Mencari sosok terbaik bukan berarti kamu pemilih dengan memasang kriteria tinggi. Hanya saja, kamu butuh hubungan sehat dari seorang cowok baik-baik demi kebahagiaanmu sendiri. Rasa nyaman dan bahagia gak bisa dibeli dengan uang. Buat apa cowok parlente tapi selalu bikin kamu ngelus dada?
So, sebelum kamu memilihnya sebagai suami, pikir ulang dulu deh kalau cowokmu melakukan sikap-sikap berikut.
Sekecil apa pun kebohongan itu, tetap saja dia sudah berani melakukan hal negatif padamu. Memang, ada jenis bohong yang bisa bikin kamu senang, misalnya saat dia bilang kamu langsing atau dandananmu cantik, demi menjaga perasaanmu.
Dalam kasus ini, tentu jenis kebohongan itu yang bikin kamu tersinggung. Misalnya dia beralasan ibunya sakit saat lupa pada janji ketemuan sama kamu, padahal kebablasan main game. Dimaafkan sekali dua kali, masih wajar. Tapi saat dia mengulanginya lebih dari itu, sebaiknya kamu bertindak tegas.
Entah itu kasar dalam perkataan maupun kasar secara fisik. Kalau cowokmu sudah berani bertindak kasar, rasanya gak perlu deh kamu beri toleransi apalagi sampai berkali-kali. Fase pacaran saja sudah kelewatan, apalagi berumah tangga? Jangan dibutakan oleh cinta dan kata-kata maafnya yang manis. Kamu harus berani mundur teratur pada sosok lelaki yang main kasar sama cewek.
Ada lho jenis cowok yang memanfaatkan cinta tulus pasangannya untuk terus memenuhi apa maunya. Misalnya, dia mengancam putus hubungan kalau kamu gak setuju dengan tindakannya. Kamu terpaksa harus mengalah dan memaafkannya karena gak mau pisah.
Tapi, apa kamu sadar kalau ancaman semacam itu bikin hubunganmu gak sehat? Cintanya patut dipertanyakan. Cinta yang benar adalah ketika ia bisa menghargai keinginan dan keputusanmu.
Kamu mungkin gak menyadari kalau selama ini kamu dijadikan sebagai pelarian. Sakit pastinya saat kamu mulai mencintainya namun baru tahu kalau ternyata hatinya masih terpaut pada mantan. Kadang, ada cinta yang bisa kamu perjuangkan, tapi ada juga yang perlu kamu hapus perlahan.
Dia yang minta maaf berkali-kali karena teringat pada mantan, sebaiknya jadi pertimbangan untuk melanjutkan hubunganmu atau tidak. Alangkah lebih baik kalau kamu memilih cowok yang mencintaimu sebagai sosok yang pertama, karena merajut hubungan dengan bayang-bayang mantan itu sangat mengganggu.
Cowok dengan attitude buruk adalah tantangan buatmu untuk membimbingnya supaya bersikap lebih baik. Tapi, mengubah tabiat seseorang itu gak mudah. Berani membentakmu di depan umum adalah contoh attitude buruk yang perlu kamu jelaskan baik-baik kalau sikap seperti itu gak sopan dan bikin kamu malu.
Coba deh kamu nilai sejauh mana dia mendengar nasehatmu. Kalau ternyata dia masih melakukan hal yang sama saat masalah datang, rasanya kamu gak harus memberinya maaf berulang-ulang. Saatnya kamu mundur perlahan.
Awal merajut hubungan, mungkin ia terlihat sangat manis. Seperti itulah ritmenya demi mendapatkan hatimu. Tapi seiring waktu berjalan, dia yang sudah berhasil bikin kamu cinta, bakal kembali pada hobi dan kesibukannya. Disinilah kamu bisa menilai sejauh apa dia memperjuangkanmu.
Saat kamu dibuat terus mengalah demi keinginannya, lama-lama kamu bakal keluar dari dirimu yang sesungguhnya. Seharusnya dia juga mengikuti seperti apa duniamu dan mengalah untuk hal-hal yang kamu suka. Saat kamu jadi orang lain demi dirinya, mungkin dia bukan orang yang cocok buatmu.
Kalau fase pacaran saja kamu sudah sering dibikin ngelus dada karena dia yang suka ingkar janji, duh kayanya kamu perlu pikir-pikir lagi deh soal menjadikannya suami idaman. Komitmen kecil saja sudah dia sepele kan! Cowok itu yang dipegang adalah tanggung jawabnya. Apa kamu yakin dia mampu menjagamu dalam komitmen sebesar pernikahan?
Kamu pasti bisa bedakan mana alasan yang memang mendesak dan mana yang dibuat-buat atas kesalahannya. Apa kamu yakin memaafkannya berkali-kali adalah solusi? Sebelum janur kuning melengkung, kamu bisa pilih mundur kalau kamu mau.
Itulah beberapa jenis kesalahan cowok yang sebaiknya gak kamu beri maaf dan pengertian berulang-ulang. Pikirkan dengan matang supaya kamu tak terus terjebak dalam hubungan yang gak sehat.