Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan menikah (pexels.com/Petrit Daku)
ilustrasi pasangan menikah (pexels.com/Petrit Daku)

Menikah dengan duda bisa menjadi perjalanan cinta yang indah sekaligus menantang. Berbeda dengan menikah dengan pria lajang, ada beberapa aspek dalam hidupnya yang sudah terbentuk dari pengalaman pernikahan sebelumnya. Oleh karena itu, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kamu menggali lebih dalam tentang berbagai hal yang mungkin akan mempengaruhi hubungan kalian di masa depan.

Agar tidak menyesal di kemudian hari, kamu perlu berdiskusi terbuka dan jujur dengan pasanganmu. Berikut adalah enam pertanyaan penting yang harus kamu tanyakan sebelum menikah dengan seorang duda.

1. Apa alasan di balik perceraian atau kematian pasangan sebelumnya?

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Katerina Holmes)

Mengetahui alasan mengapa pernikahan sebelumnya berakhir sangatlah penting. Jika dia bercerai, kamu perlu memahami penyebabnya—apakah karena perbedaan prinsip, konflik yang tidak terselesaikan, atau faktor lain. Hal ini akan membantumu menilai apakah masalah tersebut masih berpotensi terjadi dalam hubungan kalian.

Jika pasanganmu menjadi duda karena ditinggal meninggal, kamu juga perlu memahami bagaimana perasaannya saat ini. Apakah dia sudah benar-benar move on, atau masih ada kesedihan yang belum tuntas? Dengan memahami latar belakang ini, kamu bisa lebih bijak dalam menentukan langkah ke depan.

2. Bagaimana hubungannya dengan mantan pasangan atau keluarga mantan?

ilustrasi pasangan bertanya (pexels.com/Juan Vargas)

Banyak duda yang masih memiliki hubungan baik dengan mantan istri atau keluarga mantannya, terutama jika mereka memiliki anak. Apakah dia masih sering berkomunikasi dengan mantan istrinya? Jika iya, sejauh mana komunikasi itu berlangsung? Ini penting agar kamu bisa mengetahui apakah ada batasan yang harus ditetapkan untuk kenyamanan bersama.

Selain itu, jika dia masih menjalin hubungan baik dengan keluarga mantan, tanyakan bagaimana sikap mereka terhadap kehadiranmu. Dukungan atau penolakan dari pihak keluarga mantan bisa berpengaruh terhadap hubungan kalian di masa depan.

3. Apakah dia masih memiliki rasa bersalah atau trauma dari pernikahan sebelumnya?

ilustrasi pasangan (pexels.com/Katerina Holmes)

Beberapa duda mungkin masih menyimpan trauma atau rasa bersalah akibat pernikahan sebelumnya. Hal ini bisa mempengaruhi cara mereka berhubungan dengan pasangan baru. Jika dia masih sering membandingkanmu dengan mantan istrinya atau masih terjebak dalam kenangan masa lalu, ini bisa menjadi tanda bahaya.

Pastikan dia benar-benar siap untuk hubungan yang baru dan tidak membawa beban emosional dari masa lalunya. Kamu tidak ingin berada dalam hubungan di mana kamu harus terus bersaing dengan bayang-bayang masa lalunya, bukan?

4. Bagaimana pembagian peran dalam rumah tangga, terutama jika dia memiliki anak?

ilustrasi pasangan bertanya (pexels.com/Samson Katt)

Jika pasanganmu memiliki anak dari pernikahan sebelumnya, kamu perlu membicarakan bagaimana pembagian peran di rumah tangga. Apakah kamu akan ikut serta dalam pengasuhan anak-anaknya? Jika iya, sejauh mana keterlibatanmu akan diterima oleh anak-anak tersebut?

Penting juga untuk membahas bagaimana kamu dan pasangan akan menangani potensi konflik yang mungkin muncul. Jangan sampai kamu merasa hanya sebagai orang luar dalam keluarga yang sudah ada sebelumnya. Pastikan kalian memiliki kesepakatan yang jelas agar hubungan tetap harmonis.

5. Bagaimana kondisi finansialnya?

ilustrasi seseorang memegang uang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kondisi finansial adalah faktor krusial dalam pernikahan, apalagi jika pasanganmu memiliki tanggung jawab finansial terhadap anak-anaknya atau mantan istrinya. Tanyakan apakah dia masih memberikan nafkah kepada mantan istri atau membayar biaya sekolah anak-anaknya. Hal ini akan membantumu memahami bagaimana kondisi keuangannya saat ini.

Selain itu, pastikan kamu dan pasangan memiliki visi yang sama mengenai keuangan dalam pernikahan nanti. Apakah dia memiliki utang dari pernikahan sebelumnya? Bagaimana kalian akan mengatur keuangan bersama? Semua ini penting untuk dibahas sebelum melangkah lebih jauh.

6. Apa harapannya terhadap pernikahan yang baru?

ilustrasi pasangan (pexels.com/Jonathan Borba)

Setiap orang memiliki harapan yang berbeda dalam pernikahan. Oleh karena itu, tanyakan kepada pasanganmu apa yang dia harapkan dari hubungan kalian. Apakah dia mencari pasangan hidup yang bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya, atau hanya ingin memiliki teman hidup tanpa beban besar?

Dengan mengetahui ekspektasi masing-masing, kamu bisa menilai apakah visi kalian sejalan atau tidak. Jangan sampai ada harapan yang tidak tersampaikan dan justru menjadi sumber masalah di kemudian hari.

Menikah dengan duda memang memiliki tantangan tersendiri, tetapi bukan berarti tidak bisa menjadi pernikahan yang bahagia. Dengan komunikasi yang terbuka dan pembicaraan yang mendalam tentang enam pertanyaan ini, kamu bisa lebih memahami pasanganmu dan membangun hubungan yang lebih kuat.

Jangan ragu untuk menanyakan hal-hal yang memang penting bagi masa depan kalian. Pada akhirnya, kesiapan emosional, kepercayaan, dan komitmen adalah kunci utama dalam menjalani pernikahan yang harmonis dan bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team