Wajib Tahu, Ini 6 Tanda Bahwa Sahabatmu Sebenarnya Manipulatif

Ketika kamu dan sahabatmu melakukan kesalahan, dia akan lari dari tanggung jawab dan bersikap seolah-olah dirinya tidak terlibat dengan hal tersebut. Walaupun dia tahu dirinya salah, dia akan angkat tangan dan membiarkan kamu menanggung semua sendirian. Bahkan, dirinya tak segan-segan menyuruh kamu menutupi kesalahannya dengan dalil persahabatan.

Sahabatmu kerap kali membuat dirimu lelah baik secara fisik, psikis, emosi, bahkan spiritual. Dia bertindak layaknya parasit yang menyita banyak waktu, energi, dan materi dengan terus menerus meminta bantuan dari kamu.

Sahabat manipulatif tidak akan peduli dengan privasi dan kebutuhan pribadimu, karena yang dia pedulikan hanyalah tentang dirinya. Kamupun tidak akan menyadarinya karena bagimu berkorban untuk sahabat adalah suatu keharusan. Padahal, sahabat yang baik tidak akan tega terus menerus menyusahkan sahabatnya.

Dia tahu apa saja kelemahanmu dan menggunakannya untuk keuntungan pribadi. Misalnya, kamu seorang yang sensitif, mudah berempati, dan selalu bersedia menolong orang lain.

Dia akan membuat berbagai macam drama agar kamu berempati padanya kemudian mendapatkan keuntungan dari kamu. Sahabat seperti ini biasanya suka memuji secara berlebihan seolah-olah kamu adalah orang yang sangat baik dan dapat diandalkan.

Coba kamu perhatikan, apakah kalian sering bergosip dan kamu kerap merasa perlu bersaing dengan orang yang kalian bicarakan. Orang yang manipulatif sangat pandai dalam menyusun skenario yang akhirnya menciptakan persaingan dan kecemburuan. Dia akan membanding-bandingkan kamu dengan orang lain hingga kamu selalu merasa perlu berbuat sesuatu agar dirimu jadi yang terbaik.

Padahal, sahabat yang baik harusnya membuat kamu merasa nyaman menjadi diri sendiri, bukannya mendorong untuk menjadi seperti orang lain. Perlu kamu ketahui, tipe sahabat seperti ini biasanya suka membicarakan sahabatnya di depan orang lain. Bahkan, dia nampak seperti punya beberapa geng.

Ketika suatu hal buruk menimpa dirinya, dia akan bersikap seolah-olah ini semua adalah kesalahanmu, hingga kamu terus dihantui perasaan bersalah dan berusaha selalu berbuat baik pada sahabatmu untuk membayar 'kesalahan' tersebut.

Walaupun sahabatmu melakukan kesalahan, dia tidak akan pernah mengakuinya dan selalu punya akal untuk membuat apa yang ia lakukan tampak rasional. Sehingga, ketika kalian berdebat dalam hal apapun, dia akan selalu benar dan kamu selalu salah. Walaupun kamu sudah tahu bahwa apa yang sahabatmu lakukan adalah suatu kesalahan, kamu seperti tidak punya pilihan untuk terus selalu mengalah.

Sebagai seorang manusia, wajar kalau kamu ingin selalu melakukan yang terbaik untuk sahabatmu. Tapi, kalau ternyata sahabatmu adalah sosok yang manipulatif dan sengaja mengambil keuntungan dari kamu. Lebih baik kamu tinggalkan dia dan cari sahabat baru yang mau tulus berteman dengan kamu.