7 Tanda Pacar Berpengaruh Buruk, Masih Mau Lanjut?

Jatuh cinta memang gak bisa dicegah. Perasaan itu hadir begitu saja seiring perkenalanmu dengan seseorang. Kalian berpacaran pun tidak salah. Namun, jangan lantas berpikir hubungan kalian pasti berdampak baik bagi hidupmu. Kamu bisa jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan orang yang ternyata malah berpengaruh negatif.
Lantaran saat itu dirimu sedang sangat mencintainya, kamu kurang sadar dengan akibat buruk dari kebersamaan kalian. Padahal, boleh jadi orang-orang terdekatmu sampai ikut menjadi korban dari hubungan kalian yang tidak sehat. Dengarkan apabila ada orang yang memberitahumu tentang perubahan hidupmu semenjak berpacaran dengan seseorang.
Mungkin mereka mendapati tujuh tanda berikut. Waktunya kamu melihat kembali ke belakang. Jika benar kehadiran pacar berpengaruh buruk dalam hidupmu, tak usah memaksakan keadaan buat melanjutkannya. Jangan sampai hidupmu hancur gara-gara berpacaran dengan orang yang memberikan pengaruh negatif.
1. Bikin pekerjaan atau studimu berantakan

Sejak kamu berpacaran dengannya, waktu dan energimu habis untuk pergi terus bareng dia. Konsentrasimu pada pekerjaan atau studi menurun drastis. Terkadang dirimu sampai sengaja tak masuk sekolah, kuliah, atau kerja demi bepergian dengan pacar.
Dia bukannya tidak tahu tugasmu yang utama. Namun, ia pun tak menahanmu buat tetap bersekolah, berkuliah, atau bekerja. Malah dia terlihat kesal kalau kamu beralasan harus menjalankan rutinitasmu. Akhirnya dirimu yang mengalah untuk mengikuti keinginannya sekalipun harus mengorbankan kewajibanmu bekerja atau menuntut ilmu.
2. Hidupmu gak berkembang, pikiran tentang cinta melulu

Pikiran yang dipenuhi cinta tidak selalu baik. Ini masih wajar bila kalian baru jadian. Namun jika terjadi berkepanjangan, artinya hal-hal selain asmara gak mendapatkan tempat dalam benakmu. Mencintai seseorang seharusnya tak sampai membuat seluruh duniamu cuma tentang dia.
Terlebih ketika kamu bukan lagi remaja belasan tahun, melainkan sudah dewasa dari segi usia. Baik dirimu maupun pacar mesti punya orientasi yang jelas terkait masa depan. Hubungan bisa terus berjalan sambil kalian memikirkan banyak hal penting dalam kehidupan masing-masing.
Tanpa sadar, dirimu telah menjadi budak cinta. Segala hal di luar masalah asmara dikesampingkan. Ini tampak dari waktumu yang habis cuma buat berpacaran. Juga bahan obrolanmu yang gak seperti dulu. Dahulu kamu dapat membicarakan berbagai macam topik dengan siapa pun. Sekarang dirimu hanya sibuk membahas pacar. Tentu lawan bicara yang tahan mendengarkanmu cuma sesama budak cinta.
3. Melanggar prinsip hidup yang dipegang

Prinsip hidup adalah rambu-rambu yang mengarahkan jalannya roda kehidupanmu. Prinsip ini tidak lahir hanya dari sifat keras kepala, melainkan berdasarkan pemikiran yang matang. Kamu tahu apa yang baik dan buruk untukmu sehingga ada hal-hal yang dijadikan pegangan hidup. Contoh prinsip hidup di antaranya gak ada hubungan seks sebelum menikah.
Pertimbanganmu, jika kamu cewek dan mau begitu saja diajak berhubungan intim, dirimu yang dirugikan ketika terjadi kehamilan yang tak diinginkan. Pacar yang baik seharusnya amat menghargai prinsipmu dan membantumu mempertahankannya. Sementara kekasih yang hanya mengejar keinginannya sendiri justru mendorong sampai memaksamu untuk melanggar prinsip itu.
4. Bersamanya, ibadah menjadi terlupakan

