18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Nature

Ringkasan buku "The Law of Human Nature" oleh Robert Greene

Intinya Sih...

  • Hukum irasionalitas: Emosi mempengaruhi keputusan; pengendalian diri penting.
  • Hukum narsisme: Mengenali dan memahami narsisme untuk interaksi sosial yang bijaksana.
  • Hukum peran: Memahami peran orang lain untuk penilaian karakter yang akurat.

Dalam dunia yang semakin kompleks, memahami sifat manusia menjadi kunci untuk menjalani hidup yang lebih bermakna dan produktif. Kita semua pernah berhadapan dengan orang-orang yang membuat kita merasa frustrasi, kesal, bingung, atau bahkan tak berdaya. Bagaimana kita bisa memahami perilaku manusia, mengurai misteri orang lain, serta emosi dari tindakan kita sendiri? Human nature (cara kita bertindak secara naluriah) berasal dari cara otak kita mengambil keputusan setelah berevolusi selama jutaan tahun.

Orang toksik seringkali menggunakan taktik dan strategi tertentu untuk memanipulasi dan mengendalikan orang lain. Buku "The Laws of Human Nature" karya Robert Greene adalah sebuah karya yang mendalam tentang psikologi manusia, mencakup berbagai pola perilaku yang umum ditemui dalam interaksi sosial. Buku ini menguraikan berbagai hukum dan prinsip yang menggambarkan sifat-sifat manusia, baik yang positif maupun yang negatif. Tidak semua poin yang dijabarkan oleh Robert mengindentifikasi bahwa seseorang itu toksik, namun juga untuk mengindentifikasi karakter manusia agar dapat dimanfaatkan secara sehat. Penasaran dengan bagaimana perilaku manusia? Simak uraiannya berikut ini.

1. Hukum irasionalitas

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi wanita marah (pexels.com/Engin Akyurt)

Hukum irasionalitas menguraikan bahwa manusia sering kali bertindak secara emosional dan impulsif, bahkan dalam situasi di mana logika dan penilaian rasional seharusnya mengendalikan tindakan mereka. Greene menekankan pentingnya menyadari dan mengelola impuls emosional ini, karena mereka dapat mengarahkan keputusan yang tidak tepat dan kontraproduktif dalam kehidupan pribadi dan profesional. Dengan mengakui peran emosi dalam pengambilan keputusan, pembaca diajak untuk mengembangkan keterampilan pengendalian diri yang lebih baik dan untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan bermakna.

2. Hukum narsisme

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan narsis (pexels.com/Vinicius Wiesehofer)

Hukum ini menyatakan bahwa setiap orang memiliki kecenderungan narsisistik yang berbeda-beda, dari yang halus hingga yang ekstrem. Narsisme ini muncul dari kebutuhan dasar manusia akan pengakuan dan rasa penting. Greene menjelaskan bahwa dengan mengenali dan memahami narsisme diri sendiri dan orang lain, kita bisa lebih bijaksana dalam interaksi sosial dan menghindari konflik yang timbul dari ego yang tak terkendali. Mempraktikkan empati dan fokus pada memahami perspektif orang lain adalah kunci untuk mengelola dan memanfaatkan sifat narsisistik ini secara positif.

3. Hukum bermain peran

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi topeng (pixabay.com/Pexels)

Hukum ini menyatakan bahwa setiap orang dalam kehidupan sosialnya memainkan peran tertentu yang dipengaruhi oleh situasi dan harapan sosial. Orang-orang cenderung menyesuaikan diri dengan berbagai peran ini untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk mendapatkan penerimaan dari kelompok sosial mereka. Misalnya, seseorang mungkin berperan sebagai karyawan yang berdedikasi di tempat kerja, sementara di rumah ia mungkin berperan sebagai orang tua yang penyayang.

Memahami bahwa setiap orang memainkan peran dapat membantu kita melihat di balik topeng sosial mereka, sehingga kita bisa memahami motivasi dan niat yang sebenarnya. Hal ini memungkinkan kita untuk lebih bijaksana dalam berinteraksi dan membuat penilaian yang lebih akurat tentang karakter orang lain.

4. Hukum perilaku kompulsif

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan marah (pexels.com/Vera Arsic)

Hukum ini menjelaskan bahwa manusia sering kali dikendalikan oleh pola-pola perilaku yang berulang dan tidak disadari. Kebiasaan-kebiasaan ini terbentuk dari pengalaman masa lalu dan terus-menerus mempengaruhi tindakan seseorang secara otomatis. Tanpa disadari, pola kompulsif ini bisa menyebabkan seseorang mengulangi kesalahan yang sama, bahkan ketika mereka menyadari dampak negatifnya. Greene menekankan pentingnya menyadari pola-pola ini dan berusaha mengendalikannya untuk mencapai pertumbuhan pribadi dan membuat keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

5. Hukum ketamakan

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi papan tanda awal pencuri (unsplash.com/Markus Winkler)

Hukum ini menjelaskan bahwa keinginan manusia untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain adalah sifat dasar yang mendalam. Rasa iri dan keinginan ini sering muncul ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain, baik itu dalam hal kekayaan, status, atau pencapaian.

