Rasa benci bisa muncul karena sebab yang bermacam-macam. Gawatnya, jika tidak segera disembuhkan perasaan itu bisa berubah menjadi dendam kesumat yang susah dihilangkan.
Seperti ketika kamu menunjukkan keenam tingkah di bawah ini. Mungkin kamu belum menyadarinya, tetapi nyatanya keenam sikap tersebut membuktikan kalau kamu sedang menyimpan dendam pada temanmu sendiri.
Penasaran sikap apa saja yang dimaksud? Keep scrolling, biar tahu jawabannya, ya!
Begitu ada waktu luang, kamu selalu menggunakannya untuk stalking media sosial temanmu ini. Bukan sekadar kepo, tapi kamu seolah selalu ingin memantau pergerakan dan aktivitasnya sehari-hari. Siapa tahu nih ada bahan buat dihina. Misalnya, hari ini dia memakai setelan outfit yang menurutmu gak match. Cuma melihat dia salah kostum saja bisa membuat mulutmu gatal untuk berkomentar jahat.
Sekarang coba pikirkan deh, kalau bukan karena mempunyai dendam tersendiri, buat apa kamu repot-repot jadi stalker? Mending gunakan waktu luang untuk istirahat atau melakukan kegiatan lain yang kamu suka.
Melihat dia berbuat kebaikan bahkan kepadamu sendiri, masih saja membuat otak berpikiran negatif. Kamu merasa dia sedang cari muka dan sengaja menunjukkan ke kamu kalau dia itu baik. Supaya orang lain bisa menilai kamu sebagai "penjahatnya". Padahal bisa saja niatnya itu tulus dan tanpa maksud tertentu.
Tetapi karena kadung benci setengah mati, mau melihat fakta sejelas apa juga kamu tetap yakin dengan prinsipmu itu. Selama dia yang melakukan hal baik, itu sama sekali gak berarti bagimu. Tetap saja di matamu dia itu orang yang paling jahat di muka bumi.
Sadar atau tidak, kamu sangat senang ketika melihat temanmu ini kena musibah. Sungguh, hati nuranimu sudah terkunci kalau menyangkut dirinya. Bahkan meskipun dia mengalami kecelakaan fatal kamu malah semakin gembira. Sebab menurutmu dia layak mendapatkannya sebagai karma.
Sedangkan ketika ditanya kenapa kamu bisa sebenci itu sama dia, eh sendirnya juga bingung menjelaskan. Pada akhirnya kamu lupa penyebab perasaan bencimu itu muncul, karena terlalu asik memupuk dendam.
Kamu tidak lagi sungkan menunjukkan rasa bencimu ke dia secara terang-terangan. Salah satunya ketika kalian harus menghadiri acara di tempat yang sama. Kamu tidak sudi menyapa, bersalaman apalagi sampai duduk berdampingan dengannya. Meskipun tempat yang disediakan terbatas, kamu lebih memilih berdesakan dengan orang asing daripada harus duduk di sampingnya.
Rasanya seperti sedang menghindari virus yang mematikan. Sebab, saat berada di sekitarnya kamu merasa emosimu tidak stabil dan selalu ingin menyerangnya terus. Pokoknya melihat punggungnya saja kamu bisa kesal seketika, deh.
Tak ada angin tiada hujan, kamu hobi banget menyindir dia melalui status di media sosial. Padahal saat itu dia gak berbuat salah apa-apa padamu. Tapi tetap saja, keinginan untuk mengolok-oloknya sudah gak bisa dibendung lagi. Ditambah lagi kamu melihat dia merespon statusmu dan balik membuat kalimat sindiran. Mulai panas deh perang online di antara kalian.
Coba deh, apa gak malu sih dilihat banyak orang? Lagipula kebiasaan menyayung itu bisa memperkeruh suasana sekaligus menambah musuh, lho. Ketika kamu membuat kalimat sindiran untuk satu orang, bisa jadi ada banyak teman lain yang ikutan tersinggung. Nah, lho gimana tuh?
Tahu orang yang sangat kamu benci sedang berbahagia, seketika mood-mu jadi jelek. Seperti saat dia baru saja dilamar oleh pacarnya, sementara statusmu sekarang masih saja jomlo. Seketika kamu langsung protes kalau hidup ini gak adil. Bagaimana bisa seorang yang jahat seperti dia terus mendapatkan keberuntungan, sedangkan kamu selalu ketiban sial.
Duh, padahal bahagia tidaknya kehidupan seseorang itu tergantung bagaimana dia menjelaninya, lho. Kalau kamu selalu fokus mengurusi masalah pribadi orang lain, ya waktumu untuk membahagiakan diri sendiri jadi terkuras habis, dong. Benar gak?
Menyimpan dendam pada seseorang apa pun alasannya tetap tidak baik dilakukan. Lebih baik kamu mencoba berdamai dengan dirimu sendiri dan memaafkan segala kesalahan yang pernah dia lakukan. Percaya deh, satu orang musuh saja yang kamu miliki di dunia ini, sudah terlalu banyak dan cukup untuk membuat hidupmu tidak bahagia. Jadi, siap berdamai dan meninggalkan dendammu mulai sekarang?