa ingin pihak yang masih muda dan memiliki banyak kesempatan itu untuk bisa lebih baik darinya.
Biasanya ini terjadi karena pihak dewasa punya penyesalan di masa lalu kenapa tidak melakukan suatu hal tertentu. Sehingga si pihak dewasa kadang terkesan memberikan beban kepada pihak muda untuk bisa jauh lebih baik. Hal ini juga yang akan memicu konflik di antara pasangan.
Butuh pengertian dan sikap saling mengerti bahwa setiap orang itu berbeda.
Baik pihak dewasa atau yang lebih muda pasti akan mengalami fase krisis percaya diri. Mungkin secara finansial yang muda belum mapan. Tapi secara fisik yang muda ini justru masih berenergi. Sebaliknya, yang tua merasa minder dengan hal tersebut. Hal ini kalau tidak disikapi secara bijak bisa menimbulkan masalah yang serius.
Pasangan dengan rentang usia yang jauh memang punya tantangan tersendiri. Namun cinta, komitmen bersama untuk mengatasinya, dan kerjasama akan membuat tantangan ini teratasi.