Ada kemunduran dalam ketaatanmu menjalankan perintah agama. Walaupun dirimu bukan orang yang sangat alim, pacar yang tepat untukmu seharusnya mampu membantumu menjaga ibadah. Minimal kamu tak lantas menjadi malas beribadah seperti sekarang.
Akan tetapi, pacarmu tidak hanya gak mengingatkanmu buat beribadah. Dia malah meremehkannya seolah-olah beribadah sesuai keyakinan masing-masing tidak berguna. Mending kalian asyik berpacaran. Dia berpendapat kamu cukup mengandalkannya dalam segala situasi. Tak usah banyak berdoa yang belum tentu akan dikabulkan.
5. Berani melawan orangtua padahal mereka gak toksik

Pikirkan lagi keributanmu dengan orangtua akhir-akhir ini. Apakah itu disebabkan oleh perlakuan buruk mereka padamu? Atau, sebetulnya kamu tahu maksud dan cara mereka baik, tetapi kamu sedang gak mau dinasihati. Apalagi jika sudah berkaitan dengan hubungan asmaramu.
Dirimu berpikir paling tahu tentang pacarmu. Orangtua terlalu ikut campur, sok tahu, dan sikapnya seakan-akan gak pernah menjadi anak muda. Siapa sih, yang mengajarimu menjadi seberani ini pada orangtua? Ingat-ingat apa yang dikatakan pacarmu ketika kamu menceritakan larangan atau nasihat orangtuamu.
Pacar yang berkualitas akan selalu berusaha membantumu memahami jalan pikiran orangtua. Sekalipun dia sendiri yang menjadi sasaran kecurigaan orangtuamu, ia gak bakal menyuruhmu menentang mereka. Apabila pacar seperti memprovokasi kamu, dia bukan sosok yang positif untukmu.
6. Hidup semula tenang berubah penuh drama

Memang kehadiran pasangan bikin hidup terasa lebih hidup. Namun, ini berbeda dengan hidup yang penuh drama. Jika berpacaran bikin kamu merasa lebih bersemangat dan hidupmu makin berwarna, ini positif. Barangkali sosoknya menginspirasi kamu untuk menjalani gaya hidup sehat, gigih mengejar mimpi, lebih riang, dan sebagainya.
Sementara itu, kehidupan yang penuh drama cuma membuatmu lelah secara psikis. Emosimu dibuat naik turun olehnya. Berbagai masalah dapat tiba-tiba muncul di antara kalian. Hal-hal sepele dibesar-besarkan olehnya. Sejak kalian jadian, kamu mulai lupa rasanya hidup dengan tenang. Marah, sedih, cemas, dan air mata mewarnai hari-harimu.
7. Keuangan gak sehat lantaran menuruti keinginannya

Masalah keuangan bisa berasal dari sikapmu sendiri yang senang berfoya-foya. Apabila sejak jomlo kamu sudah begini, maka pacar tidak bisa disalahkan. Namun bila perilaku borosmu baru terjadi setelah menuruti berbagai permintaannya yang setengah memaksa, dia bukan pasangan terbaik untukmu.
Terhitung sejak kalian jadian, kamu tidak bisa lagi menabung. Malah tabunganmu terus menyusut karena digunakan buat menutup kekurangan gaji. Artinya, penghasilan bulananmu sudah gak cukup buat menyenangkan pacar. Hubungan kalian seperti tidak diikat dengan cinta, melainkan uangmu. Andai uangmu habis, ikatan kalian mungkin juga seketika terputus.
Rasa senang ketika kamu punya pacar tidak menjamin hubungan tersebut berdampak baik dalam hidupmu. Tak jarang mengejar rasa senang saja malah membuatmu terpuruk di kemudian hari. Jangan ragu buat mengakhiri hubungan apabila pacar berpengaruh buruk dan membuatmu mengalami kemunduran dalam berbagai aspek.