Setiap insan pasti berharap untuk segera dipertemukan dengan pasangannya. Ada yang sudah dipertemukan di usia muda namun ada juga yang musti harus menunggu. Memang kapan pasangan itu akan diberikan Tuhan tidak akan ada yang tahu. Karena sebagai manusia kita bisa apa selain meminta yang terbaik saja.
Buat kamu yang punya niatan untuk menikah entah dalam waktu dekat atau hanya sekedar memikirkannya saja. Berikut ini ada beberapa hal yang musti kalian tahu.
Ketika kamu menikah dengan seorang pria atau wanita dengan karakter yang kontras dari dirimu. Hal itu baru bisa kamu rasakan bukan di tahun awal masa pernikahan. Awal masa pernikahan itu masa-masanya romantis. Nanti ketika sudah masuk tahun kedua hingga ketujuh, karakter orang yang sesungguhnya baru akan terlihat. Dan kamu musti tahu bagaimana menghadapinya.
Pasti akan ada perasaan kaget, tidak enak hati bahkan bertanya-tanya kenapa pasangan kita kok berubah. Bisa jadi mereka tidak berubah namun memang seperti itu tabiat aslinya. Itu semua tergantung diri kita sendiri untuk bisa menerimanya. Jika kamu merasa yakin itu jodoh yang sudah ditetapkan oleh Tuhan maka kamu akan menerimanya begitupula sebaliknya.
Misalnya ketika kamu melihat istrimu sedang sibuk di dapur sambil mengurus anak dan kebetulan saat itu kamu sedang ada waktu luang. Saat itu alangkah baiknya jika kamu ikut membantu sang istri, entah ikut membantu di dapur atau mengurus anak.
Tanggung jawab yang hanya diberatkan pada satu pihak biasanya akan berakhir dengan saling menyalahkan karena dirasa tidak adil dalam pembagian tugas dan peran.
Biasanya ada yang bilang kalau perempuan itu jauh lebih multitasking karena bisa melakukan segala sesuatunya dalam satu waktu yang bersamaan. Namun jika kamu sudah memiliki pasangan hal itu nggak bisa sepenuhnya kamu lakukan. Kamu gak bisa seenaknya mengatur segalanya tanpa pertimbangan dari pasanganmu.
Bertukar pikiran dengan pasanganmu itu sangat penting. Karena pasanganmu akan merasa bahwa ia dihargai dan diperhatikan olehmu.
Ketika kamu dan pasanganmu sedang marahan karena hal sepele atau hal yang besar. Biasanya akan terjadi sedikit jarak yang mengakibatkan keduanya jadi diem-dieman. Alias kalau penting saja baru ngomong. Sebenarnya hal ini sangat tidak membantu namun justru membuat hubungan menjadi renggang.
Dimana-mana jika komunikasi sudah mulai terputus dan pudar otomatis ikatan juga akan merenggang seiring dengan berjalannya waktu. Harus ada kesadaran diri dari keduanya untuk memulai percakapan lagi supaya keadaan ikut mencair dan kembali seperti semula.
Buat kamu yang merasa mudah tersulut emosinya, alangkah baik jika kamu koreksi dulu sikapmu. Masalah sepele bisa berkobar layaknya api besar yang membakar apa yang ada di depannya dengan hanya sekali lewat jika emosi ambil peran.
Terkadang secara tidak sadar emosi sering kali membuat orang suka berkata hal-hal yang menyakitkan padahal tidak berniat untuk mengutarakanya. Itu sering kali terjadi di luar kendali karena diri sudah dikuasai oleh emosi.
Memang gak salah ketika orang beramah tamah dan saling berbagi cinta dan kasih sayang kepada sesama manusia. Itu yang diajarkan oleh agama pula bukan? Namun jika kamu memberikan rasa itu kepada semua orang yang bahkan tidak ada hubunganya denganmu atau sanak saudara mu secara berlebihan. Hasilnya pun akan kurang baik.
Karena pasanganmu akan merasa bahwa kamu memperlakukan dirinya sama dengan semua orang, padahal dirinya ingin diperlakukan lebih spesial dari orang lain.
Saling menjaga dan menghargai di sini sangat luas artinya. Jika kamu memang merasa konsisten pada pasangan yang sudah kamu pilih untuk sehidup dan semati. Maka hal-hal bodoh yang terlintas di pikiranmu tidak akan pernah kamu lakukan bahkan tidak akan pernah terpikirkan. Ketika kamu mulai bosan dengan pasanganmu lantas berusaha mencari pelarian hanya untuk memuaskan nafsumu. Itu tanda jika kamu tidak cinta dengannya secara tulus. Melainkan hanya ingin mempermainkan dirinya
Menikah itu keputusan seumur hidup, tidak bisa kamu ambil dengan terburu-buru. Pikirkan dulu baik dan buruknya sebelum menjalani kehidupan pernikahan, sebelum kamu menyesal.