Teman yang baik adalah ia yang bisa menawarkan cinta dan hormat, serta tidak akan pernah mengkhianati kamu. Tapi sayangnya, gak semua orang kayak begitu. Karena kenyataannya, dua orang yang bersahabat pun bisa saling mengkhianati satu sama lain.
Tapi yang penting, sesulit apapun situasinya, belajarlah untuk memaafkan dan move on. Dan berikut ini adalah cara-caranya agar kamu bisa menghadapinya.
Setelah kamu menghadapi kenyataan dari sakitnya pengkhianatan, maka kamu pun bisa mulai memproses semua emosi yang ada. Seperti amarah yang bisa berubah menjadi perasan terluka, pun sebaliknya.
Setiaf fase perasaan yang kamu lewati ini akan membutuhkan respon emosional dan fisik yang berbeda. Untuk menghadapi itu semua, cobalah untuk jujur pada diri sendiri. Bagikan apa yang ada di pikiranmu kepada orang yang penting dalam hidupmu. Jangan malah ditumpahkan pada dia yang sudah menyakiti kamu.
Kerusakan dari sebuah pengkhianatan bisa sementara ataupun permanen. Tapi, besar kecilnya rasa sakit tersebut tergantung dari cara kita menginterpretasikan situasi yang terjadi.
Artinya, pastikan apa yang kamu duga sama dengan apa yang temanmu pikirkan. Jangan sampai situasi yang kamu kira pengkhianatan ternyata hanyalah kesalahpahaman kalau dari sudut pandang temanmu.
Dan karena kita gak tahu apa yang sedang dialami seseorang dalam hidupnya, maka cobalah untuk mengerti setiap keputusannya. Mungkin juga rahasia yang kamu percayakan padanya ternyata terlalu berat baginya. Oleh karena itu, pertimbangkan juga perasaannya yang pasti merasa gak enak padamu.
Terkadang, orang yang sudah mengkhianati kita juga butuh memproses perasaan setelah segala masalah yang terjadi. Kalau itu yang terjadi, kamu bisa mengajaknya untuk bicara. Pembicaraan tentang apa yang sudah terjadi ini juga bisa sebagai metode menyembuhkan hati bagi kalian berdua.
Tapi, ada juga saatnya ketika ia tak bisa ditemui dan kamu juga belum mau terbuka karena merasa masih sakit hati. Gak apa-apa. Semua orang butuh waktu. Kamu bisa menemukan caramu sendiri untuk move on, begitu juga dia. Tapi, solusi terbaik adalah melakukan hal yang juga bisa bermanfaat bagi kalian berdua.
Kamu maafkan atau tidak, kamu tetap bisa move on setelahnya. Tapi, memang lebih baik memaafkan. Karena memaafkan adalah hadiah untuk diri sendiri agar bisa bergerak maju dan bukannya untuk teman yang sudah mengkhianati kamu.
Masih tetap berteman atau gak setelah memaafkannya, itu juga keputusanmu. Karena, ada juga orang yang tetap saling berteman meski sudah dikhianati. Tapi, ia berteman dengan pemahaman yang baru. Misalnya, ia tahu bahwa nantinya akan dikhianati lagi, jadi ia pun berteman dengan lebih berhati-hati.
Jangan menyalahkan diri sendiri. Karena, hal-hal buruk bisa terjadi pada siapa saja. Lebih baik ambil pelajaran dari pengalaman tersebut. Kalau kamu terus menyalahkan diri, kamu hanya mencegah diri sendiri untuk sembuh dan bergerak maju, serta makin sulit untuk melepas.
Jika kamu merasa frustrasi, maka lampiaskanlah emosi tersebut. Coba bicara dengan orang yang kamu percaya. Sebaiknya, ia adalah orang yang gak ada hubungannya dengan masalah kamu. Jadi, dia bisa menanggapi kisahmu dengan positif dan objektif.
Kalau kamu bukan tipe orang yang terbuka, sisihkanlah waktu untuk menyendiri, dan tuliskan unek-unekmu ke dalam jurnal. Kemudian lakukan apapun yang bisa kamu nikmati. Mulai dari meditasi hingga mendalami hobi. Intinya, dengan pikiran yang lebih tenang nantinya kamu akan menemukan solusi yang berharga atas masalahmu.
Anggap saja pengalaman buruk ini sebagai pelajaran kehidupan. Kita memang gak bisa mengontrol orang lain apakah ia akan menghianati kita di masa depan atau tidak. Tapi, dengan pengalaman ini, setidaknya kamu jadi bisa melihat tanda-tanda dan gejala pengkhianatan.
Setidaknya, kamu bisa mencegah keadaan jadi lebih buruk. Atau kalaupun terulang kembali, kamu sudah tahu bagaimana harus menghadapinya. Dan setidaknya, kamu jadi paham bahwa teman sendiri pun bisa mengkhianatimu.
Ini jadi pelajaran agar kamu berpikir berulang kali sebelum menceritakan rahasia besarmu pada orang lain. Terutama, kalau kamu belum yakin banget bahwa ia bisa dipercaya.
Setidaknya, kenali dan akui apa yang kamu rasakan. Ketika kamu paham apa yang kamu rasakan, maka akan lebih mudah bagimu untuk memilih cara terbaik dalam menghadapi situasi sulit tersebut.
Kalaupun kamu gak tahu mau melakukan apa, cobalah bicara dengan orang yang kamu percaya. Bicarakan banyak hal sehingga kamu punya banyak pilihan tentang apa yang sebaiknya kamu lakukan dalam menghadapi pengkhianatan tersebut.
Artinya, jangan sampai semua hal menyakitkan yang terjadi kamu masukkan ke hati, meskipun kamu memang korban yang dituju. Karena biasanya, seseorang sengaja menyakiti kita ketika ia sedang memikirkan masalahnya sendiri dan bukannya kita.
Makanya, kita harus menghadapi rasa sakit yang ada karena, semua masalah yang ada adalah akibat kurangnya pertimbangkan dia tentang kebutuhan kita. Jadi cobalah beralih ke teman yang lain agar kamu bisa move on dan juga menyembuhkan luka hatimu.