6 Rahasia agar Tetap Harmonis saat Menjalani Long Distance Marriage

01 Des 2022, 11:15 WIB

Pernikahan (pexel.com/Trung Nguyen)

Hubungan jarak jauh bisa jadi momok menakutkan, baik bagi yang masih berpacaran maupun bagi yang sudah menikah. Long Distance Marriage (LDM) merupakan hal yang paling dihindari. Mayoritas orang tidak akan memikirkan LDM sebagai opsi.

Namun ada kalanya, dalam hidup, pilihan-pilihan berat harus diambil. Dilansir Brides, Gigi Engle seorang seksologis klinis mengatakan jika kebanyakan klien yang datang padanya merasa stres bahkan sebelum melakukan LDM.

"Ya, tentu saja. Hal yang berat karena tiba-tiba harus menjalani pernikahan yang berjauhan. Tidak ada orang yang menikah dengan tujuan untuk tinggal terpisah jauh. Menyedihkan bagi keduanya (baik suami maupun istri)." Kata Gigi.

Faktanya, LDM memang bukanlah hal ideal bagi pasangan suami-istri. Terlebih jika mereka sudah dikaruniai anak. Dilansir Marriage, Milica Markovic seorang penasihat pernikahan juga tidak menyarankan hal ini kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

"LDM merupakan kondisi paling tidak ideal dan tidak mudah untuk dijalani oleh pasangan yang baik-baik saja. Apalagi jika sudah ada buah hati di antara mereka, kesulitannya akan jadi berlipat ganda." Ujar Milica.

Tapi tenang saja, LDM juga tetap bisa berjalan dengan baik. Berikut adalah enam tips yang dirangkum dari berbagai sumber agar tetap harmonis dengan pasangan saat menjalani long distance marriage. Simak baik-baik, ya!

1. Menjaga kualitas komunikasi

Komunikasi (pexels.com/ MART PRODUCTION)

Komunikasi merupakan salah satu kunci penting dalam hubungan. Apa lagi untuk hubungan LDM. Cobalah untuk mencari waktu kosong yang pas antara kamu dan pasangan. Lakukanlah face cam atau panggilan video.

Kalian dapat memanfaatkan jam makan siang, malam hari menjelang tidur, juga pagi hari sebelum berkegiatan. Jika kamu dan pasanganmu berada pada zona waktu yang berbeda, cobalah untuk mencari perpotongan yang tepat.

Kunci dari komunikasi ini bukanlah soal lamanya durasi panggilan. Akan tetapi kualitas dari pembicaraan yang dilakukan. Cobalah untuk mengutarakan kerinduan dan menceritakan betapa sepi hari-hari tanpanya. Namun ingat, hindari nada yang merengek dan merajuk.

2. Beri sedikit godaan dan gombalan saat berkomunikasi

Ilustrasi gestur gombal dan menggoda saat berkomunikasi (pexels.com/Artem Podrez)

Saat melakukan panggilan suara, kamu bisa secara tiba-tiba berkata "hey, i love you" lalu diakhiri dengan memberi kecupan. Kamu juga bisa membawa pembicaraan ke momen-momen romantis yang pernah kalian lewati dan mengatakan seberapa bahagianya kamu saat itu.

Jika kamu melakukan panggilan video, kamu bisa memberikan tatapan yang sendu dengan senyum tipis dan menopangkan tangan pada dagu saat mendengarkannya bercerita. Di akhir panggilan kamu bisa memberi love sign dengan tanganmu.

Dijamin, setelahnya pasti pasanganmu akan senyum-senyum sendiri! Ia juga akan jadi lebih merindukanmu dan mengingatmu sepanjang hari.

3. Saling percaya dan menjaga kepercayaan

Ilustrasi mempercayai pasangan (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Kepercayaan adalah hal penting yang dapat jadi perekat dalam hubungan. Apa lagi dalam hubungan jarak jauh. Kamu perlu meyakinkan dirimu bahwa pasanganmu di sana akan memegang teguh janji setianya.

