Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Risikonya jika Memaksakan Pasangan Menikahimu saat Dia Belum Siap

Pexels.com/Polina Zimmerman
Pexels.com/Polina Zimmerman

Jika di luar negeri biasanya banyak yang menunda pernikahan sampai benar-benar siap dan matang, maka di sini justru kebalikannya. Ada banyak orang yang buru-buru menikah, bahkan tak jarang sampai memaksa pasangan untuk cepat menikahinya meskipun sang pasangan sebenarnya belum siap untuk hubungan itu.

Pernikahan yang dilaksanakan di saat belum siap tentu akan menimbulkan masalah di kemudian hari, dan di bawah ini ada beberapa risiko di antaranya. Yuk simak pembahasannya!

1. Pernikahan kalian jadi seperti mainan baginya

ilustrasi pasangan hidup (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi pasangan hidup (pexels.com/Jonathan Borba)

Risikonya yang pertama kalau kamu memaksa pasangan untuk menikahimu ketika dia sendiri belum siap ialah, pernikahan kalian bisa saja malah seperti mainan baginya. Sebab dia menikahimu hanya atas dasar tuntutan, bukan karena benar-benar niat dan serius untuk mau berkomitmen. Hati-hati lho, nanti malah menimbulkan banyak masalah.

2. Kamulah yang berjuang sendirian kalau ada masalah

Pexels.com/Austin Guevara
Pexels.com/Austin Guevara

Kemudian risikonya yang kedua adalah, jika setelah menikah terjadi suatu masalah, bisa-bisa kamulah yang akan berjuang sendiri menghadapinya. Karena memang dia belum siap menikah namun kamu memaksanya untuk menikahimu, jadi mau tak mau kamu pun harus menerima kenyataan itu jika suatu saat terjadi. Karena kesiapan dari segi pribadi dan mental itu sangat diperlukan di dalam pernikahan.

3. Hari-hari di dalam pernikahan bisa jadi berantakan

Pexels.com/Alex Green
Pexels.com/Alex Green

Lalu hari-harimu saat menjalani pernikahan bisa kacau balau jika kamu memaksakan pernikahan saat pasangan belum benar-benar siap. Baik itu dari segi penyesuaian satu sama lain setelah menikah, visi dan misi yang berbeda, serta tujuan pernikahan yang tidak jelas baginya. Kamu harus bisa menangani hal ini kalau memang memaksakan menikah saat salah satu pihak belum siap.

4. Orang lain menganggapmu merebut masa muda atau masa keemasannya

Pexels.com/August De Richelieu
Pexels.com/August De Richelieu

Kemudian risikonya yang keempat ialah kamu bisa dikira sebagai sosok yang merebut masa muda pasanganmu, atau merusak masa keemasannya jika dia sedang berada di puncak karier. Maksudmu mungkin tidak begitu, akan tetapi kamu tidak bisa mengendalikan pikiran orang lain. Bersyukurlah jika hal ini tidak terjadi, akan tetapi kamu juga harus siap jika ada yang beranggapan seperti ini.

5. Tidak adanya kesiapan dan niat yang kuat dari dirinya bisa memicu rusaknya pernikahan, lho

Pexels.com/Cottonbro
Pexels.com/Cottonbro

Pernikahan itu bukan mainan, makanya kalau dilakukan meskipun tidak siap dalam menjalaninya justru bisa mendatangkan dampak buruk berupa potensi rusaknya hubungan pernikahan di masa depan. Sebab kamu mengawalinya dengan paksaan, yang mana dia tidak benar-benar serius dan belum memiliki niat kuat untuk membangun rumah tangga bersamamu. Risiko terbesarnya ialah bisa terjadi perceraian.

Bagi sepasang kekasih harusnya pernikahan merupakan hal yang sangat berarti, akan tetapi kalau dijalani dengan salah satu pihak yang tidak siap tentu risiko buruklah yang kemudian akan membahayangi kehidupan pernikahan itu. Seperti lima risiko di atas tadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us