8 Alasan Mengapa Orang yang Selingkuh Sulit untuk Taubat

Akhir-akhir ini cerita perselingkuhan yang dilakukan lebih dari sekali telah memenuhi media sosial. Satu dua kali selingkuh mungkin pasangan masih bisa memaafkan, namun jika dilakukan berkali-kali tentu miris, ya. Padahal, hubungan terlarang ini bisa mengganggu hubungan dalam segala hal, seperti emosional, sosial, psikologis, hingga biologis, lho.
Lantas, apa yang membuat seseorang kesulitan untuk berhenti berselingkuh? Untuk menjawabnya, kamu bisa terus membaca artikel ini.
1. Ketergantungan emosional

Salah satu alasan utama orang sulit untuk bertaubat dari perselingkuhan adalah adanya ketergantungan emosional yang terlanjur terbentuk. Ketika melakukan hubungan tersebut, keterlibatan emosional yang kuat dengan 'dia' bisa membuat individu merasa sulit untuk melepaskan ikatan tersebut. Karena itu, tak sedikit dari mereka yang berselingkuh memilih kembali melakukan hubungan yang salah dengan orang yang sama.
2. Keterikatan finansial atau sosial

Mungkin kamu pernah mendengar cerita perselingkuhan seseorang dengan atasannya. Yup, dalam beberapa kasus, keterikatan finansial atau sosial menjadi hambatan untuk meninggalkan hubungan ini. Kenyamanan, ketenaran, dan kestabilan finansial mampu membuat mereka yang berselingkuh malas untuk keluar dari zona nyaman. Jadi tak mengherankan jika kapok menjalani perselingkuhan adalah hal yang sulit dilakukan, kan?
3. Kurangnya keterampilan komunikasi

Berselingkuh sering kali bentu respon terhadap ketidakpuasan atau konflik dalam hubungan utama. Orang yang kurang terampil berkomunikasi dengan pasangan mungkin merasa sulit untuk mengatasi masalah dalam hubungan. Bukannya segera menyelesaikan masalah ini secara baik-baik, mereka justru mencari pelarian emosional melalui hubungan selingkuh. Menurut mereka, pelakor (perebut laki-laki orang) atau pebinor (perebut bini orang) lebih mengerti diri mereka dibandingkan pasangannya sendiri.
4. Rasa takut kehilangan kebahagiaan sementara

Beberapa orang yang berselingkuh mungkin merasa bahwa hubungan terlarang membuat mereka merasa bahagia untuk sementara. Mereka menganggap pasangan di rumah hanya membuat masalah dan selingkuhan justru membuat mereka happy. Perbandingan ini yang membuat mereka gak akan bisa keluar dari kebiasaan ini.
5. Tidak mampu menghadapi konsekuensi

Taubat dari perselingkuhan sering kali bermakna berani menghadapi konsekuensi dari tindakan tersebut. Ketidakpercayaan, perasaan bersalah, dan hubungan biologis yang berantakan menjadi sebagian konsekuensi yang didapat dari pasangan. Hal-hal tersebut membuat mereka yang berselingkuh takut menghadapi konsekuensi ini. Alhasil, perselingkuhan jadi hal terus-menerus dilakukan. Padahal kalau dipikir-pikir, masalah yang dibiarkan terlalu lama justru akan semakin sulit untuk diselesaikan, ya.
6. Kurangnya kesadaran diri

Kesulitan untuk bertaubat juga bisa berkaitan dengan kesadaran diri, lho. Beberapa orang mungkin gak menyadari adanya dampak negatif yang ditimbulkan pada diri mereka sendiri dan orang lain karena perselingkuhan. Kalau sudah begini, keinginan untuk berhenti selingkuh hampir gak mungkin terjadi, deh.
7. Adanya masalah psikologis atau emosional

Tak sedikit kasus perselingkuhan dihubungkan dengan masalah psikologis atau emosional yang mendalam, lho. Dalam beberapa kejadian, depresi, kecemasan, atau perasaan rendah diri membuat seseorang selingkuh. Apalagi jika pasangan gak halalnya menjadikan mereka seperti ratu atau raja, keinginan berhenti selingkuh jadi hal yang sulit, lho.
8. Susah berhenti dari kebiasaan lama

Beberapa orang mungkin merasa nyaman dengan kebiasaan berselingkuh. Yap, gak menutup mata jika berselingkuh merupakan kebiasaan yang sangat sulit untuk dihentikan. Mungkin saja, sewaktu mereka pacaran, kebiasaan berselingkuh atau gonta-ganti pasangan sudah dilakukan sejak lama. Mereka menganggap berhenti berselingkuh berarti memasuki momen ketidakpastian dan perubahan yang menakutkan, akhirnya mereka memilih untuk terus berselingkuh. Bagaimana menurutmu?
Meski bertaubat dari perselingkuhan bisa sangat sulit, sebenarnya ini bukanlah suatu hal yang mustahil. Proses bertaubat memerlukan refleksi mendalam keberanian untuk menghadapi konsekuensi, dan komitmen untuk melakukan perubahan positif. Tapi ingat, kalau dalam diri belum ingin bertaubat, perselingkuhan akan terus terjadi.