6 Tanda Kamu Terjebak Manipulasi Emosi dalam Hubungan Asmaramu

Meskipun bukan sepenuhnya salahmu atau bahkan sama sekali bukan kesalahanmu, tetapi kamu sering kali merasa bersalah. Entah karena tidak bisa memenuhi keinginannya yang secara tiba-tiba mengajak makan malam denganmu, tidak bisa menjemputnya karena tiba-tiba motormu mogok, dan kesalahan lainnya yang berada di luar kendali kamu. Namun, membuatnya terlihat sangat kecewa dan kamu pun belum merasa memberi yang terbaik dalam hubungan ini.

Jika situasi ini hanya terjadi sekali dua kali tanpa kesengajaan, mungkin hal wajar. Namun, jika perasaan bersalah bahkan untuk hal-hal sebenarnya sepele terus berlanjut, bisa jadi kamu telah dimanipulasi secara emosional oleh pasanganmu tanpa kamu sadari. Maka akibatnya, hubunganmu tidak akan berjalan sehat. Bahkan, bukannya merasa bahagia, kamu bisa jadi malah tertekan. Jadi, coba pertimbangkan kembali ketika merasakan tanda satu ini.

Tanda lain yang menunjukkan kamu sedang dimanipulasi secara emosional dalam hubungan ini adalah ketika pasanganmu mengisolasi kamu dengan dunia selain dalam hubungan itu. Bisa jadi kamu terisolasi dari sahabat, teman kuliah lain, hobi kamu sendiri, bahkan kamu merasa mulai kurang bisa memiliki waktu banyak dengan keluarga lagi. Ini karena keinginan ia merasakan kamu bergantung dukungan emosional darinya.

Akibatnya, pasangan seperti ini akan berusaha membuat kamu jauh dari orang-orang tercinta kamu. Maka dari itu, hanya dia yang akan ada untukmu, tidak ada yang lain. Jadi, ketika hal ini terjadi padamu jangan terlena, karena sebenarnya tindakannya itu bukan bentuk dari cinta. Tetapi sebuah tindakan agresif yang hanya akan merugikanmu.

Menjadi korban gaslighting bisa sangat menyakitkan. Berada dalam situasi ini bisa membuat kamu mempertanyakan kenyataan, bahkan eksistensi diri dan hubungan tersebut. Misalnya, seseorang melakukan gaslighting ketika dirinya ketahuan selingkuh. Ketika pasangannya mencecar dengan berbagai pertanyaan, orang ini berusaha mengelak dengan mengatakan pasangannya inilah yang paranoid, berimajinasi, dan lain sebagainya.

Parahnya lagi, mereka akan mulai memanipulasi emosi dengan mengatakan sebaliknya, berkata jika justru kamu sendiri yang terlalu posesif, pencemburu, dan lain sebagainya. Pasangan yang melakukan gaslighting, pada kenyataan sering kali pasti seorang manipulator andal. Hingga, pasangan yang menjadi korban merasa benar-benar ada yang salah dengan dirinya. Segera putuskan solusi terbaik ketika kamu mengalami ini.

Emotional Blackmail diartikan sebagai taktik manipulatif yang dilakukan satu orang dalam suatu hubungan menggunakan emosi, rasa bersalah, atau ketakutan untuk mengendalikan atau memanipulasi orang lain. Contoh sederhananya adalah ketika pasanganmu tidak suka kamu bepergian keluar bersama teman-temanmu, kemudian dia merajuk dengan mengatakan bahwa kamu tidak peduli dengannya. Bahkan mengatakan tidak tahu alasan mengapa kalian bersama.

Bagi orang yang mungkin secara emosional memang belum stabil, meski terkesan kekanak-kanakan, dia tulus mengatakannya. Berbeda dengan seorang manipulatif, dia akan mengatakan hal ini karena ingin mencapai suatu tujuan tertentu. Apakah kamu mengalami situasi ini? Maka coba lihat lebih jauh apa maksud dari pasanganmu. Apakah itu menjadi kebiasaannya yang sebenarnya kamu rasa terlalu berlebihan? Maka kamu wajar untuk waspada.

Tanda satu ini benar-benar tanda seorang pasangan red flag! Jika kamu menemukan pasanganmu terus mengawasimu dari waktu ke waktu. Berkali-kali menanyakan kamu di mana, sedang bersama siapa, makan dengan apa, dan segala hal lainnya yang terus melebihi batas privasi kamu, maka ini benar-benar bisa mencirikan dia seorang pasangan manipulatif secara emosional. Meski kalian pasangan, privasi itu tetap penting.

Sebagai orang dewasa, kamu memiliki hak kebebasan terhadap privasimu. Jika pasangan sudah seperti ini lama-kelamaan hidupmu akan terkontrol olehnya. Jangan merasa heran juga jika tiba-tiba ia mulai mengecek isi pesan yang masuk ke ponselmu hingga emailmu. Pasangan seperti ini adalah pasangan toxic yang kental dengan tanda dia seorang manipulatif emosional.

Sudah banyak penelitian yang membahas penggunaan metode silent treatment ketika pasangan sedang bertengkar. Ini sebenarnya adalah cara penyelesaian konflik yang sangat tidak adil, bahkan bisa berbatasan dengan penyalahgunaan dalam hubungan. Alih-alih bersikap terbuka dan jujur terhadap satu sama lain untuk membicarakan masalah tersebut, bersikap hanya diam tanpa melakukan apa-apa dengan menganggap tak ada orang sama sekali benar-benar jahat.

Gangguan komunikasi ini menjadi akar dari konflik dalam hubungan yang tak kunjung terselesaikan. Bukannya mencari tahu bagaimana masalah diselesaikan, malah akan memunculkan lebih banyak emosi negatif yang kian menumpuk. Hingga akhirnya mengganggu hubungan emosional yang membuat menghambat empati dalam hubungan, kasih sayang, juga keintiman.

Jika kamu sudah menyadari jika ada lebih dari satu tanda-tanda di atas yang menggambarkan situasi kamu dengan pasangan saat ini. Maka hanya tinggal waktu kamu akan benar-benar sadar jika kamu sedang dimanipulasi secara emosional.  Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi situasi ini. Yakni, kenali dahulu jenis manipulasinya, percayakan pada insting atau kata hatimu, beri batasan dalam hubungan, tidak lupa tetap minta dukungan saran dari orang-orang tercinta seperti keluarga dan sahabat terhadap hubungan ini.