Greene menekankan bahwa memahami dan mengelola perasaan iri ini sangat penting untuk menghindari konflik dan ketidakbahagiaan. Daripada terjebak dalam kecemburuan, kita sebaiknya fokus pada pengembangan diri dan menghargai apa yang kita miliki. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih damai dan memuaskan.

6. Hukum kepicikan

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi keuntungan (unsplash.com/Alexander Mils)

Hukum ini menjelaskan kecenderungan manusia untuk fokus pada keuntungan atau kepuasan jangka pendek tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang. Banyak orang membuat keputusan impulsif yang memberikan kepuasan instan, namun merugikan mereka di masa depan.

Untuk mengatasi hal ini, Robert Greene menyarankan agar kita mengembangkan kemampuan berpikir strategis dan jangka panjang, sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan menguntungkan dalam jangka panjang. Dengan begitu, kita dapat menghindari jebakan-jebakan yang disebabkan oleh keinginan jangka pendek dan mencapai tujuan yang lebih besar dan berkelanjutan.

Baca Juga: 5 Tips Produktif Sejak Pagi, Blokir Orang Toksik di Media Sosial

7. Hukum defensif

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan defensif (pexels.com/Anete Lusina)

Hukum defensif menyatakan bahwa manusia cenderung bersikap defensif terhadap kritik dan perubahan, sering kali sebagai mekanisme perlindungan terhadap ancaman terhadap harga diri atau pandangan diri yang positif. Reaksi defensif ini dapat menghambat pertumbuhan pribadi dan hubungan yang sehat, karena menghambat kemampuan untuk menerima umpan balik konstruktif dan beradaptasi dengan perubahan. Oleh karena itu, menyadari dan mengatasi sikap defensif adalah langkah penting dalam pengembangan diri dan pembinaan hubungan yang lebih baik.

8. Hukum sabotase diri sendiri

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan merokok (pexels.com/Kamaji Ogino)

Hukum sabotase diri mengungkapkan bahwa orang seringkali secara tidak sadar merusak diri mereka sendiri melalui tindakan atau keputusan yang bertentangan dengan keinginan atau kepentingan jangka panjang mereka. Ini bisa terjadi melalui pola perilaku yang merugikan, seperti prokrastinasi, meremehkan kemampuan diri sendiri, atau menghindari kesempatan yang baik. Mengenali pola-pola sabotase diri ini adalah langkah penting dalam memperbaiki diri dan mencapai potensi yang lebih besar.

9. Hukum represi

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustasi pria depresi (pexels.com/Nathan Cowley)

Hukum represi menyatakan bahwa banyak perasaan dan keinginan yang ditindas karena tekanan norma sosial. Ini mengacu pada praktik menekan emosi atau keinginan yang dianggap tidak pantas atau tidak diinginkan oleh masyarakat. Mengakui dan mengekspresikan perasaan ini dengan sehat menjadi penting untuk keseimbangan emosional dan kesejahteraan pribadi.

10. Hukum iri hati

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan iri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hukum iri hati menjelaskan bahwa rasa iri seringkali merusak hubungan dan membatasi pertumbuhan pribadi. Greene menyoroti bahwa mengatasi rasa iri dengan mengembangkan rasa syukur dan kerja sama adalah kunci untuk mengatasi dampak negatifnya. Dengan mengenali akar dari rasa iri dan memperkuat empati serta kerjasama dengan orang lain, individu dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan produktif, sambil memajukan diri sendiri secara pribadi dan profesional.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Terpapar Toksik saat Bermain Game Online

11. Hukum keagungan

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan si paling penting (pexels.com/fauxels)

Hukum ini membahas tentang kecenderungan manusia untuk merasa lebih penting atau besar dari pada yang sebenarnya. Greene menggarisbawahi bagaimana grandiositas ini bisa mengganggu hubungan interpersonal dan menghalangi pencapaian yang realistis. Dia menyoroti pentingnya mengenali dan mengendalikan dorongan untuk menonjolkan diri secara berlebihan, serta menekankan perlunya mengembangkan kerendahan hati dan kesadaran akan posisi sebenarnya dalam lingkungan sosial untuk mencapai keberhasilan yang berkelanjutan.

12. Hukum kekakuan gender

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi perempuan memegang banner (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Hukum kekakuan gender menyoroti bagaimana peran gender yang kaku dapat membatasi individu dalam mencapai potensi penuh mereka. Greene menekankan bahwa adopsi fleksibilitas dalam konsep gender adalah kunci untuk membebaskan diri dari stereotip dan pembatasan sosial yang diterapkan oleh norma-norma gender yang kaku. Dengan mengakui bahwa gender bukanlah kategori yang mutlak dan memberikan ruang bagi ekspresi individu yang lebih bebas dari identitas gender, seseorang dapat membuka diri terhadap peluang baru dan mengembangkan diri secara lebih menyeluruh.

