Banyak pria tahu bahwa wanita bisa menjadi misterius dan tidak dapat diprediksi. Tetapi bukan berarti wanita menjadi lemah dan plin-plan hanya karena dia sangat mencintai pasangannya. Adakalanya wanita akan pergi meninggalkan pria disaat-saat dia sudah tidak dapat menahan rasa kecewanya.
Berikut 9 alasan mengapa wanita bisa meninggalkan pasangannya dalam sebuah hubungan bahkan jika dia sangat mencintai pasangannya.
Bahkan wanita yang sangat mencintai kebebasan tetap ada kalanya dia ingin dapat bersandar pada seseorang ketika mereka membutuhkannya. Dan ada periode dalam kehidupan wanita dimana mereka sangat membutuhkan pria. Hanya orang yang dapat diandalkan yang dapat membuat wanita merasa nyaman.
Selalu dalam kondisi prima dan dalam suasana hati yang baik, memasak makanan yang unik, membaca buku-buku cerdas, dan mampu berkomunikasi dengan teman-temanmu adalah daftar panjang permintaan, bukan begitu?
Sangat melelahkan untuk harus selalu memenuhi persyaratan seseorang sepanjang waktu.
Setiap pasangan tentu ingin merasa dibutuhkan dan dicintai oleh pasangannya. Begitupun bagi wanita. Penting untuk melihat bahwa kamu mencintai mereka dan tidak melihat kamu sering memperhatikan wanita lain.
Wanita juga ingin mendapatkan izin untuk bermain bersama teman-temannya tetapi dia harus menjawab panggilan dan SMSmu sepanjang malam dan itu benar-benar menggelikan. Mendengarkan kecurigaanmu dan harus menjelaskan setiap dia memberi tanda "like" di Facebook itu bukan pertanda hubungan yang sehat.
Ada sangat sedikit wanita yang menikmati hubungan seperti ini. Dan jika kamu memiliki alasan nyata untuk tidak mempercayai pacarmu, mengapa tidak meninggalkannya terlebih dahulu?
Kamu akan menjadi penyebab emosi negatif jika tidak terbuka untuk mencoba hal-hal baru dan terus-menerus berdebat dengan pasanganmu dan semua ide dari pasanganmu kamu anggap konyol. Pada titik tertentu dia akhirnya akan meninggalkanmu demi bisa tumbuh dan membuat hidupnya lebih tenang.
Pada awal suatu hubungan, ketika kita sedang kasmaran, kita tidak bisa berpikir jernih dan mengabaikan banyak hal seperti keluarga kita, siapa teman kita, dan sebagainya.
Hanya setelah beberapa waktu, ketika euforia hilang, kita menyadari bahwa teman-temannya adalah orang-orang yang tidak akan pernah bisa kamu ajak bicara atau bahwa keluarganya benar-benar tidak bisa menerimamu.
Seorang wanita tentu ingin memiliki anak dan ingin agar kamu meninggalkan pekerjaanmu sejenak untuk berlibur dan berhenti pergi ke bersama teman-temanmu. Tetapi kamu tidak bisa mewujudkan keinginannya dan malah menginginkan seperangkat konsol game baru.
Ada pengecualian, tetapi secara umum, wanita tidak siap untuk memiliki anak dengan orang yang belum dewasa.
Memberi tanpa mendapat imbalan apa pun? Hubungan yang baik tidak bekerja seperti ini. Dua orang dewasa lajang dapat bersama hanya ketika mereka berdua benar-benar menginginkan hubungan dan ketika mereka secara konsisten mengekspresikan perasaan mereka dalam kata-kata dan melalui tindakan.
Kamu tahu apa yang kamu inginkan, dia tahu apa yang diinginkannya. Masalahnya adalah, rencana masa depan kalian benar-benar berbeda atau saling bertentangan.
Misalnya, dia baru saja menyelesaikan beberapa kursus desain, belajar bahasa, dan mencari pekerjaan di luar negeri. Tetapi kamu tidak ingin pindah dari kota atau negaramu dan ingin membangun rumah kecil dengan taman yang indah tidak jauh dari orang tuamu.
Wanita memang didominasi oleh perasaan. Namun ada kalanya mereka mengandalkan logika dan ketika logikanya jalan, maka mereka bisa melakukan hal-hal yang akan mengejutkan pasangannya seperti tiba-tiba meninggalkan hubungan tersebut.