6 Hal yang Sering Kamu Lupa Saat Akan Menentukan Pasangan

Perbedaan dapat menjadi ajang kalian untuk saling melengkapi, namun di sisi lain bisa jadi bumerang yang merugikan kamu. Sejauh mana perbedaan itu akan mempengaruhi hubunganmu ke depan, cuma kamu yang tahu. Banyak pasangan yang harus berhenti di tengah jalan dengan dalih punya pandangan yang berbeda atau tidak mempertimbangkan perbedaan besar, seperti misalnya beda keyakinan. Sebaiknya dari awal, kamu sudah harus memikirkan tentang hal ini saat ingin menentukan pasangan.

Hubungan yang sehat selalu menitikberatkan pada komitmen dan kebahagiaan antara kamu dan dia. Perhatikan lagi apa yang sebenarnya kamu mau darinya, apa hanya sekadar iseng-iseng berhadiah atau sudah yakin untuk hubungan jangka lama. Setidaknya kamu harus tahu kalau dia punya tujuan yang sama dalam hubungan kalian untuk ke depan. 

Kesamaan adalah aspek yang kerap kali membuat seseorang mudah terkesima dan ingin mengenal secara lebih dekat. Ini merupakan respons alami yang ada dalam diri manusia, orang secara tidak langsung akan mendekati kelompok yang memiliki kesamaan dengannya. Hal ini berlaku pula pada hubungan romantis.

Namun kesamaan saja tidak pernah cukup untuk menjalin hubungan jangka panjang, kamu butuh tahu sifat kamu cocok dengannya atau tidak, juga sebaliknya. Misalnya, kamu yang cenderung perhatian kemudian dia yang justru cuek, namun kalian mau saling menerima dan sama-sama nyaman dengan hal itu.

Tidak mudah untuk menyatukan dua kepala, apalagi dengan segala aspek di lingkungan yang melingkupinya. Setelah saling mengenal dan lebih dekat, kamu selanjutnya akan dihadapkan dengan orang terdekat seperti keluarga dan teman-temannya. Ini bukan hanya tentang bagaimana kamu mengambil hati mereka, namun juga tentang bagaimana kamu menyesuaikan diri dengan orang terdekat calon pasangan kamu. 

Banyak orang terbuai oleh rasa nyaman, sekaligus emosi sesaat yang membutakan. Padahal, tidak setiap orang yang menjanjikan hal manis akan melakukan hal yang sama untuk seterusnya. Kamu tidak mau bukan kalau nantinya dia yang sudah kamu percaya tiba-tiba menunjukkan gelagat berbeda yang membuat kamu kecewa. Cari tahu dahulu dia itu orang seperti apa, sebelum benar-benar memilihnya.

Ketika kamu memutuskan untuk memulai ceritamu dengan dia, saat itu juga kamu harus siap dengan segala risiko. Seperti misalnya menerima kenyataan, seandainya kisahmu hanya cerita pendek yang tidak berakhir seperti harapan awal. Maka, cari alasan kuat kenapa dia adalah peraduan terakhir kamu dalam mencari pasangan. Setidaknya kamu harus tahu apa yang istimewa dari dia yang membuat kamu percaya kalau kalian mampu bersama untuk waktu yang lama.

Namanya menentukan pasangan hidup itu tidak bisa seperti memilih barang, kamu butuh tahu seluk-beluk tentang dia seperti apa. Sehingga dengan begitu, kalian punya alasan untuk untuk terus bersama karena sudah sama-sama saling mengerti.