Pernikahan bukanlah akhir dari hubungan melainkan awal dari sebuah perjalanan yang sangat panjang. Bahkan sampai maut menjemput sebab semua pasangan tentu menginginkan pernikahan mereka bertahan untuk selamanya.
Guna menempuh perjalanan sejauh ini, penting bagi pasangan selalu saling memahami kebutuhan di antara mereka. Ada enam hal mendasar dan universal yang diinginkan pasangan bersamaan dengan bertambahnya usia perkawinan. Simak sampai tuntas, ya!
Apa-apa yang kamu ketahui tentang pasanganmu sebelum menikah barangkali belum seberapa dibandingkan dirinya yang sesungguhnya. Ini membuat kehidupan berumah tangga seperti melepaskan satu per satu lapisan pada sesiung bawang merah.
Selalu ada hal-hal 'baru' tentang diri dan kehidupannya yang perlu kamu terima. Sebab akan sangat menyakitkan baginya apabila kamu tidak dapat menerimanya bahkan selalu mempermasalahkannya.
Seiring usia pernikahan, kamu bakal tahu titik-titik lemah dari pasanganmu. Selain diterima sebagaimana adanya dirinya, dia juga membutuhkan dukungan tak kenal lelah darimu.
Dukungan itu semula diperolehnya dari keluarga dan sahabatnya. Akan tetapi setelah kalian menikah dan dengan bertambahnya usia pernikahan, kebutuhan akan dukungan tersebut beralih pada dirimu.
Di setiap titik terendah dalam hidupnya, tidak ada yang lebih diharapkannya selain dukungan darimu. Seisi dunia boleh meninggalkannya. Namun, keberadaanmu di sisinya bakal membuatnya tetap kuat dalam menghadapi berbagai ujian.
Tidak dapat dimungkiri bahwa kesibukan cenderung makin tinggi seiring usia pernikahan. Penyebabnya biasanya terkait kebutuhan hidup serta karier yang juga meningkat.
Apa pun itu, pasangan tetap membutuhkan waktumu. Barangkali kalian tidak bisa terlalu sering bersama. Akan tetapi, setiap ada waktu luang gunakanlah untuk membuatnya merasa istimewa.
Duduk dan minumlah kopi bersamanya daripada mengopi dengan teman. Temani ia berbelanja dan jangan menyerahkan tugas itu pada sopir. Tindakan-tindakan seperti ini sederhana, tetapi akan selalu berhasil memberitahunya bahwa kamu tidak bosan hidup dengannya.
Usia boleh tidak muda lagi. Namun, naluri manusia tetap mencari kesenangan untuk menghibur diri dari segala bentuk kepenatan. Dan tentu saja, menjalani kehidupan berumah tangga dengan segenap tanggung jawabnya sering terasa menguras energi.
Jika kalian punya uang, membeli kesenangan yang lebih mahal memang tidak jadi soal. Akan tetapi dengan dana terbatas pun, kesenangan-kesenangan kecil harus tetap diciptakan. Kamu dapat mengajaknya makan di luar sekali dalam seminggu atau membeli tiket bioskop.
Persoalan yang jamak dijumpai saat usia pernikahan bertambah ialah berkurangnya sikap saling menghargai. Pasangan suami istri menjadi lebih enteng dalam menyampaikan kritik. Sering kali terlalu pedas dan bikin sakit hati.
Mungkin karena telah terbiasa bersama sehingga rasa sungkan sudah tiada. Akan tetapi, sikap seperti ini sebaiknya kalian hindari. Belajarlah untuk tetap menghargai pasangan seperti dulu saat kalian baru jatuh cinta dan sama sekali tidak tega untuk menyakiti hatinya.
Hubungan yang penuh gejolak akan membuat kalian sama-sama lelah. Selain bahaya perpisahan, kalaupun pernikahan kalian bertahan pasti rasanya makin lama makin hambar.
Maka dari itu, terus belajar mendewasakan diri dalam hubungan menjadi amat penting. Cukuplah tahun-tahun pertama pernikahan yang bergejolak, selebihnya berusahalah untuk menstabilkan hubungan kalian. Dengan demikian, kalian akan merasakan ketenangan batin.
Apa yang menjadi keinginannya pastinya juga menjadi keinginanmu. Oleh karena itu, senantiasalah saling mengingatkan akan keenam hal di atas. Semoga terpenuhinya keinginan-keinginan tersebut membuat rumah tangga kalian kian bahagia.