13. Hukum tanpa tujuan

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi tanda tidak ada jalan (unsplash.com/Emily Wade)

Hukum tanpa tujuan menyatakan bahwa tanpa tujuan yang jelas, seseorang cenderung merasa tersesat dan kehilangan arah dalam hidupnya. Greene menggarisbawahi pentingnya menetapkan dan mengejar tujuan yang bermakna sebagai fondasi untuk kepuasan pribadi dan keberhasilan. Orang yang memiliki tujuan yang jelas memiliki daya tarik yang kuat, fokus, dan kepuasan yang lebih besar dalam hidup mereka, sementara mereka yang tidak memiliki tujuan sering kali mengalami kebingungan dan kekosongan. Oleh karena itu, memahami dan mengadopsi hukum tanpa tujuan adalah kunci untuk meraih kehidupan yang bermakna dan memuaskan.

14. Hukum kesesuaian

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi ayam diantara bebek (pexels.com/Surendra Basnet)

Hukum kesesuaian menyoroti tekanan yang dirasakan individu untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial, yang sering kali dapat menghambat ekspresi keunikan dan keaslian mereka. Greene menekankan pentingnya untuk memahami bahwa sementara kesesuaian bisa memberikan rasa keamanan dan penerimaan sosial, terlalu banyak penyesuaian dapat mengorbankan integritas diri dan inovasi pribadi. Dengan demikian, Greene mendorong pembaca untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan tetap setia pada nilai-nilai dan tujuan individu mereka sendiri.

15. Hukum ketidakstabilan

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi patung timbangan (unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Hukum ketidakstabilan menyatakan bahwa manusia cenderung berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi dalam sikap dan perilaku mereka. Mereka bisa berubah pikiran, emosi, dan loyalitas secara tiba-tiba, tergantung pada situasi dan kepentingan pribadi mereka. Menyadari ketidakkonsistenan ini memungkinkan kita untuk lebih bijaksana dalam menafsirkan tindakan orang lain dan mengelola hubungan dengan lebih fleksibel dan penuh pengertian.

16. Hukum agresi

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi tim marah (pexels.com/Yan Krukau)

Hukum agresi menyatakan bahwa agresi merupakan bagian alami dari sifat manusia yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Greene menekankan pentingnya mengelola agresi dengan cara yang konstruktif, memahami sumber-sumbernya, dan menggunakan energi agresif untuk mencapai tujuan yang positif. Dia menyoroti bahwa pengendalian diri dalam bereaksi terhadap situasi yang menantang, serta kemampuan untuk menavigasi konflik tanpa kehilangan kendali emosional, adalah keterampilan kunci dalam memanfaatkan sisi agresif manusia dengan bijaksana untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan yang lebih besar.

17. Hukum generasi myopia

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi generasi myopia (pexels.com/Alena Darmel)

Hukum generasi myopia menggambarkan fenomena di mana setiap generasi cenderung melihat dunia dan nilai-nilai mereka sendiri sebagai standar yang mutlak, sering kali mengabaikan atau tidak memahami pandangan generasi sebelumnya atau sesudahnya. Greene menekankan pentingnya memahami perbedaan antar generasi untuk mempromosikan komunikasi yang lebih baik, toleransi, dan kerja sama lintas generasi dalam mencapai tujuan bersama dan memecahkan masalah yang kompleks.

18. Hukum penyangkalan kematian

18 Hukum untuk Identifikasi Orang Toksik: The Law of Human Natureilustrasi orang sakit (unsplash.com/Mufid Majnun)

Hukum penyangkalan kematian menyoroti kecenderungan manusia untuk menghindari atau menyangkal pemikiran tentang kematian. Greene menjelaskan bahwa penyangkalan ini bisa memengaruhi cara kita menjalani hidup, mendorong kita untuk mengabaikan kepentingan jangka panjang demi kesenangan atau pencapaian jangka pendek. Dengan menghadapi realitas kematian secara langsung, kita dapat mengembangkan perspektif yang lebih dalam tentang makna hidup, menghargai waktu yang kita miliki, dan mengarahkan tindakan kita ke arah yang lebih bermakna dan autentik.

Orang yang toksik cenderung memanfaatkan pengetahuan tentang psikologi manusia dan pola perilaku yang dijelaskan dalam buku ini untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka mungkin menggunakan wawasan tentang motivasi, kekuatan, dan kelemahan manusia untuk memanipulasi dan mengendalikan orang lain.

Namun, penting untuk diingat bahwa buku ini juga memberikan wawasan yang dalam tentang bagaimana mengenali perilaku manipulatif dan menjaga diri dari pengaruh negatif orang-orang seperti itu. Melalui pemahaman yang mendalam tentang psikologi manusia, kita dapat memperoleh kecerdasan emosional yang lebih baik dan meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang dengan cara yang sehat dan produktif.

Baca Juga: 5 Jebakan Mental yang Bikin Kamu Terus Alami Hubungan Toksik

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya