6 Alasan Muncul Rasa Risi saat Pasangan Bersikap Romantis

Salah satu alasan utama kenapa seseorang merasa risi ketika pasangannya bersikap romantis adalah ketakutan akan penilaian atau judging yang diberikan orang lain. Memang, gak banyak orang yang bisa melihat sisi romantis pasangan dari sudut pandang yang biasa. Kebanyakan, sikap romantis dianggap sebagai sesuatu yang lebay alias berlebihan.

Di samping itu, mereka juga mungkin merasa takut pasangan akan menganggap dirinya terlalu emosional atau berlebihan dalam merespons keromantisan tersebut. Rasa takut akan penilaian negatif bisa banget memicu perasaan cemas dan risi.

Orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah biasanya merasa gak pantas untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari pasangan. Orang seperti ini cenderung lebih suka diperlakukan dengan biasa aja. Keromantisan baginya adalah sesuatu yang gak patut dia terima.

Ketika pasangan bersikap romantis, ini bisa menimbulkan perasaan takut bahwa mereka gak bisa memenuhi harapan pasangan. Bahkan mereka juga berpikiran bahwa dirinya gak layak menerima perhatian tersebut.

Beberapa orang memang lebih sulit dalam mengungkapkan emosi mereka dengan jujur dan apa adanya. Orang seperti ini suka merasa pengekspresian emosi sebagai sikap yang berlebihan. Bahkan, mereka merasa sebuah romantisme hanyalah sikap yang penuh kepura-puraan.

Ketika pasangan bersikap romantis, mereka mungkin jadi merasa risi. Itu karena gak terbiasa atau gak nyaman dalam mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata atau tindakan.

Orang dengan perasaan rendah hati juga mungkin merasa sulit menerima atau percaya bahwa pasangan mereka benar-benar peduli dan ingin bersamanya. Sisi romantis pasangan akan dianggapnya sebagai sebuah bentuk yang terlalu mewah dan seperti mimpi yang mustahil terwujud secara nyata.

Saat pasangan bersikap romantis, mereka mungkin merasa seperti gak punya nilai diri yang cukup untuk menerima perhatian tersebut. Inilah yang kemudian memicu perasaan risi.

Pengalaman traumatis atau luka emosional di masa lalu juga bisa mempengaruhi cara seseorang merespons situasi romantis. Mereka mungkin mengaitkan tindakan romantis dengan pengalaman negatif atau kekecewaan sebelumnya. Sehingga kemudian merasa risi dalam menghadapinya.

Mungkin juga, dia sendiri pernah melakukan tindakan romantis tapi gak ditanggapi dengan tepat oleh pasangan. Sehingga perasaan risi kemudian muncul sebagai bentuk reaksi saat pasangannya melakukan hal yang serupa.

Pasangan yang tiba-tiba bersikap romantis mungkin mengubah alur atau dinamika hubungan dan membuat seseorang merasa kehilangan kendali atas situasi. Seseorang yang terbiasa dengan rutinitas atau pola komunikasi tertentu bisa aja jadi cemas ketika pasangannya melakukan tindakan yang gak terduga, lho.

Apalagi jika sisi romantis ini sebelumnya sama sekali gak pernah muncul. Kemudian tiba-tiba ditunjukkan dengan cara yang cukup berlebihan baginya. Bahkan, rasa curiga pun bisa aja ikut dirasakan bersamaan dengan rasa risi.

Untuk mengatasi perasaan risi ketika pasangan bersikap romantis, komunikasi yang jujur dan terbuka sangat penting. Pasangan bisa berbicara tentang perasaan mereka, memberikan dukungan, dan mengatasi rasa gak nyaman ini bersama. Selain itu, memahami akar penyebab rasa risi tersebut dan mencari cara untuk meningkatkan rasa percaya diri juga bisa dicoba. Jangan lupa untuk belajar mengatasi pengalaman traumatis jika memang dimiliki. Ini akan bisa membantu mengatasi perasaan risi dalam situasi romantis.

Memang, merasa risi ketika pasangan bersikap romantis adalah hal yang wajar dan bisa diakibatkan oleh berbagai faktor. Penting bagi kedua pasangan untuk mengetahui alasan muncul rasa risi tersebut, serta tetap berkomunikasi maupun mendukung untuk menciptakan hubungan sehat dan bahagia. Sepakat?