Jaga pikiranmu agar tidak mencurigai pasangan. Hal ini dapat memicu pertengkaran yang tidak diperlukan dan akan merunyamkan pernikahan jarak jauh kalian.

Sebaliknya, kamu juga perlu menjaga perasaan dan kepercayaan dari pasanganmu. Meskipun keberadaan secara fisik sangat penting, bukan berarti kamu jadi mencari pelarian pada sosok lain.

4. Saling menceritakan kegiatan

Ilustrasi menceritakan kegiatan via telepon (pexels.com/Ivan Babydov)

Saat berkomunikasi, cobalah untuk saling menceritakan apa saja yang dialami dalam satu hari itu. Menceritakan kegiatan yang telah dilakukan dapat membangun kemistri, pengertian dan rasa percaya pada pasangan.

Kamu bisa menceritakan apa yang kamu makan atau apa yang coba kamu masak. Coba juga untuk menceritakan hal berat apa yang kamu alami, tapi jelaskan juga kalau kamu sudah bisa mengatasinya. Ini dilakukan agar pasangan tidak merasa khawatir.

Jangan lupa juga untuk mendengarkan cerita pasanganmu. Berikan respon yang baik dan antusias agar pasanganmu merasa kalau kamu menghargai dan mendengarkan ceritanya.

5. Rencanakan sesuatu bersama sebagai perayaan saat bertemu

Piknik Romantis (pexels.com/Jep Gambardella)

Lama kelamaan, rasa bosan akan mulai datang menyerang. Kamu dan pasangan akan semakin kesulitan mengimbangi keadaan dimana kalian berpasangan tapi harus menjalani hidup masing-masing dengan berjauhan.

Untuk tetap menjaga exitement dalam hubungan, cobalah untuk merencanakan sesuatu untuk dilakukan bersama saat bertemu nanti. Misalnya dengan merencanakan perjalanan berlibur bersama, acara makan malam manis nan romantis, piknik bersama, atau menikmati film di dalam kamar, movie and chill.

Merencanakan bersama kegiatan seperti ini akan membangun kembali gairah dalam hubungan. Kamu dan pasangan akan lebih semangat menjalani hari karena menantikan saat di mana rencana tersebut akan direalisasikan.

6. Jangan lebih dari tiga bulan!

Kalender (pexels.com/Leeloo Thefirst)

Ini adalah tenggat durasi maksimal yang ideal untuk LDM. Terlalu lama terpisah dengan pasangan akan membuat satu sama lain jadi tidak nyaman. Dikhawatirkan, kamu dan pasangan akan terbiasa untuk tidak bersama, atau bahkan jadi jenuh.

Selain itu, dalam tiga bulan pasti cukup banyak hal yang terjadi. Tentu saja kamu ataupun pasangan akan mengalami perubahan baik perilaku maupun kebiasaan. Jika terlalu lama terpisah dan kembali dengan membawa banyak perbedaan dikhawatirkan akan menimbulkan kecanggungan.

Angka ini tentu saja dapat berbeda pada tiap pasangan. Hal ini tergantung pada kesepakatan dan kondisi yang dialami. Dilansir Marriage, Milica menyetujui hal ini.

"Tidak ada angka pasti untuk hal ini. Hanya berdasarkan pengalaman kebanyakan orang saja. Jika memang diharuskan, memungkinkan dan disepakati bersama, kalian mungkin dapat menambah durasi LDM tersebut." tuturnya.

Nah, itu adalah enam tips agar tetap harmonis menjalani long distance marriage. Berjauhan dengan suami atau istri memang merupakan hal yang sulit dijalani, tapi bukan berarti mustahil. Kuncinya adalah komitmen.

Untuk kamu semua para pejuang long distance marriage, tetap semangat ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.